"Milik Allah lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memoerhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang dia kehendaki . Allah maha kuasa atas segala sesuatu" )m( QS. Al Baqarah : 284)
Ini adalah doa sholat Istikharah yang belakangan ini semakin rajin saya buka-hafalkan dan saat pikiran kosong saya berusaha untuk membuka ayat ini.
Alhamdullilah berkat gagal nerkali-kali, berkat kecewa kepada dunia berkali-kali, sekarang saya paham kalau Allah ingin sekali dilobatkan dalam setiap langkah, dalam setiap keputusan, dalam keadaan hati yang bingung, Allah ingin sekali dilibatkan, melalui sholat istikharah, melalui doa istikharah
Alhamdullilah ya Allah, hamba sangat bersyukur mengapa hamba pernah gagal, hamba sangat bersyukur sampai pada titik ini sekarang, hamba sangat bersyukur mengapa hamba pernah marah , putus asa dan juga bersedih
Sekarang semua proses ini terasa nikmat, semua proses itu merasa hal yang perlu saya syukuri,
Karenanya Hamba seperti memulai dan mengenalmu kembali.
Alhamdullilah,
Faizenisaa, 18 Desember 2019
Tulisan ini mungkin mengandung trigger.
Butuh waktu yang cukup lama untuk mengubah pola pikir di kepala yang depresif. Sebelum ibu wafat, saya sering merasakan bahwa dunia ini bukan tempat saya. Bukan karena saya punya masalah di sekitar. Perasaan semacam itu ada dengan sendirinya. Makanya ketika saya membaca dongeng Le Petite Prince, saya merasa relate dalam beberapa hal. Tentang penulis yang mengeluh harus menyesuaikan bahan pembicaraan dengan orang dewasa agar bisa diterima di lingkungan. Tentang kerinduannya punya teman dengan isi kepala seperti Pangeran Kecil dan seterusnya dan seterusnya.
Adakalanya, kita perlu mengambil jarak yang jauh dari pikiran-pikiran kita. Agar kita memahami bahwa pikiran tersebut hanyalah mewakili sedikit saja bagian dari kita. Pikiran tersebut tidak mewakili keseluruhan yang ada dalam diri kita. Kita berhak untuk tidak meresponnya, kita juga berhak untuk berdialog baik-baik dengannya,
Kepergian orang-orang di sekitar saya membuat saya merasakan kematian ternyata tidak begitu jauh. Dulu, setiap kali merasakan suicidal thought, saya sering bertanya dalam sholat:
Kenapa manusia tidak bisa memilih kapan waktu berpulang?
Sekarang saya merasakan bahwa hidup di dunia itu singkat saja. Jadi, di waktu yang singkat ini, lakukan hal-hal yang menurut kita baik. Selebihnya, pasrahkan semua sama Allah. Sudah lama banget rasanya saya merapal mantra:
Hiduplah dengan baik, makan yang cukup, tunaikan semua amanah dengan baik, jangan memendam rasa marah kepada sesama manusia. Suatu saat kita pasti berpulang, pulanglah dengan hati yang tenang.
Saya merasakan mata saya basah ketika menulis ini.
Ada teman yang bertanya tentang takdirnya. Kenapa keinginan mereka tidak tercapai, kenapa ada orang yang dengan sengaja menyakiti orang lain dan seterusnya dan seterusnya.
Sementara saya sejak dulu jarang sekali bertanya tentang itu. Saya sudah lama belajar bahwa dunia itu tidak sempurna dan tidak akan pernah sempurna. Yang bisa kita lakukan ya cuma berbuat baik dengan apa yang kita genggam. Jangan berharap kamu bisa merubah dunia menjadi jauh lebih baik hanya karena satu tindakan.
Kita terlalu sering didoktrin tentang menjadi pahlawan. Padahal untuk dunia yang lebih baik, kita tidak butuh setinggi itu. Untuk dunia yang lebih baik, kita justeru perlu kebaikan-kebaikan kecil yang continue dan mungkin saja tidak terlihat. Pahlawan kalau di puncak malah rawan sekali jatuh menjadi manusia yang tidak berguna karena rasa takabburnya. Maka dalam kehidupan yang singkat ini, saya berharap bisa dilindungi dari keramaian yang menyilaukan. Biarkan saya duduk tenang di tempat yang sunyi. Melakukan hal-hal yang saya suka tanpa terlalu banyak mendengarkan dunia luar.
Tapi, balik lagi, tidak semua keinginan kita bisa terpenuhi. Dunia ini terlalu ramai bagi kita yang ingin ketenangan. Kita tidak bisa sama sekali menghindarkan telinga dari kritik dan pujian. Kita yang harus memilih kata apa saja yang perlu kita dengar dan kata apa saja yang tidak biar kita bisa hidup dengan lebih baik lagi dari hari ke hari.
Hidup dengan pikiran yang selalu mengingatkan tentang mati ternyata justeru membuat kita semakin mencintai kehidupan. Lakukan kebaikan-kebaikan kecil sampai waktunya pulang.
Ya Allah mampukanlah hambamu ya Alalh
Aku dan Hafalan Al Qur'anku
— — — — — —
“Aku sibuk…”, kataku.
namun ternyata aku masih punya waktu untuk berselancar di media sosial, nulis status, update story, share ini dan itu, berkomentar sana sini, berbalas pesan, bahkan jalan-jalan dan olahraga ketika liburan.
“Tapi itu kan bukan kewajiban…”, Jawabku.
Padahal aku sudah paham kemuliaan menghafal Al Qur'an, derajat tinggi yang Allah sediakan bagi para penghafal Al Qur'an.
“Aku sulit menghafal…”, Tambahku lagi.
