Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts
Ketika kamu pertama kali belajar sesuatu, motivasi kamu meningkat. Rasanya skill baru ini tidak sesulit yang orang-orang bilang.
Ini adalah tahap "Hand holding honeymoon".
Setelah berjalan beberapa lama, kamu mulai menemukan masalah-masalah yang sulit dipecahkan. Muncul skenario-skenario yang ngga dijelasin dari text book atau tutorial.
Kamu berada pada "cliff of confusion". Di sini, confidence kamu mulai menurun.
Semakin kamu menggali ke dalam topik yang kamu pelajari, rupanya masalah yang kamu temukan semakin kompleks, sementara petunjuk jalan keluar semakin sedikit.
Di sini kamu mulai frustrasi, hilang arah, dan mungkin putus asa.
Inilah "desert of despair".
Kalau kamu cukup persisten untuk menemukan dukungan dan solusi yang kamu butuhkan, kamu akhirnya akan sampai pada tahap di mana kompetensi dan kepercayaan diri kamu meningkat lagi,
Kamu sudah jauh lebih pandai dari sebelumnya, confidence level kamu berada pada titik yang sehat.
Kamu berada pada tahap "upswing of awesome".
Di awal, eksplor banyak pilihan sumber pembelajaran. Tujuannya untuk mencari pembelajaran yang kamu bisa komit sampe akhir.
Cari temen belajar. Gabung ke komunitas. Tujuannya supaya punya akuntablitas (lebih bertanggung jawab menyelesaikan pembelajaran) dan belajar dari orang lain.
Start small dan bangun kebiasaan belajar. Daripada belajar 1x sepekan, lebih baik belajar setiap hari meski sedikit demi sedikit.
Milikilah tujuan yang jelas dan bener-bener kamu inginkan. Kenapa kamu mau belajar ini? Apa yang ingin kamu capai? Mau jadi orang seperti apa kamu?
Pastikan sumber pembelajaran kamu bisa mengantarkan kamu sampai tujuan. Pelajari dengan kritis kurikulumnya. Cek kredibilitas dan portofolio sumber pembelajaran kamu.
Fokus. Selama belajar, mungkin kamu akan nemu hal-hal menarik lainnya. Kalau kamu masukin tanpa meregulasi diri, itu bisa jadi rabit hole yang membawa kamu semakin dalam, tapi semakin jauh dari jalan utama. Jadi sadari dan batasi sampai sedalam apa kamu mau mengikuti rabit hole itu.
Ikutin best practices. Cari gimana orang-orang di industri melakukan sesuatu dan ikutin aja dulu. Nanti ada masanya kamu bisa bikin cara kamu sendiri yang menurut kamu lebih baik, tapi itu bukan sekarang.
Sekian dan terima kasih.
Sumber gambar.
Ada sebuah penyakit, saya tidak tahu nama resminya. Tapi kita namakan saja “Sindrom Ketinggalan Balapan”.
Indikasinya begini:
• Kamu sedang belajar atau meniti karir, tapi have no idea kamu mau jadi seperti apa di ujungnya nanti.
• Kamu ngeliat figur-figur hebat di bidang kamu. Di satu sisi kamu jadi bersemangat, di sisi lain kamu jadi overwhelmed karena ngerasa banyak banget hal yang mesti kamu pelajari untuk berada pada posisi seperti mereka.
• Efek lainnya juga, mungkin kamu jadi ngerasa ketinggalan, atau bahkan ngerasa udah salah jalan selama ini.
• Lalu kamu ngerasa tahun-tahun yang sudah kamu lalui kamu habiskan begitu saja, agak sia-sia. Kesal dan menyesal rasanya.
• Terlebih, kalau figur yang kamu lihat adalah teman sebaya kamu. Ada yang udah sampai di sana, ada yang udah jadi ini, ada yang sudah menghasilkan itu. Rasanya pengen mencet tombol restart hidup–andai saja ada.
