banyakkah di sini pengagum inisial ‘R’ ? ._.
(via estehmanistanpagula)
R adalah pemujamu dilain didunia… lelahkah kamu memujanya? Lantas bagaimana tuhanmu sang pujaan hatimu itu?
(via pulangnanti)
R -calonsuami-
(via unigirinoe)
ya, saya juga 'R' yang seperti kontradiksi yang tak bisa di gambarkan. mengaguminya sudah cukup bagiku. andai suatu hari my wish come true :))
Pulang Kampung bukan hanya sekedar tradisi mengisi waktu liburan atau ritual tahunan tapi bagiku pulang kampung, menghirup aroma rerumputan dari udara pagi nan khas, aroma tetesan embun, hilir mudik orang berlarian menuju surau lalu berlomba ke semak memperebutkan tempat mandi dan bersuci kemudian dilanjutkan dengan senyuman khas dan hangat bapak/ibu yang menggendong goni di atas kepalanya membuatku selalu ingin kembali memutar setiap memori yang pernah ku dapatkan. Segala kebodohan ketololan masa itu selalu terkenang, sialnya hal-hal menakutkan pun masih ikut bercokol disana. Namun ada beberapa ketakutan yang bisa kutertawai sekarang dan ada yang masih menjadi-jadi. Biarlah jadi rahasiaku yang tak perlu kau tahu. Selamat berhari raya, mohon maaf pula bila ada kenangan buruk yang pemeran utamanya adalah diriku yang bercokol disana ❤ . . . Hey, jangan terlalu serius, mari bertemu lalu bercerita mumpung hari raya dan libur pula 😁 https://www.instagram.com/p/ByYITwWDqysKRWMJ7_UYI4dfjuepzsgvKND-7s0/?igshid=66p8l4losbi8
Beberapa hari terakhir saya mendapatkan jawaban atas pertanyaan besar dalam kepala atas apa yang sedang saya rasakan selama satu tahun belakangan. Tepatnya ketika keterburu-buruan masuk dalam hidup, terburu-buru yang tak jelas memburu apa dan kejar-kejaran yang juga tak jelas mengejar apa serta kesibukan yang juga tidak jelas menyibukan diri untuk apa dan siapa. Sangat mengenaskan hidup seperti ini.
Setiap hari merasa super sibuk, setiap hari hingga merasa tidak memiliki waktu, setiap saat penat, setiap saat merasa depresi atas sesuatu yang bernama ketidaktahuan. Ketidaktahuan atas apa yang disibukan dan apa yang membuat penat serta depresi.
Hidup yang sangat tidak jelas, tidak utuh dan tidak terarah. Padahal banyak hal yang harus terselesaikan. Padahal selalu “sibuk”. Tapi sibuk yang seperti apa? Ternyata kesalahan yang sering saya lakukan adalah saya lupa untuk sabar dan sadar. Saya tidak sadar atas apa yang saya lakukan, kesibukan yang saya lakukan, bukanlah prioritas hidup saya. Pekerjaan yang saya lakoni bukanlah sesuatu yang saya lafalkan dan saya ambil hikmah daripadanya melakinkan hanyalah aktivitas yang sekedar aktivitas, sekedar aktiv raganya namun tidak hatinya. Hal tersebut ternyata membuat lelah dan lemah.
