Ada banyak emosi yang terus menerus diarahkan kepada Rasulullah. Makian, kemarahan, perendahan harga diri, pembunuhan orang tersayang, tuduhan tidak benar, pemboikotan satu kaum, penganiayaan verbal dan fisik, serta perilaku biadab lainnya, nggak mungkin hal-hal kaya gitu nggak meninggalkan bekas trauma.
Aku, kalau jadi Rasulullah, kayanya nggak tahan untuk tetap diam. Kita sama-sama tahu, Rasulullah juga manusia, punya hati dan emosi untuk merasakan. Tapi kenapa, hal-hal traumatis itu nggak jadi penyakit hati? Nggak jadi bikin pengen balas dendam?
Rasulullah rutin me-release semua rasa sedih, rasa nggak terima, rasa pengen membalas, dan kemarahan itu dengan tahajjud. Beliau juga rutin membersihkan dirinya dari penyakit hati dengan istighfar. Beliau mampu menahan diri dari ledakan emosionalnya. "Alarmnya" nggak sesenggol bacok itu sebab ditahan oleh pemahaman yang baik tentang Allah dan manusia, dan hatinya tidak sempit karena ucapan-ucapan manusia.
Kenapa? Shalih artinya lurus, konsisten. Benar pikirannya, benar ucapannya, benar tindakannya. Ketiganya selaras dan sinkron, dan da'i memang seharusnya begitu. Mereka tidak akan mengucapkan apa yang tidak mereka perbuat.
Dan itu dimulai dengan tahajjud, yakni ibadah yang dilakukan di saat sendiri. Saat kita memang hanya ingin dilihat oleh Allah saja. Kalau udah jujur kepada Allah, artinya akan punya integritas untuk kemudian jujur dalam tindakan-tindakan yang akan dilihat manusia, sehingga meskipun tindakannya dilihat manusia, mereka tidak melakukannya untuk mengesankan manusia.
Maka diam itu benar-benar emas ketika hati ingin menjelaskan berlebihan hanya untuk membersihkan nama baik kita. Ketika kita mungkin ingin mengeluarkan muntahan emosional yang justru kadang malah merugikan martabat kita. Hanya orang-orang yang bertahajjud yang mampu tetap menahan diri dan memelihara kehormatannya saat satu dunia menyalahpahami dan mendzoliminya.
Diamlah, biarkan kekuasaan Allah yang bicara untuk meluruskan pemikiran dan ucapan orang lain yang bengkok. Diamlah, yang terpenting adalah kedudukanmu di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia. Diamlah, manusia tidak menginginkan penjelasan darimu, tetapi Allah senantiasa menginginkan perbaikan darimu. Manusia mencemarkan nama baikmu sedangkan Allah selalu menjaga aib-aibmu.
— Giza, kali ini tolong lanjutkan perjalanan sambil hanya ingin dilihat Allah
Setelah seminggu dua minggu dibuat bingung dan galau nyari kado lahiran untuk wali murid, akhirya bisa plong juga walaupun agak gak sreg sama kadonya.
Takut kadonya gak kepake :(, takut gak sesuai selera, takut bikin illfeel juga :((
Karena yang nerima kado ini udah terbiasa dengan barang barang bermerek dan mewah. Jadi mikir beribu ribu kali harus ngasih kado apa ke beliau. Jujur gak pede beli kado murah yang sesuai dompet, jadi yaa apa adanya aja :))
Pengen ngasih kado yang terbaik, karna beliau juga udah baikkk banget ke aku. bahkan beliau nganggap aku temennya. Se humble apaaa coba beliau. Rasanya tu gak pede temenan sama orang kaya, beda kastanya tu kerasa bgtttt
Akhirnya kado pilihanku jatuh ke gamis busui yg brand nya cukup terkenal di kalangan emak emak.
Tapi pas barangnya datang aku kecewa banget karena plastic wrapnya dekil kusam. Jadi aku wrap lagi pake kertas kado yg agak bagusan. Ya Allah kirain baju mahal packing nya juga mahal 🥲 mahal versi aku ya.