Padahal Al Fatihah dan surat surat pendek bisa kuhafal. Bukan, bukan karena sulit menghafal, sebetulnya ini lebih ke masalah tekad dan kemauan. Pun, seandainya betul sulit untuk menghafal, bukankah ini akan membuatku terus berinteraksi dengan Al Qur'an?
“Hafalanku lama sekali bertambahnya…”, Sanggahku kali ini.
Padahal, seandainya pun aku mati dengan belum menyelesaikan hafalan Al Qur'an, setidaknya aku mati dalam keadaan berusaha. Usaha yang tak akan sia-sia, jika ikhlas, Allah pasti akan memberikan pahala.
Ah, memang begitulah diriku,
Selalu banyak alasan untuk tidak menambah hafalan Al Qur'an.
Ustādz Boris Tanesia hafidzahullāh
Bismillah, terima kasih ya :))
Semoga istikhomah heheh aminn
Barangkali hari ini ada yang langkahnya tidak setegap dulu, ada hati yang tidak seteguh waktu itu dan ada rasa yang tidak lagi sekuat dahulu. Sebelum beranjak dan berpindah, cobalah lagi mengingat dan melihat bagaimana dulu kamu memulai pilihan, cobalah lagi pertimbangkan apa yang membuatmu ragu dan kemudian meninggalkan.
Jangan sampai hanya karena sekedar ikut-ikutan atau tergoda oleh kenikmatan yang sementara, nyatanya perjalanan hidup itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada konsekuensi dari pilihan yang harus diterima.
Pahami saja, bahwa akan selalu ada ujian keraguan untuk setiap hati yang berusaha teguh. Akan selalu ada cobaan berpindah untuk jiwa dan raga yang mencoba setia. Dari sinilah kamu baru akan teruji, dan menunjukkan seperti apa dirimu juga hatimu.
Untuk setiap keputusan dan pilihan yang sudah kamu tentukan, selesaikan meski harus dengan merangkak. Selesaikan sebagaimana kelak kamu akan dimintai pertanggung jawaban, pilihan untuk menjalani ataupun keputusan untuk memilih hal terpenting dalam hidup.
Dan selalu sertakan Dia dalam setiap pilihan, agar urusanmu mudah dan langkahmu tidak lagi goyah.
Menyelesaikan.
@jndmmsyhd
I remembered last day my Guardian Angle said it to me. " bijaksana dulu ya mis baru rendah hati" InsyaAllah :))
- quranads-
[SERI AYAT 198 AL-MAIDAH]
Dahulu, saya pernah dengar dari teman saya bahwa "Orang yang paling cerdas adalah orang yang paling takut akan kematian", saya masih menerka-nerka bagaimana makna sebenarnya dari kalimat tersebut.
Tahun berganti tahun, tak terasa waktu berjalan begitu cepatnya tetapi banyak perubahan karenanya, dari waktu ini saya belajar banyak hal, termasuk kalimat yang satu ini.
Kesimpulan saya adalah orang cerdas diberi karunia oleh Allah SWT untuk memahami alam, memaknai setiap kejadian sebagai hikmah dan anugrah
Orang cerdas diberi karunia oleh Allah untuk berfikir jangka panjang, menyadari bahwa kehidupan tak cukup sampai di dunia saja. Ada kehidupan kekal di akhirat nanti. Orang cerdas menyadari bahwa kesempatan didunia ini digunakan untuk mencari ilmu sebagai bekal, mencari surganya Allah SWT.
Orang cerdas tahu antara sebab dan akibat atas segala perbuatannya serta tutur katanya, bahwa segala sesuatu yang diperbuat dan diperoleh didunia ini akan dihisab dan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT di akhirat kelak.
Orang cerdas memiliki iman di dada, meyakini bahwa firman-firman Allah SWT dalam Al-Quran dan Al- Hadist adalah cahaya dan pedoman kehidupan ketika di dunia.
Orang cerdas menyadari bahwa dunia ini sungguh fana, mereka tidak akan terperdaya oleh gemerlap dunia dan seiisinya ini.
Orang cerdas mengetahui betul bahwa buah dari segara kesabaran didunia ini adalah surga, seperi dalam surat Al-Maidah: 198
"Namun orang-orang yang bertakwa kepasa Tuhan mereka, mereka akan mendapatkan surga-surga yang sungainya mengalir dibawahnya, mereka kekal didalamnya sebagai karunia dari Allah SWT. Dan apa yang ada di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti"
Alhamdullilah,
Masih belajar ilmu ikhlas, semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang cerdas.
Faizennisaa
Hello guys , let me tell about myself . Im nisaa and just NISAA, now studying in last semester in UGM (somewhere perhaps you know) 😊. I want sharing about my sense and my daily activity (maybe😃) . Enjoy or ignore it . Thank you
Bismillahirrohmanirrohim....
Karena tahun ini diamanahi menjadi pemimpin tim teknis perencanaan. Maka harus belajar lebih gigih untuk menjalankan amanah ini sebaik-baiknya. Salah satunya dengan membaca buku di sela-sela kesibukan yang ada. Bismillah mau review buku dari Daniel Goleman , tentang EI.
Semoga dimudahkan oleh Allah... aminnn
Well, karena work from home ini, saya jadi lebih sering menghabiskan waktu saya untuk gadget dan inter-connection saya untuk keperluan hobi dan sekaligus profesi. Disini yang saya tekankan adalah dalam mencoba watercolor digital menggunakan Ipad. Hal yang membuat saya bertanya-tantya akhir-akhir ini tentang ketahanan sebuah kota. Dengan segala hiruk pikuknya dan dengan segala macam masalah sosial ekonominya ? Akankah bisa ?