Mindfulness atau kesadaran, utuh dan penuh harus dilakoni setiap saat. Niat dalam hati jua harus dilafal setiap hari, harus terus di baca dan ingat berulang-ulang agar hidup tidak hilang arah. Ketika pengemudi hilang kemudi, hilang arah maka kau akan mudah mengikuti arahan jalan orang lain yang bukan tujuanmu, Andita 2020
We crave your time. We crave you in the quiet of a Sunday afternoon, in the thunder of a Thursday storm. We don’t need much, just bring us your heart, pinned to your sleeve. Just bring us your mind, cupped within your palms. Bring us your closeness, your unhinged ribcage, your dreams and your aspirations. Bring us the key to the world you hold within you, and we will explore it. We will always explore it. We crave your understanding. We crave the ability to be who we are — the over thinking, daydreaming, messy hearted human beings who have the loudest worlds tucked beneath their skin. We crave acceptance — your arms around us when we need to leave the party, a smile on your face as we walk towards the exit, a nudge that says “It’s okay to be drained. It’s okay.” We crave your patience. We crave time — time to figure out the feelings that jump and leap and shout inside us. We tread so deeply, we sometimes drown. Love overstimulates us, it plants seeds in our lungs and sometimes it gets hard to breathe. We crave permission to pluck the weeds from within our chests, we crave permission to learn how to wade in our depths, until we know how to swim. We crave your confidence in us, in our ability to dig up what we want to express to you. Because we do care, we do; we just want to be sure of ourselves, we just want to be sure of our heart, before we allow someone to make a home within us. We crave your distance. We crave room to stretch our limbs, soft moments where nothing is expected of us. This is how we connect with our softness, this is how we connect with our quiet. When this happens, we crave the ability to be alone without hurting you — without causing you to retreat into your mind; without making you believe that you did something wrong or that we have lost interest. Trust me — if we love you, we love you, but we crave your compassion, your empathy, because moments alone with our hopes and our dreams are just as important as the moments we spend with you. They are our strength. They are our comfort, our fuel, our paradise. But most of all, we crave your knowledge of us. We crave the way you see the small things we do as declarations of our love. See, when we do extroverted things with you, when we come out with you and dance with you and laugh out loud with you, we want you to know what that means. How we love seeing you happy. How it makes it all worth it, even if it makes us weary. And when we invite you into our heads, when we show you our favourite dog eared books or cry in front of you while watching our favourite movie, when we share with you these extensions of who we are, and what shaped the very foundation of our souls, we want you to know what that means. How hard that is for us. How we try for you. How we will always try for you.
@biancasparacino, This Is What Every Introvert Craves In A Relationship on Thought Catalog (via wnq-writers)
Dan hingga semua harus ditanggung sendiri. Masak untuk makan sendiri, nyuci sendiri. Berbahagia lah yang masih mendapat perhatian secara langsung dari orang tua.
Ramadhan 1444 H
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah. Tuhan semesta alam, pemelihara langit, bumi dan seluruh isinya.
Allahu Akbar Allahu Akbar
Ramadhan kali ini, memasuki 29 tahun hidup di dunia, rasanya masih sangat banyak hal yang belum secara baik dan benar dilakukan, apalagi dalam belajar agama, terlebih menjadi seorang isteri yang sholeha.
Ramadhan kali ini pula akan memasuki gerbang tahun ke lima pernikahan.
Ibadah yang akan dilakukan seumur hidup.
Banyak sekali kekurangan dan kealpaan sebagai seorang isteri, batasan-batasan yang sering sekali dilanggar, sering merasa superior mengedepankan ego.
Di sekolah Ramadhan 30 hari dari Allah semoga dapat dimanfaatkan dengan baik.
Bismillahirrahmanirrahim
In particular, you need to shift your attitude from being a sprinter to being a mid-distance runner. A mid-distance runner maintains a moderate but steady pace, even holding back a little to conserve energy, then picks up speed towards the end.
“Bergeraklah dengan cepat agar setan tak sempat hinggap”
~Salim A Fillah
Saya tidak suka jeda karena memang jeda sering memberi kita ruang untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu untuk dipikirkan. Namun ada satu waktu yang membuat saya sadar bahwa setiap manusia butuh jeda. Untuk beristirahat, memperbarui diri, memperbarui semangat, juga introspeksi.
Dalam jeda, ada ruang untuk kembali mengingat bahwa hanya Allah satu-satunya tujuan. Hanya Allah satu-satunya tempat berharap.
Duduklah sejenak, mari kita memperbarui iman
~Muadz bin Jabal RA
Surabaya, Akhir juli 2015
Ya Allah semoga mendapatkan jodoh seperti bapak Bj Habibi dan menjadi kekasih seperti Ibu Ainun :'(
Dalam cinta, aku tak pernah takut salah. Aku lebih takut kalah. Karena kalah berarti, aku dan kau berpisah.
Tia Setiawati (via karenapuisiituindah)
you need to shift your attitude from coursework student to researcher.
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts