Tulisan ini mungkin mengandung trigger.
Butuh waktu yang cukup lama untuk mengubah pola pikir di kepala yang depresif. Sebelum ibu wafat, saya sering merasakan bahwa dunia ini bukan tempat saya. Bukan karena saya punya masalah di sekitar. Perasaan semacam itu ada dengan sendirinya. Makanya ketika saya membaca dongeng Le Petite Prince, saya merasa relate dalam beberapa hal. Tentang penulis yang mengeluh harus menyesuaikan bahan pembicaraan dengan orang dewasa agar bisa diterima di lingkungan. Tentang kerinduannya punya teman dengan isi kepala seperti Pangeran Kecil dan seterusnya dan seterusnya.
Adakalanya, kita perlu mengambil jarak yang jauh dari pikiran-pikiran kita. Agar kita memahami bahwa pikiran tersebut hanyalah mewakili sedikit saja bagian dari kita. Pikiran tersebut tidak mewakili keseluruhan yang ada dalam diri kita. Kita berhak untuk tidak meresponnya, kita juga berhak untuk berdialog baik-baik dengannya,
Kepergian orang-orang di sekitar saya membuat saya merasakan kematian ternyata tidak begitu jauh. Dulu, setiap kali merasakan suicidal thought, saya sering bertanya dalam sholat:
Kenapa manusia tidak bisa memilih kapan waktu berpulang?
Sekarang saya merasakan bahwa hidup di dunia itu singkat saja. Jadi, di waktu yang singkat ini, lakukan hal-hal yang menurut kita baik. Selebihnya, pasrahkan semua sama Allah. Sudah lama banget rasanya saya merapal mantra:
Hiduplah dengan baik, makan yang cukup, tunaikan semua amanah dengan baik, jangan memendam rasa marah kepada sesama manusia. Suatu saat kita pasti berpulang, pulanglah dengan hati yang tenang.
Saya merasakan mata saya basah ketika menulis ini.
Ada teman yang bertanya tentang takdirnya. Kenapa keinginan mereka tidak tercapai, kenapa ada orang yang dengan sengaja menyakiti orang lain dan seterusnya dan seterusnya.
Sementara saya sejak dulu jarang sekali bertanya tentang itu. Saya sudah lama belajar bahwa dunia itu tidak sempurna dan tidak akan pernah sempurna. Yang bisa kita lakukan ya cuma berbuat baik dengan apa yang kita genggam. Jangan berharap kamu bisa merubah dunia menjadi jauh lebih baik hanya karena satu tindakan.
Kita terlalu sering didoktrin tentang menjadi pahlawan. Padahal untuk dunia yang lebih baik, kita tidak butuh setinggi itu. Untuk dunia yang lebih baik, kita justeru perlu kebaikan-kebaikan kecil yang continue dan mungkin saja tidak terlihat. Pahlawan kalau di puncak malah rawan sekali jatuh menjadi manusia yang tidak berguna karena rasa takabburnya. Maka dalam kehidupan yang singkat ini, saya berharap bisa dilindungi dari keramaian yang menyilaukan. Biarkan saya duduk tenang di tempat yang sunyi. Melakukan hal-hal yang saya suka tanpa terlalu banyak mendengarkan dunia luar.
Tapi, balik lagi, tidak semua keinginan kita bisa terpenuhi. Dunia ini terlalu ramai bagi kita yang ingin ketenangan. Kita tidak bisa sama sekali menghindarkan telinga dari kritik dan pujian. Kita yang harus memilih kata apa saja yang perlu kita dengar dan kata apa saja yang tidak biar kita bisa hidup dengan lebih baik lagi dari hari ke hari.
Hidup dengan pikiran yang selalu mengingatkan tentang mati ternyata justeru membuat kita semakin mencintai kehidupan. Lakukan kebaikan-kebaikan kecil sampai waktunya pulang.
Bismillahirrahmanirrohimm.... semoga amanah azzam dan istiqomah sharing ilmu kitab Riyadhus Shalihin yq 🤲
MasyaAllah mbak nisaa . Terima kasih 👌🏻
Kalau mendoakan pasangan itu, jangan cuma sampai nenek kakek atau sampai maut memisahkan aja, tapi doakan agar sehidup sesurga. Karena, percuma kalau lah memang bersama sampai nenek kakek atau sampai maut memisahkan, eh gatau nya di akhirat ga bareng-bareng di surga :(( atau parah nya lagi malah saling tuding menuding menyalahkan karena engga saling ngingetin kebaikan sewaktu di dunia, naudzubillah. Emangnya ada ya, yang sewaktu di dunia saling mencintai bangeet bangeeeet bangeeet, tapi pas di akhirat malah saling memusuhi :(( ? Ada, coba deh buka mushaf nya surat ke 43 ayat 67.
