Well, early at dawn when I woke up this morning with a very depth breath and set the mind, " yes today I will rock my world" until the evening coming and you were realized that nothing big deal happend today , but at least I could enjoy how beautiful sitting at the top of rock waiting sun to set . Alhamdullilah 😁
Saya yakin bahwa prasangka buruk yang saya pikirkan saat ini 90% tidak terjadi, hanya imajinasi saya yang melebih-lebihkannya
#catatan #kuat
MasyaAllah... tabarakallah ... ilmu ada di mana2 ya.. ya Allah pertemukan hamba dengan Pasangan hidup yang sama -sama mau belajar... aaminn.
Sekarang latihan buat ngurus rumah tangga kantor dlu hehhe 🙏
So deep 😃
Kisah ini diangkat dari kisah nyata, kisah dari Desa Sanden dan dari cendekiawan yang sangat paham posisinya sebagai Insan yang Mulia.
Ini adalah kisah Mas Taufik ( bachelor degree of Mechanical Engineering 10 years ago) dan keluarganya, terutama berkisah tentang bagaimana Mas Taufik sungguh menjadi putra yang berhasil dimata dunia dan seisinya. Bagaimana Mas Taufik memperlakukan Ibunda tercintanya sungguh sesuatu yang patut diteladani untuk generasi milineal sekarang.
Berawal dari kecil dahulu, Mas Taufik ini sungguh bocah yang amat sangat berprestasi. Sekolah di SMP 1 Sanden, kemudian lanjut di SMA N 1 Yogyakarta, dan menlanjutkan pendidikan tinggi di Teknik Mesin UGM, disamping menunaikan kewajiban sebagai seorang pelajar, beliau juga menjadi pemuda desa yang aktif dalam segala kegiatan pemuda terutama kegiatan di masjid.
Sejak sekolah SD beliau sudah menjadi muazdin di mushola setempat, sholat 5 waktu si mushola itu, tentu saja beliau tidak sendirian, beliau membewa serta keluarganya untuk membudayakan sholat tepat waktu dan berjamaan di masjid. Saya tahu betul kebiasaan tersebut karena hal yang janggal jika pada satu hari keluarga Mas Taufik ini absen untuk tidak shalat berjamaah. Ibunya Ibu Hj. Supartinah adalah pemimpin organisasi Aisyiah yang sangat taat beragama dan haus ilmu.
Seiring berjalannya waktu Mas Taufik kecil tumbuh menjadi Mas Taufik dewasa yang kalau disela kesibukan kuliahnya mengajar TPA di mushola dan senantiasa tadarus Al-Quran di Mushola selepas Sholat tarawih. Beberapa tahun kemudian beliau menikah pindah ke serpong beraama sang istri.
Beberapa tahun berlalu, Mas taufik kembali ke Sanden dan kali ini menjadi imam muda mushola. Ibu bapaknya tentu tidak muda lagi. Penyakit renta sudah menggerogoti syaraf-syaraf inti sehingga menyebabkan ibu dan bapaknya susah untuk berjalan. Tetapi itu yang menarik. Tahun ini, keluarga mas Taufik ini hampir tidak pernah absen mengisi mushola dengan ibu digendongan mas Taufik dan bapak yang menggunakan kursi roda berjalan pelan-pelan menuju suara azan datang. Pernah di satu waktu saya berbelanja sayuran di tetangga saya dan bertemu dengan Mas Taufik dan tentu saja menggendong samg Ibu. MasyaAllah ternyata kemanapun Ibu pergi, mas Taufik selalu siap untuk mengantarkan Sang Ibu. 😭🤲😭😭
Kami semua menyaksikan bagaimana mas taufik tumbuh dan berkembang, bagaimana beliau di didik oleh keluarga ahli surga. Semoga kisah Mas Taufik ini dapat member inspirasi kepada kita semua. Terutama kaum laki-laki bahwa ibumu tidak akan pernah pindah dari nomor satu :)
Sayang , Ingatlah bahwa kata sayang sebenarnya tidak semudah itu diucapkan Sayang , Kamu tidak perlu menjadi orang lain untuk membahagiakan dia cukup dengan sedikit berkorban Sayang, Coba sekali-kali jangan mudah mengucapkan janji . Sayang , Tengoklah egomu , sudah seberapa tinggi ? Sayang , CINTAILAH SESEORANG YANG BISA MEMBUATMU MENGALAH DEMI DIA :) sayang, Semoga kau cepat belajar :) Pesan seorang ibu , kepada anak laki-lakinya
Now I understand what the origin meaning from
" Berusahalah sebaik-baiknya dahulu hasil nanti Allah SWT yang menentukan"
Alhamdullilah , Barakallah,
Don't regret too much , just learn more and more.
[SAMAR]
Salah satu hal yang bisa aku syukuri saat jarak tempuh antara rumah dan kantor memakan waktu kurang lebih 1 jam menggunakan kendaraan pribadi. Disaat itu aku mulai mencintai dinamika jalanan. Rute yang saya lalui antara pulang dan pergi selalu berbeda. Rute yang aku lalui pergi tanggal 1 dan pergi tanggal 2 juga tak sama. Apalagi saat pulang, dikala senja, aku bisa lebih dari 1 jam untuk sampai rumah.
Jogjakarta, suatu saat anda akan bersyukur pernah mampir atau singgah bisa jadi juga mungkin pernah menjadi bagian dari hati-harimu. Benar adanya, setiap sudutnya selalu punya cerita. Dinamika jalanan jogja ? Sampai sekarang bagian mana yang belum aku lalui ? Menangis saat melewati jalan ring road barat ke timur sambil memutar tilawah atau musik kesukaan dengan volume maksimal adalah suatu yang melegakan, merasakan gang-gang penuh dengan polisi tidur yang tidak manusiawi di daerah kota yogyakarta adalah rute andalan untuk menghindari lampu merah. Melewati malioboro yang tidak pernah berkembang jalannya tetapi volume kendaraan yang setiap tahun bertambah tentu saja traffic dimana-mana apalagi saat libur anak sekolah, bus pariwisata adalah alasan utama untuk bertambah lama dijalanan,
Kini, jalanan begitu berbeda, dinamika ini membawaku di satu garis stuck yang membuat hati ini menangis setiap pulang kantor. Kendaan membuat yogyakarta menjadi lebih sepi dan kesepian. Sunyi ini menunjukan hal-hal yang biasanya samar dijalanan.
Terlihat jelas,puluhan muka lesu pedagang jalanan yang sepi pembeli, tukang sol sepatu yang ketiduran, tukang becak bermata sayu, tuna wisma yang ketiduran di trotoar. Tak terhitubg jumlahnya. Aku kaget dengan jumlah mereka yang begitu banyak? Apa karena keadaan ini mereka jadi bertambah banyak mengisi jalanan ? TENTU TIDAK ! mereka selalu ada disana. Hanya tak terlihat.
Hiruk pikuk jalanan yang selama ini membuat keberadaan mereka SAMAR dijalanan, kini semua terlihat jelas. Kesenjangan itu ada. Kapitalisme verrikal berbicara atas sunyinya jalanan. Tidak ada pilihan !
YaAllah aku tahu, jalanan ini adalah dinamika, dan aku berdoa seterusnya akan selalu menjadi dinamika berjalan secepat Engkau menggerakkan hati nurani kami.
" demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian".
Faizen, 190120