Secara Fisika, manusia dalam melakukan sesuatu butuh energi. Hammasah (semangat). Baik itu energi fisik, spiritual hingga perasaan yang mendasari. Orang yang balas dendam akan lebih banyak memiliki ambisi. Transformasikan energi menjadi gerakan. Balas dendam untuk melipatgandakan kebaikan.
Mudah-mudahan kita masih punya energi untuk membuat life planning dan mengaplikasikannya. Memperjuangkannya. Meski keadaan harus silih berganti tak menentu kondisinya.
Hal yang membuat boros energi :
1. Terdistraksi
2. Maksiat
3. Fokus pada hal berat tapi tidak kita minati sebenarnya
4. The art for "SAY NO"
Maksiat; hal-hal "terlena" yang bisa menggugurkan kebaikan hingga tak menyisakan pahala sedikitpun.
Cuplikan EC14 "Life Planning", 29 Des 2020
kamis, 22 Juni 2023
Hanya bisa menyabarkan hati ketika diperlakukan kerdil oleh orang yang udah dianggap temen "deket".
aku selalu jadi pendengar yang baik buat dia, mendengarkan ceritanya dengan antusias dan sampai habis. tapi dia denger ceritaku sampai setengah jalan aja udah pasang muka malas 🙃
dia selalu ingin tampil di depan, ingin mendapatkan sorotan, ingin menyelesaikan semuanya dengan tangannya, tapi akhirnya jadi kewalahan sendiri, ujung ujungnya ngeluh lagi kan ke aku.
aku dengan diriku yang sudah seringkali terlupakan dan tidak dianggap, aku selalu menahan semuanya, aku ngalah, aku turunkan egoku. karena dia partner kerjaku, aku harus baik-baik terus, harus ngikutin apa yang dia mau, harus setuju dengan pendapatnya, harus mengalah.
harus pasang topeng setebal mungkin, walau hati seringkali teriris dan terusik, aku memilih untuk mengalah saja.
Hari ini gemes banget sama anak-anak. Masa iya cuma karena adek kelasnya minta tolong sama aku untuk dianterin ke suatu tempat, merekanya jadi posesif wkwkw. aku dipeluk gak boleh pergi, mereka gak mau aku diculik sama adik kelas 2 katanya, hahaha.
nak, makasih yaa udah menerima aku menjadi bagian dari kalian. terharu 🥺🥺
semoga Allaah mudahkan perjalanan ini, aamiin 🥰
EMPAT KUNCI MASUK SURGA
Surga merupakan tempat impian yang dirindukan oleh orang-orang yang beriman. Di sanalah tempat kebahagiaan sejati, yang tiada lagi kesedihan, kekecewaan, dan penderitaan, seperti yang dialami tatkala hidup di dunia. Bahkan, orang terakhir yang masuk ke dalam surga dan mendapatkan derajat terendah di sana memiliki kenikmatan yang jauh lebih besar dan tiada bandingannya dengan kenikmatan yang ada di dunia yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam hati manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنِّى لأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى
فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا
قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً
“Sesungguhnya aku tahu (diberi tahu oleh Allaah) siapa orang yang paling terakhir dikeluarkan dari neraka dan paling terakhir masuk ke surga. Yaitu, seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak.
Kemudian Allaah berfirman kepadanya, ‘Pergilah engkau, masuklah engkau ke surga.’
Ia pun mendatangi surga, tetapi ia ditampakkan bahwa surga itu telah penuh.
Ia kembali dan berkata, ‘Wahai Rabbku, aku mendatangi surga, tetapi sepertinya telah penuh.’
Allaah berfirman kepadanya, ‘Pergilah engkau dan masuklah surga.’
Allaah berfirman kepadanya, ‘Pergilah engkau dan masuklah surga, karena untukmu surga seperti (kemewahan seorang raja) di dunia dan dikalikan sepuluh kali lipat darinya.’”
Kemudian Rasulullah bersabda, “Itulah penghuni surga yang paling rendah derajatnya.” (HR. Bukhari no. 6571, 7511 dan Muslim no. 186, 189)
Dalam riwayat lain disebutkan,
إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً مَنْ يَسْعَى عَلَيْهِ أَلْفُ خَادِمٍ كُلُّ خَادِمٍ عَلَى عَمَلٍ لَيْسَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ
“Sesungguhnya penghuni surga yang paling bawah adalah seseorang yang memiliki 1000 pelayan yang selalu siap melayaninya. Setiap pelayan memiliki tugas yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.” (HR. Baihaqi. Lihat Shahih At-Targhib no. 3705)
Untuk masuk ke dalam surga, tentu ada beberapa tiket atau kunci yang harus dimiliki. Siapa saja yang berhasil memiliki kunci tersebut, maka ia akan masuk surga. Ada empat kunci surga yang diterangkan dalam surat Al-’Asr.