Apa yang mesti dipikirkan-dilakukan dalam kondisi begitu?
Penanganan pertama: “Ingat, hakikat yang paling hakiki tentang hidup, bahwa kita semua akan mati, lalu semua cita-cita, pencapaian, karir–betapapun cemerlangnya, akan berakhir. Tutup buku. Apa yang penting adalah amal yang kita niatkan, persembahkan, untuk Sang Pencipta.
Penganan kedua: “Ingat, semua orang berproses. Semua yang ada di puncak pernah mendaki dari bawah. Jika kita masih di bawah, santai aja. Panik tidak akan membuat kita tiba-tiba berada di puncak. Tenang. Terus bejalan, selangkah demi selangkah. Lakukan sekecil apapun upaya kamu untuk menjadi versi lebih baik dari diri kamu, setiap hari, setiap waktu.”
Penanganan ketiga: “Ingat, hidup bukan balapan. Yang lebih dahulu menjadi hebat tidak membuatnya superior secara permanen dibanding kita; suatu saat kita bisa melampauinya. Terlebih, yang di mata kita sudah hebat, barangkali payah dan berantakan dalam sekian aspek–yang mungkin kita baik di sana. Kasih sayang keluarga, pertemanan yang berkualitas, ibadah yang khusyu’–banyak sekali hal yang matters dalam hidup yang tidak perlu syarat untuk memilikinya.
Oke, sementara segitu dulu.
Tarik nafaaas, hembuskan. Ayo kita jalan lagi, selangkah demi selangkah.
It does not matter how slowly you go as long as you do not stop.
Confucius
Bismillah.
Susah mencari sumber inspirasi dalam mendidik generasi penerus, dalam hal belajar terus menerus, dalam hal mendidik hati dan jiwa. Jika tak kau temukan mau kah kau menjadi orangnya?
Mau kah kau dengan Anggun menapaki perjalananmu? Lagi?
Ramadhan 1445H
Malam 30 Ramadhan
Ramadhan tahun ini sangat cepat sekali berlalu.
Alhamdulillah Ramadhan tahun ini super produktif aktif mengajar dibandingkan tahun sebelumnya.
Alhamdulillah Ramadhan tahun ini rezeki lebih banyak dititipkan Allah dibandingkan tahun sebelumnya.
Alhamdulillah Ramdhan tahun ini masih Allah berikan kesehatan dan kesempatan berkumpul dengan keluarga 🥹🥹
Maka Nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
Alhamdulillah Alhamdulillah 🥹🥹
4/365
Bismillah, ada Allah
Selasa, 02 Januari 2024
Awal pagi semangat hanya 50% badan pegel pegel, nyampe kampus absen dan sholat dhuha utk mengembalikan mood.
Alhamdulillah mood 100%. Malam harinya pengen beli sesuatu yang baru untuk menjadi semangat keesokan harinya ketika bangun tidur, tapi dipikir-pikir “engga dulu deh” kayaknya membangun semangat tidak boleh dibiasakan dengan hal hal seperti itu.
Tiba-tiba Wasiun ngajakin ngeliat jadwal film yg tayang di bioskop. Eh, kepengen nonton jugaa.
Filmnya bagus 9/10. 13 Bom di Jakarta. Kocak deg degan, seruu
Alhamdulillah
Hallo Tumblr!
How’s life?
Sudah lama sekali rasanya tidak berlama-lama di sini.
Di luar sana sungguh tidak ada yg senyaman di sini. Hiruk pikuk yang mengisi kepala dan hati.
Hari ini sudah di awal tahun 2024.
Banyak sekali yang aku lalui di 2023 yang tidak aku tuliskan. Pelajaran berharga di 2023 adalah “jangan mempercayai (si) apapun dan jangan pernah terlihat lemah kecuali dihadapan Allah.
