A prayer room in the airport. ๐ค
Real love for Allah means you are willing to make sacrifices to protect your faith regardless of what it is you have to give up. Love for Allah should always be greater than a temporary desire to sin
aku hampir tidak pernah membelanjakan uangku untuk sesuatu yang kurasa tidak perlu. Aku sangat sulit mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sifatnya tidak primer atau bukan prioritas utama. saat berbelanja di supermarket atau toserba, aku akan memilih barang yang sekiranya aku butuhkan. Tidak jarang barang-barang lucu ataupun jajanan yang menggemaskan menarik perhatianku, aku terdiam lama berfikir untuk mengambil atau tidak. Beberapa tak jadi kuambil beberapa berhasil mengalahkan logikaku dan masuk ke keranjang belanja. Sebelum menuju kasir aku mempunyai kebiasaan melihat barang-barang belanjaan yang ada dikeranjang terlebih dahulu. Aku akan meninjau ulang barang-barang yang aku ambil dan memastikan semuanya barang yang akan kubawa pulang adalah sesuatu yang benar-benar aku perlukan dan tentunya tidak membuatku menyesal diakhir. Yass dan barang yang tadinya hanya sekedar keinginan akan aku kembalikan di raknya yang semula karena sudah melalui proses pertimbangan hehe. langkah menyortir ulang sebelum ke kasir ini cukup efektif karena melindungiku dari kegiatan berbelanja yang sifatnya impulsif. Karena aku tahu barang yang kubeli hanya sesuai dengan keinginan bukan sesuai kebutuhan hanya akan membuatku menyesal kemudianย
Bandung, 30 Mei 2023
Bertemu lagi dengan 30 Mei, rasanya haru.
Hari ini gemes banget sama anak-anak. Masa iya cuma karena adek kelasnya minta tolong sama aku untuk dianterin ke suatu tempat, merekanya jadi posesif wkwkw. aku dipeluk gak boleh pergi, mereka gak mau aku diculik sama adik kelas 2 katanya, hahaha.
nak, makasih yaa udah menerima aku menjadi bagian dari kalian. terharu ๐ฅบ๐ฅบ
semoga Allaah mudahkan perjalanan ini, aamiin ๐ฅฐ
โThe easiest way to increase happiness is to control your use of timeโ (Daniel Kahneman)
-
Kalau bahagia merupakan pilihan, akankah dengan sadar kita memilihnya?
Di โFast Thinking, Slow Thinkingโ, Kahneman bercerita tentang riset untuk mengukur waktu tak menyenangkan yang dialami seseorang dalam kesehariannya lewat ukuran bernama โindeks Uโ.
Riset itu, dilakukan di banyak negara sehingga datanya bisa disandingkan.
Juga, dikaitkan dengan kegiatan yang dijalani seseorang. Misal, seberapa tak menyenangkan seseorang pergi ke tempat kerjanya, saat ia sedang bekerja atau ketika bertemu keluarga.
Kita sadar tentang rasa tak nyaman yang menggelayuti hati, tapi enggak terlalu banyak upaya signifikan untuk memulihkan keadaan tsb. Alhasil, ketidakbahagiaan tersebar dalam tiap satuan waktu aktivitas yang kita jalani.
Mau berbahagia, tapi kita enggak terbiasa mengelola waktu. Terus gimana?
Pertama -ย Kurangi Konten โDrakulaโ.
Karena perhatian kita adalah mata uang dalam ekonomi digital hari ini, cermatlah saat memliih konten untuk dikonsumsi. Kurangi konten digital yang membikin kita jadi kurang berdaya & produktif.
Salah satu modal penting di 2020 ini ialah energi mental yang terkelola baik untuk menghadapi ketidakpastian.
Kedua -ย Biasakan Sesi Monotasking.
Dari cerita tentang indeks U, disimpulkan bahwa perempuan Amerika lebih tidak menikmati waktu makannya ketimbang perempuan Perancis karena kebiasaan makan sambil mengerjakan hal lainnya.
Bahkan untuk makan aja, kita butuh kekhusyukan biar apa yang dikonsumsi juga jadi lebihโฆmembahagiakan.
Ketiga -ย Ubah Cara Kita Bersantai.
Dari santai yang bersifat pasif, ke santai yang bersifat aktif. Dari nonton TV, ke olahraga ringan atau bersosialisasi. Dari hal yang memerlukan peran lebih sedikit ke kegiatan yang lebih โberkualitasโ.
Sama-sama santai, bedanya ada pada porsi peran yang bisa kita berikan untuk membuatnya lebih mengisi.
Waktu merupakan sumber daya kebahagiaan yang masih bisa kita kelola.
Kebahagiaan enggak datang dengan sendiri melainkan bergantung pada upaya & pilihan yang kita buat selama hidup. Kalau bahagia merupakan pilihan, maka pilihlah hal-hal terbaik yang menjadi sebab dari kehadirannya :)
-
โThe true secret of happiness lies in the taking a genuine interest in all the details of daily life.โ (William Morris)
Aku anak rumah tangga yang tak pandai memasak
Aku kesal dan mengeluh jika orang-orang rumah mendapukku sebagai koki utama untuk makan malam keluarga. Bukan...bukannya aku males hyung, tapi karena aku insecure dengan ketidakmampuanku untuk menyenangkan lidah-lidah costumerku. ya ampun, aku sudah membayangkan masakanku tidak akan melewati indra pengecap mereka dengan sopan.