Huhuhu pokoknya semoga bundanya murid aku bisa merasakan ketulusan ini 🫠
Gamau nethink lagi. Apa yang terjadi maka terjadilah :))
dua hari menuju ramadan.
Sejak lulus SMA atau bahkan during SMA, sampai sekarang setelah difikir-fikir secara mendalam ternyata sama sekali belum ada interaksi akrab dengan laki laki selain saudara kandung. Saat SMP suka bgt dijodoh jodohin sama temen atau adik kelas yang akhirnya bikin baper dan cinta cintaan monyet wkwkw tapi gak sampai akrab dengan temen laki apalagi pacaran sih. Alhamdulillah gak pernah rasain pacaran sampai sekarang :), nanti aja yaa abis nikah. Aamiiin. Lingkungan pertemanan yang minim interaksi dengan lawan jenis tuh ngaruh bgt ampe kalau lewat atau ngumpul di tempat yang banyak laki-lakinya jadi gak nyaman.
Dan aku merasaaa sangat tenang, tanpa harus memikirkan orang lain hahaha. Lihat temen tuh kayaknya galau amat mikirin lelaki yang belum jelas nemenin dia di meja Ijab Qabul....berkali-kali dibaperin trus ujung-ujungnya ditinggalin tuh kayaknya miris bgt say :))). Malu sendiri gak sih kalau mikirin masa lalu yang pernah saling perhatian ke orang lain dan sekarang udah gak saling sapa hehe ( don't judge )
Beberapa ada yang pernah deketin ( by chat saja ), bahkan ngajakin taaruf wkwkwk. Tapi gak ada yg digubris karena emang lagi gak mau deket sama siapapun ( laki-laki ). Alasannya takut baper yang sia-sia dan jatuhnya khalwat berujung maksiat, naudzu billah.
Masalah jodoh emang belum aku permasalahkan, masih enjoy bgt dengan kondisi sekarang yg masih sendiri dan temen temen seangkatan udah mulai sebar undangan hoho. ( gatau minggu depan haha )
Yuk menjaga diri aja, memantaskan diri dihadapanNya... yang lebih penting untuk kita khawatirkan dan kita fikirkan 🥺 Allohummaghfirliii
was was kalau udah muncul gejala batpil 🙃🙃 semoga segera reda dan gak lanjut ke gejala yg berat huhu, trauma pernah batpil berkepanjangan hampir 1 bulan baru sembuh 🤧
Aku anak rumah tangga yang tak pandai memasak
Aku kesal dan mengeluh jika orang-orang rumah mendapukku sebagai koki utama untuk makan malam keluarga. Bukan...bukannya aku males hyung, tapi karena aku insecure dengan ketidakmampuanku untuk menyenangkan lidah-lidah costumerku. ya ampun, aku sudah membayangkan masakanku tidak akan melewati indra pengecap mereka dengan sopan.
Saat aku memasak, ada saja kekurangannya. Nasi yang lembek, Ikan goreng yang gosong, sayur tumis yang over kuah, gorengan perkedel yang susah dikunyah saking kerasnya. Ehmm macam-macam. Dan rasa hambar adalah citarasa khas untuk semua jenis masakanku.
Aku hanya bisa mengomel sambil memasak, " gapapa nih orang-orang rumah makan masakanku ? Kan gak enak, kan hambar :( ".
Mama hanya menanggapi, " ya gak akan bisa enak kalau gak belajar, gak dilatih ".
Bahkan caraku memotong sayuran pun masih kena protes mama, " ya Allah ndah, motongnya jangan kecil-kecil gitu, tapi seperti ini..apa salahnya nak bertanya ".
Kupikir untuk memotong sayuran, aku bisa memakai insiatif dan instingku sendiri saja. Yaaa tapi ternyata inilah buktinya aku memang kurang dibidang memasak.
Tapi sebagai anak rumah tangga, aku tidak bisa menghindari pekerjaan rumah yang satu ini. Walaupun di sore hari aku sudah mengerjakan cucian piring yang banyaknya masya Allah, tetap saja tugas memasak makan malam tidak sah jika bukan aku yang mengerjakan, pasti suka dapet kodean tuh " wah udah jam berapa nihh makan malem belum ada ", yesss kadang aku masak kalau udah mendekati jam 9 malem, tadinya ngarep kakak yang ngerjain tapi tetep kaan wkwk. Fyi, untuk sarapan dan makan siang aku bebas tugas karena di jam tersebut aku sedang sibuk-sibuknya mengajar di kelas online-ku ( jadi wajar aja kalau aku yang diharapin untuk masak makan malam emang, wkwk gimanaa sih aku 🤣😂😂 )
Tapi beberapa hari yang lalu, aku dapet teguran halus dari Allah lewat IG-TV nya si eteh geulis Ghaida Tsurayya, pokonya dari video si teteh aku diingetin kalau kegiatan memasak itu juga sebuah ibadah, bayangin seberapa banyak pahala yang kita hasilkan saat orang-orang rumah memenuhi kebutuhan primernya ( baca : makan ) dari hasil jerih payah kita, itu berarti kita memenuhi salah-satu tujuan kita diciptakan, yaitu menjadi orang yang bermanfaat. Apalagi menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga dekat sangat dianjurkan kan ? :). Hmmm... bener juga, selama ini aku suka mengomel saat memasak, ya mana mungkin bakal dinilai ibadah. Hiksss. Akutuu jadiii merasa bersalah sepenuhnya sama orang-orang rumah, karena gak membuatkan mereka hidangan yang dibuat dari hati. Ya Allah faghfirlii.
Dan sejak saat itu, aku bertekad ingin mahir dibidang memasak, yaaa paling tidak aku bisa menguasai basicnya. Tiap masak aku banyak bertanya dan belajar, dan mencari tahu apa saja kesalahan² memasak yang biasa kulakukan sehingga tidak ada kemajuan....daaan tadaaa akhirnya kemampuan memasakku improved. Walaupun gak beda jauh sama yang udah-udah 😂 kadang masih suka hambar , kadang masih suka aneh juga rasanya.
Well, betapa indahnya perjalanan belajar yang landasannya berorientasi akhirat. Semangat! Semangat !!!
23 September 2023
Akhirnya bisa menyelesaikan surat Al Qamar yang hampir sebulan dimurajaah :)))
Ya Allah selama itukah menyelesaikan hafalan Al qamar yang gak nyampe dua lembar 🙁
But aku bersyukur bisa melewati surat ini
Now persiapan untuk surat Al Mulk. Semangat wahai diriii
People change, that's TRUE
a small collection of things to remember.
1. your life can look so different, so much better, in just a few months. keep going.
2. read at least a book a month
3. list 5 things that make you happy every day
4. create playlists for every mood
5. learn a new language through consistent practice every day
6. research new topics that interest you, how about coding, music, or graphic design?
7. compliment people frequently!!
8. don’t be afraid to introduce yourself to someone new, it can be online as well
9. try to notice the sky and the air and the flowers, pay attention to your surroundings
10. focus on one thing at a time. just one thing. that’s what prioritization really is.
11. collect quotes that motivate you
12. try journaling, or just writing down all the funny quotes your friends say
13. you teach people how to treat you by what you tolerate
14. always have a bottle of water by your desk. when you get the urge to check your phone, keep your hands busy by drinking water instead.
15. don’t be afraid of bad days; they happen and you shouldn’t blame yourself for it
16. when you’re not doing great: open your curtains, take a shower, stretch, go for a walk. let your mind wander, rest and refresh.
17. know what you can and cannot control.
18. make a list of reasons to keep going, to keep you motivated. whenever you feel down, read it and add another one.
19. more cozy study dates in cafes!! (still abiding distancing rules in your country ofc)
20. and above all: stay hydrated!!
[ for more posts like these, visit my instagram @softlyshade ]