Allaah Ta’ala berfirman,
إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 3)
Pertama, iman yang dilandasi ilmu (agama)
Seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu agama, terutama ilmu yang berkaitan dengan tata cara beribadah kepada Allaah dan mengesakan-Nya, juga ilmu yang terkait prinsip syariat-syariat islam, muamalah, halal haram, dan sebagainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مَسْلَمٍ
”Menuntut ilmu (agama) wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah no. 224)
Tanpa ilmu, seseorang tidak akan tahu bagaimana amalan-amalan agar bisa masuk ke dalam surga dan hal-hal yang menjerumuskannya ke dalam api neraka.
Allaah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36)
Bahkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan orang yang menempuh jalan menuntut ilmu (agama) akan dimudahkan menuju surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allaah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Kedua, amal (menerapkan ilmu)
Setelah seseorang mempunyai dan mengetahui ilmu, maka ia harus bersunggung-sungguh untuk mengamalkannya. Allaah Ta’ala berfirman,
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ لَّهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci. Dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.” (QS. An-Nisa’: 57)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتىَّ يَسْأَلَ عَنْ عِلْمِهِ مَا فَعَلَ بِهِ
“Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.” (HR. Ad-Darimi no. 537)
Ketiga, dakwah (membagikan/mengajarkan ilmu)
Orang yang pertama kali wajib kita dakwahi dan tularkan ilmu yang sudah didapat adalah keluarga, baru kemudian orang lain. Allaah Ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Dalam firman-Nya yang lain,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allaah dan mengerjakan amal yang saleh?” (QS. Fushshilat : 33)
Sungguh, masih dalam keadaan merugi orang yang telah mengetahui ilmu agama (kebenaran), akan tetapi ia tidak berusaha menyelamatkan saudaranya dengan mengajak mereka untuk memahami dan melaksanakan Islam dengan benar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, hingga ia senang apabila saudaranya memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR. Bukhari)
Dalam sabda yang lain,
فَوَاللَّهِ لَأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
“Demi Allaah, sungguh jika Allaah memberikan petunjuk kepada seseorang dengan perantara dirimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR. Bukhari)
Keempat, sabar (dalam mencari ilmu, mengamalkan ilmu, dan membagikan ilmu)
Pada akhir tafsir surah Al-‘Ashr ini, Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,
”Maka, dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian (neraka) dan mendapatkan keuntungan yang besar (surga).” (Lihat Taisir Karimir Rahman, hal. 934)
Jalan menuju surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak disukai manusia karena manusia itu lebih condong kepada sikap santai dan rehat. Oleh karenanya, sabar diperlukan dalam setiap perjuangan untuk mencari, mengamalkan, dan menularkan ilmu yang didapat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
حُجِبت النار بالشهوات، وحُجبت الجنة بالمَكَاره
“Neraka ditutupi dengan syahwat dan surga ditutupi dengan hal-hal yang tidak disukai.” (HR. Bukhari)
Penulis: Arif Muhammad N
Capek banget. haha, capek jadi orang yang tidak dianggap dan terlupakan terus :))
akhir-akhir ini aku sering banget komplen secara frontal ke mang gojek yang menurutku tidak memperlakukan costumer dengan baik.
ada yg pagi² helmnya masih basah, katanya bekas hujan semalem. masa iya helm basah dipakein untuk customer. aku posisi baru mau pergi jadi ogah pakai helm basah, apalagi dari semalem basahnya, kan rentan bau apek :(( kalau posisi aku udah mau pulang ke rumah mungkin gak akan aku permasalahin sampai minta ingin cancel.
"lain kali helm nya dikeringin dulu ya pak" gitu kataku, setelah bapaknya melas agar aku naik ke boncengannya. aku pergi tanpa mau pake helm. tapi di tengah jalan kita tukeran helm sih.
trus pernah kejadian bapak driver yg entah kenapa suka banget rem mendadak, beberapa kali aku perhatiin dia gak berusaha menghindar dari jalanan agak berlubang, aku diemin sih, tapi setelah dia dengan sengaja lewat jalanan yg berlubang agak gede, yg membuat motornya mendadak rem dan akunya keguncang, aku langsung komplen sih. padahal jalanan segede gaban tapi ngapain gak menghindari jalanan berlubang itu? aku gak habis pikir, apa sengaja ya agar badan aku jadi kepental ke depan nyentuh punggungnya? masalahnya gerak-geriknya sangat² mencurigakan. bapaknya alibi kalau dia gak merhatiin jalan karena ngikuti mobil di depan takut salah arah. secara logika ngapain ngikutin mobil yg di depannya? emang alamat tujuannya sama? bisa aja mobilnya lurus kita udah mau belok, kan aneh banget. kalau gak mau kesasar ya ikutin maps aja yg jelas² ngarahin ke alamat yg dituju.