Nah, itu kenapa seharusnya menjadi perenungan bagi kita semua untuk mencari pasangan hidup yang bukan hanya mencukupi segala kebahagiaan hidup kita hanya di dunia saja, tapi juga harus bahagia di akhirat, sampai mendarat di surga. Ga mesti harus bertitle ustadz atau ustadzah, namun tentu harus yang lurus aqidah nya, benar ketauhidan nya, jelas mau belajar bareng untuk bisa sama-sama membangun rumah di surga Nya kelak. Jadi, intinya cari yang punya visi sebagaimana tercantum dalam quran surat 66 ayat ke 6.
Kelak, anak-anak kita berhak di asuh, di didik, dan dibesarkan oleh seseorang yang berjuang untuk memberikan pendidikan terbaik. Perhatikan kata-kata imam ibnul qoyyim berikut ini, “Betapa banyak orang yang menyengsarakan anak nya, buah hati nya di dunia dan akhirat karena ia tidak memerhatikan nya, mendidiknya, dan memfasilitasi keinginannya, sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzalimi nya. Maka hilang lah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat.” Sebab, benar kita lihat hari ini betapa banyak orang tua yang membiarkan anak-anak nya menjalani kehidupan tanpa bimbingan agama.
Kita telah berada di akhir zaman, semakin besar tantangan yang dihadapi, sebab fitnah pun kian nyata banyak menghampiri. Dan seorang muslim itu harus berfikir jauh kedepan, memikirkan bagaimana nasib agama ini kedepan, Berharap bahwa, anak-anak kita lah yang akan menyongsong kemenangan diin ini. Dan itu semua, harus kita mulai sejak memilih seseorang yang akan mendampingi hidup kita. Menjadi ayah, ibu bagi anak-anak kita. Jadi, kalau kita sayang, cinta sama pasangan hidup kita, seharusnya cinta dan sayang itu diwujudkan dalam hari-hari, menjadikan setiap apapun yang dilakukan dalam rangka menuju surga Nya, saling mengingatkan dalam keta’atan.
Pinjem kata-katanya mba @octaraisa “Cinta itu, ketika engkau mengharapkan surga bagi seseorang, sama besar dengan yang kau harapkan untuk dirimu sendiri.”
Bandung, 18 November 2018
Ini hari jumat, Alhamdullilah ya Allah 🧘♀️
Subhanallah , so many sight-of-landscape to seeking every positive side of life (hikmah)
Jika kamu pernah ditinggalkan, atau dikecewakan, atau tentang apapun yang membuat hubunganmu dengan seseorang menjadi tidak begitu semenyenangkan dahulu. Entah tentang pertamanan atau kisah cinta. Kemudian kamu melihatnya hari ini, orang itu tumbuh bahagia dan sukses bahkan mungkin kamu merasa dia segala lebih darimu. Lebih bahagia, lebih sukses, segala kelebihan yang membuatmu mungkin sedikit iri.
Maka, berbahagialah.
Sebab barangkali memang harus demikian ceritanya. Dan kamu adalah seseorang yang menjadi jalan baginya untuk mendapatkan apa yang dia dapatkan saat ini. Dan kamu adalah seseorang yang menjadi perantara pembelajaran-pembelajaran berharga yang berhasil dia ambil dalam hidupnya.
Meski, mungkin itu harus membuat hubunganmu dengannya menjadi tidak menyenangkan. Tapi bukan di situlah titik fokusnya. Melainkan tentang bagaimana setiap orang sebenarnya menjadi perantara orang lain dalam meniti takdirnya, memperoleh pemahaman dan pembelajaran hidupnya.
Seperti setiap hari kita bertemu dengan banyak orang, dari mulai pedagang di pasar, tukang parkir, supir bus, dan orang-orang yang tidak kita duga silih berganti. Barangkali, dari pertemuan tak terduga itulah pembelajaran hidup disematkan, juga takdir kita kemudian bekerja, dan bisa jadi berubah.
Jika kamu kemudian mengeluh dan bertanya-tanya mengapa dia bisa menjadi lebih dari kamu. Pertanyaan itu justru lebih layak ditanyakan ke dirimu sendiri, apakah kamu sudah berhasil mengambil pembelajaran dari kejadian yang menimpamu dan orang tersebut?
Jika dia berhasil, mengapa kamu belum juga menemukan pembelajaran itu?
©kurniawangunadi
Bismillahirrohmanirrohim
YaAllah ya Robb
Semoga Engkau
Meridhoi segala bentuk ikhtiar hambaMu ini aaminn :)
MasyaAllah, terimakasih Kak.
Jika ternyata yang datang padamu nanti bukan orang yang kamu duga, bagaimana ? jika ternyata yang datang padamu bukan pula yang kamu kenal, bagaimana ? dan jika yang datang padamu bukan pula orang yang kamu idamkan, bagaimana ?
Seperti kali pertama kamu menapakkan kaki pada tempat yang asing, ia akan sedikit membuatmu cemas dan banyak gemuruh tanya dalam hati, bagaimana kamu bisa hidup disitu, bagaimana kamu bisa menjalani hari dengan lingkungan yang asing dan tidak ada satu pun yang kamu kenal. Seperti itu.