Saat aku memasak, ada saja kekurangannya. Nasi yang lembek, Ikan goreng yang gosong, sayur tumis yang over kuah, gorengan perkedel yang susah dikunyah saking kerasnya. Ehmm macam-macam. Dan rasa hambar adalah citarasa khas untuk semua jenis masakanku.
Aku hanya bisa mengomel sambil memasak, " gapapa nih orang-orang rumah makan masakanku ? Kan gak enak, kan hambar :( ".
Mama hanya menanggapi, " ya gak akan bisa enak kalau gak belajar, gak dilatih ".
Bahkan caraku memotong sayuran pun masih kena protes mama, " ya Allah ndah, motongnya jangan kecil-kecil gitu, tapi seperti ini..apa salahnya nak bertanya ".
Kupikir untuk memotong sayuran, aku bisa memakai insiatif dan instingku sendiri saja. Yaaa tapi ternyata inilah buktinya aku memang kurang dibidang memasak.
Tapi sebagai anak rumah tangga, aku tidak bisa menghindari pekerjaan rumah yang satu ini. Walaupun di sore hari aku sudah mengerjakan cucian piring yang banyaknya masya Allah, tetap saja tugas memasak makan malam tidak sah jika bukan aku yang mengerjakan, pasti suka dapet kodean tuh " wah udah jam berapa nihh makan malem belum ada ", yesss kadang aku masak kalau udah mendekati jam 9 malem, tadinya ngarep kakak yang ngerjain tapi tetep kaan wkwk. Fyi, untuk sarapan dan makan siang aku bebas tugas karena di jam tersebut aku sedang sibuk-sibuknya mengajar di kelas online-ku ( jadi wajar aja kalau aku yang diharapin untuk masak makan malam emang, wkwk gimanaa sih aku ๐คฃ๐๐ )
Tapi beberapa hari yang lalu, aku dapet teguran halus dari Allah lewat IG-TV nya si eteh geulis Ghaida Tsurayya, pokonya dari video si teteh aku diingetin kalau kegiatan memasak itu juga sebuah ibadah, bayangin seberapa banyak pahala yang kita hasilkan saat orang-orang rumah memenuhi kebutuhan primernya ( baca : makan ) dari hasil jerih payah kita, itu berarti kita memenuhi salah-satu tujuan kita diciptakan, yaitu menjadi orang yang bermanfaat. Apalagi menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga dekat sangat dianjurkan kan ? :). Hmmm... bener juga, selama ini aku suka mengomel saat memasak, ya mana mungkin bakal dinilai ibadah. Hiksss. Akutuu jadiii merasa bersalah sepenuhnya sama orang-orang rumah, karena gak membuatkan mereka hidangan yang dibuat dari hati. Ya Allah faghfirlii.
Dan sejak saat itu, aku bertekad ingin mahir dibidang memasak, yaaa paling tidak aku bisa menguasai basicnya. Tiap masak aku banyak bertanya dan belajar, dan mencari tahu apa saja kesalahanยฒ memasak yang biasa kulakukan sehingga tidak ada kemajuan....daaan tadaaa akhirnya kemampuan memasakku improved. Walaupun gak beda jauh sama yang udah-udah ๐ kadang masih suka hambar , kadang masih suka aneh juga rasanya.
Well, betapa indahnya perjalanan belajar yang landasannya berorientasi akhirat. Semangat! Semangat !!!
bread making around the world + joy!
โSegala sesuatu yang ingin kau bawa ke akhirat, siapkan dari sekarang. Dan sesuatu yang tidak ingin kau bawa, tinggalkan dari sekarang.โ
โ Abu Hazim Salamah bin Dinar
Doa Agar Tawakkal dan Mendapat Ampunan dari Allaah
ุงููููููู ูู ููู ุฃูุณูููู ูุชูุ ูุจูู ุขู ูููุชูุ ููุนููููููู ุชููููููููุชู ููุฅููููููู ุฃููุจูุชูุ ููุจููู ุฎูุงุตูู ูุชู ููุฅููููููู ุญูุงููู ูุชูุ ููุงุบูููุฑู ููู ู ูุง ููุฏููู ูุชู ููู ูุง ุฃูุฎูุฑูุชูุ ููู ูุง ุฃูุณูุฑูุฑูุชู ููู ูุง ุฃูุนูููููุชูุ ุฃูููุชู ุงูู ูููุฏููู ู ููุฃูููุชู ุงูู ูุคูุฎููุฑู ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุฃูููุชู
Alloohumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoosomtu, wa ilaika haakamtu, fagh-firlii maa qoddamtu wa maa akhkhortu, wa maa asrortu wa maa a'lantu, antal muqoddimu wa antal muakhkhiru, laa ilaha illa anta
Ya Allaah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka, ampunilah dosaku yang telah aku lakukan dan yang kemudian aku lakukan, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan. Engkaulah Rabbku, tidak ada ilah yang hak diibadahi kecuali Engkau.
HR. Bukhari, no. 6317 dan Muslim, no. 769