capek dan jadi males banget dapat driver yg bapak bapak 🙂
اللهم لا تجعل رمضان يمر كالريح. قُدِّر لنا التطهير، غيّرنا للأفضل، اغفر لنا ذنوبنا، وقربنا إليك
𝘠𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩, 𝘥𝘰𝘯’𝘵 𝘭𝘦𝘵 𝘙𝘢𝘮𝘢𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘴𝘴 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘢 𝘸𝘪𝘯𝘥. 𝘗𝘶𝘳𝘪𝘧𝘺 𝘶𝘴, 𝘤𝘩𝘢𝘯𝘨𝘦 𝘶𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘵𝘩𝘦 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳, 𝘧𝘰𝘳𝘨𝘪𝘷𝘦 𝘶𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘰𝘶𝘳 𝘴𝘪𝘯𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘣𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘶𝘴 𝘤𝘭𝘰𝘴𝘦𝘳 𝘵𝘰 𝘠𝘰𝘶.
aku terus memandangi foto keluarga, membayangkan kami sekeluarga bisa tinggal bersama lagi.
sarapan bersama, menonton TV bersama, melakukan banyak hal menyenangkan bersama.
September 2020, aku memutuskan pulang ke tanah lahir. Pandemi membuat pekerjaanku sebagai seorang guru dapat di-remote dari rumah. Di hari pertama menginjakkan kaki dirumah kayu kami yang sederhana aku merasa sangat bahagia hingga menyesal kenapa aku tidak pulang kerumah dari awal pandemi saja :).
Kotamadya dimana aku lahir adalah kota biasa yang sebenarnya sama sekali tidak ada hal yang menarik disana, tapi ia menjadi kota yang sangat aku rindukan dan aku nantikan... karena disanalah mama, kakak, adik, dan mendiang opu berada. keluargaku membuat kota ini menjadi sangat tidak ternilai.
tidak terasa, Allah berikan aku waktu 9 bulan untuk menikmati momen hangat berkumpul dengan keluarga. Hingga Kota B dimana aku menimbun impian kembali memanggilku.
saat aku harus pergi dan kembali membangun tembok jarak diantara aku dan keluarga, rasanya sangat sakit dan berharap mimpi-mimpi yang aku titip di Kota B dapat aku runtuhkan saja. sampai sekarang aku berfikir, apakah keputusanku meninggalkan rumah adalah keputusan yang salah ?
bagaimana bisa aku hidup jauh dari mereka ?
sayangnya mereka akan kecewa jika aku tidak meneruskan mimpiku, mereka yang selalu memberikan dukungan penuh untukku tanpa tapi.
aku memeluk erat mama. pelukan erat sebagai momen terakhir kali di kota lahir yang membuat kakiku berat melangkah. Saat itu aku benar-benar ingin membatalkan semuanya. Tapi aku tidak punya nyali setelah perjuangan dan pengorbanan yang keluargaku kerahkan agar aku bisa meraih satu cita sederhanaku di kota B.
sudah beberapa bulan berlalu, aku menjalani rutinitas di Kota B dengan banyak kesabaran. karena beberapa hal terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi, aku bertemu dengan beberapa kendala dan situasi yang membuatku tidak nyaman. dan ini adalah hal yang normal karena sampai kapanpun dunia adalah tempat yang penuh dengan masalah.
aku menelpon adik bungsu yang ternyata akan berangkat ke Kota rantaunya juga, kota dimana adikku memupuk impian dan berjuang meraih gelar sarjananya.
aku hanya merasa bahwa pandemi disatu sisi adalah bencana namun disisi yang lain ia membawa hikmah dan berkah. kami tertawa dan berkumpul bersama dirumah beberapa bulan yang lalu dikarenakan situasi pandemi yang tidak mendukung mobilitas kami ditanah rantau.
sekarang pandemi terlihat sudah mereda dan semoga benar-benar hilang dalam waktu dekat. kegiatan di sektor pendidikan yang dulunya sangat terbatas mulai dapat diakses lagi. Guru, murid, dosen dan mahasiswa dapat melaksanakan perannya dengan lebih nyaman lagi.
- Quranads -
tahun 2019 lalu pernah buat ini. tapi nyesel cuma sampe bulan april :( pas dibaca hari ini ternyata se-memorable itu :”) gaperlu penjelasan panjang-panjang untuk me-recall ingatan. cukup satu-dua-tiga suku kata udah cukup menggambarkan setiap harinya. coba lagi, yuk, bulan depan. di akhir tahun baru diposting. jadi keliatan deh apa yang sudah dilaku dan dirasa setiap hari selama setahun. biar punya rekam jejak. biar setiap hari punya headline-nya sendiri-sendiri. agar tak ada yang luput dari istilah sabar dan syukur setiap harinya walau hidup se-roller coaster dan se-surprising itu. 도전!