Manusia, semanipulatif itu. Sekejam itu. Se-alpha itu. Tapi tidak mengapa, aku akan meninggalkan itu semua bersama 2023.
Ramadhan hari ke 11
Qur’an sebagai penyembuh jiwa.
Pahala yang dilipatgandakan
Menjaga konektivitas dengan Allah
Dimohonkan ampun oleh para malaikat
Ramadhan 1444 H
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah. Tuhan semesta alam, pemelihara langit, bumi dan seluruh isinya.
Allahu Akbar Allahu Akbar
Ramadhan kali ini, memasuki 29 tahun hidup di dunia, rasanya masih sangat banyak hal yang belum secara baik dan benar dilakukan, apalagi dalam belajar agama, terlebih menjadi seorang isteri yang sholeha.
Ramadhan kali ini pula akan memasuki gerbang tahun ke lima pernikahan.
Ibadah yang akan dilakukan seumur hidup.
Banyak sekali kekurangan dan kealpaan sebagai seorang isteri, batasan-batasan yang sering sekali dilanggar, sering merasa superior mengedepankan ego.
Di sekolah Ramadhan 30 hari dari Allah semoga dapat dimanfaatkan dengan baik.
Bismillahirrahmanirrahim
Hi Dita di tahun 2022 💕
MashaAllah, Allah punya rencana paling baik yaa Dit. Tahun ini Didit sudah menjadi Dosen Tetap di salah satu PT Swasta di Jambi, mimpi Didit satu per satu sudah Allah lihatkan ya Dit.
Didit juga sekarang syrah jadi mahasiswa akhir Doktoral Dit, Didit tau dimana? IPB University Dit, kampus di Pulau Jawa yg pernah didit idamkan.
Didit sudah menikah, berjodoh dengan lelaki yg sabarnya se luas samudera utk Didit. Selalu menjadi Garda terdepan buat Didit dalam hal apapun.
Adik-adik Didit sudah beranjak remaja-dewasa. Mama Alhamdulillah sehat Dit.
Didit,
Selalu bersyukur ya atas nikmat Allah yang sudah banyaaak diberikan ke Didit, jangan fokus dg hal hal yang masih Allah tangguhkan buat didit. Didit berusaha, disiplin, perbaiki diri, ibadah jangan kendor Dit. I Love You 🥺
Manifestasi tahun 2022 yang Allah izinkan, menginjakkan kaki di Kabupaten Kerinci. Kabupaten ujung barat dari Provinsi Jambi. Alhamdulillah Alhamdulillah ✨✨
Hey everyone! The semester has kicked off for many of us already, myself included, and I just gotta say, it’s been pretty crazy. I wanted to share some tools that have helped me and hopefully can help you too in having at least some semblance of organization this semester.
A couple notes: The first preview will show both high and low contrast versions. Remaining previews will show high contrast only but there are low contrast versions available. I have no idea why but the reviews may look different on different browsers/screens. They should print out fine, though. Click images for better quality, or go straight to the download link.
Anyway, here are the printables!
Daily View (High Contrast (left) | Low Contrast (right))
Attention Management (High Contrast | Low Contrast)
Energy Management (High Contrast | Low Contrast)
Weekly Overview - Monday Start
Blank (High Contrast | Low Contrast)
Task-based (High Contrast | Low Contrast)
Time-based (High Contrast | Low Contrast)
Weekly Overview - Sunday Start
Blank (High Contrast | Low Contrast)
Task-based (High Contrast | Low Contrast)
Time-based (High Contrast | Low Contrast)
Undated Monthly Overview - Monday Start (High Contrast | Low Contrast)
Undated Monthly Overview - Sunday Start (High Contrast | Low Contrast)
Einstein Matrix (High Contrast | Low Contrast)
Hope you enjoy them, and if you’re looking for any of my printables, they all can be found in my Study Drive. Have an awesome semester!