Dulu, mungkin kamu mengidamkan akan berpijak pada tempat yang nyaman, yang di dalamnya ada penduduk yang ramah padamu, tanpa membuatmu sulit untuk memulai perbincangan hangat saat bertemu di pagi hari bersama penghuninya. Ini seperti keluarga baru yang akan kamu temukan saat bersama dengan dia yang asing nanti.
Kebahagian tidak layak untuk selalu dicari, akan lelah jika harus selalu mencari. Jika menciptakan bahagia bisa, kenapa tidak ?
Tenanglah, sesuatu yang baru dimulai kadang akan semakin membuatmu penasaran, akan kamu temukan banyak kedamaian di dalamnya saat kamu menjalaninya dengan bismillah, pun kamu akan selalu bersama si “asing” sampai kamu bisa melangkah dan bercengkrama bebas bersama keluarga barumu. Yang seharusnya kamu perhatikan saat berada dalam pilihan menerima atau menolaknya, adalah bagaimana cara dia yang asing itu menjemputmu. Insyaalloh fiihi khoir.
Tidak perlu waktu berjuta tahun lamanya untuk jatuh hati padanya, tidak perlu beratus kilometer jauhnya jalan yang harus kamu tempuh untuk bisa menumbuhkan cinta. Ia akan tumbuh pada awal waktu menjemput, ia akan mengakar pada setiap ibadah yang kamu lakukan bersamanya. Sederhana.
Jatuh dan kecewa itu pasti, tapi bangun dan mencoba lagi adalah pilihan. Jika dia yang kamu idamkan, ternyata tidak bisa membersamaimu menuju syurgaNya, untuk apa ? jika cara menjemputnya pun tidak berada dalam bingkai keberkahan.
Untuk semua hati yang sedang menunggu penjemputnya, tidak perlu ragu jika nanti datang seorang yg asing padamu, tidak perlu khawatir pada dia yang datang namun tak terduga olehmu, pastikan saja jalanmu dan jalannya sama.
Karena setiap yang menunggu, pasti akan ada penjemputnya. Mari melatih husnudzon untuk setiap waktu menunggu.
@jndmmsyhd
Ini adalah doa sholat Istikharah yang belakangan ini semakin rajin saya buka-hafalkan dan saat pikiran kosong saya berusaha untuk membuka ayat ini.
Alhamdullilah berkat gagal nerkali-kali, berkat kecewa kepada dunia berkali-kali, sekarang saya paham kalau Allah ingin sekali dilobatkan dalam setiap langkah, dalam setiap keputusan, dalam keadaan hati yang bingung, Allah ingin sekali dilibatkan, melalui sholat istikharah, melalui doa istikharah
Alhamdullilah ya Allah, hamba sangat bersyukur mengapa hamba pernah gagal, hamba sangat bersyukur sampai pada titik ini sekarang, hamba sangat bersyukur mengapa hamba pernah marah , putus asa dan juga bersedih
Sekarang semua proses ini terasa nikmat, semua proses itu merasa hal yang perlu saya syukuri,
Karenanya Hamba seperti memulai dan mengenalmu kembali.
Alhamdullilah,
Faizenisaa, 18 Desember 2019
Kepada Diriku
Cerita ini akaan berisi curahan hati seorang nisaa, gadis dewasa, 25 tahun yang hanya ingin berharap Kebaikan dari Robb-Nya
Ya Robbi baru baru ini hidup nisaa terasa saangat luar biasa, sangat berbeda dari 24 tahun sebelumnya ...
Ya Robbi, di fase ini nisaa sudah sangat lupa, apa saja " kebaikan dan Petunjuk" Mu yang coba engkau sampaikan ke Nisaa melalui bertubi -tubi gelombang hidup.
Ya Robbi, di fase ini nisaa sangat amat bersyukur banyak hal , banyak sekali hal yang " pertama" kali nisaa lakukan dan bahkan nisaa terkejut " kok bisa ya aku kayak gini?" Kok bisa ? Ya bisalah kan karena KuasaMu ya Allah :)
Ya Robbi nisaa sangat amat lelah tapi juga mengasikan Alhamdullilah ...
Doaku cuma satu, semoga Nisaa selalu dikuatkan oleh Allah, di Rahmati dan Senantiasa di Lindungi oleh Nya 🤲🙏. Aaminn
Teman teman jika ini ada di timeline kalian mohon diamini ya or jika ada seseorang yang mau diakusi sama nisaa bisa DM nisaa ya terima kasih banyak 🙏🙏
Koleksi netGeo Mag buat dibuat klipping terus nanti cerita ke anak-anakku sambil mentaffakuri bumi Allah SWT yang sangat luas ini hehehe 🥰🤲
You often told me that " im is the reason why are you so strong in your rush activity" You often told me that "im the one that can make you always stand up on your daily big pressure" You often told me that " I'm the one that can make you cheer up to passed your fully day" And just pray for for my big heart and always support you 😘