Setiap manusia memiliki lintasannya nya masing-masing. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dan yang akan mereka tuju, hanya terkadang mereka lebih memilih untuk berdiam terlalu lama hingga semakin jauh jarak tempuh menuju tujuan. Bergegaslah, bukan karena tanpa perhitungan, bergegaslah karena sadar waktu tidak menunggu terlalu lama.
Sometimes you need to do the hard thing in order to make life easier and happier for you in the future! It might be easier to stay on the default path now, but that might make life more difficult in the future. Working a little harder (and smarter!) now can make your life a lot simpler for the long run.
Chibird store | Positive pin club | Webtoon
Bambu, hampir tak terlihat selama 5 tahun pertama hidupnya, karena 'sibuk' membangun sistem perakaran yang kokoh di bawah tanah sebelum menjulang puluhan meter ke udara.
.
Kadang perubahan sering muncul ketika kita berhasil melewati ambang batas kritis dan membuka performa baru. Kadang kemajuan yg diharapkan akan dihasilkan secara linier tidak akan menampakkan hasil dalam minggu atau bulan pertama dan ini yg sering membuat frustasi dan merasa jalan di tempat.
.
Namun, seringkali yg dilihat dan yang dibangun bukan kebiasaan namun berorientasi terhadap hasil, sehingga mudah sekali menghentikan kebiasaan baik yg telah dimulai.
.
Karena, untuk mendapatkan perubahan yg bermakna kita perlu memperhatikan kebiasaan yg konsisten dan cukup lama.
Mungkin banyak yang menyangka bahwa pernikahan itu akan serta merta melejitkan dan membuat mimpi-mimpimu semakin mudah diraih. Langkah kakimu semakin ringan. Bebanmu menjadi lebih sedikit.
Semua itu, jawabannya tergantung.
Tergantung dengan orang seperti apa kamu menikah. Bagaimana keadaan finansial di awal kamu berumah tangga. Bagaimana daya dukung dari semua pihak keluarga. Bagaimana lingkunganmu nanti tinggal. Bagaimana kamu merawat networking/silaturahmi. Bagaimana kamu membuat rencana bersama pasangan dan berkomitmen pada rencana tersebut. Dan banyak sekali faktor yang membuat prasangka bahwa pernikahan itu akan membuatmu semakin melejit menjadi lebih realistis.
Akan tetapi, realitanya tidak seperti itu. Kecuali kamu masih hidup di angan-angan dan khayalan bahwa pernikahan itu akan terlihat selalu bahagia, serba berkecukupan seperti yang ada di instagram, terasa tanpa beban.
Pada akhirnya, benturan terhadap realita bahwa sebagian besar dari kita harus mengalah terlebih dahulu pada mimpi-mimpinya, menundanya tanpa tahu kapan bisa kembali berjuang mewujudkannya. Menekan ego dan keinginannya karena tahu biaya pendidikan dan kesehatan anak itu begitu besar sementara pendapatan keluarga belum ada kenaikan yang signifikan. Sadar harus berhemat karena ada keinginan untuk beli rumah atau kendaraan buat keluarga.
Sampai akhirnya. Realita mengajarkan kita untuk lebih baik dan lebih siap dalam memandang pernikahan dan membuat kita lebih berhati-hati. Berhati-hati untuk memilih pasangan hidup, memilih keluarga, memilih pekerjaan, memilih apapun.
Begitu banyak keputusan yang nanti akan sangat berpengaruh pada kehidupan kita, saat kita dewasa. Seolah-olah, keputusan itu bersifat permanen. Sekali kita mengambilnya, itu berlaku untuk selamanya. Kan tidak ada yang menikah kemudian berharap untuk bercerai? Semuanya berharap ingin bisa bersama, selamanya.
Kalau kita tidak berhati-hati. Kita bisa celaka, juga mencelakakan orang lain. Jangan berpikir bahwa keputusan itu hanya akan berdampak pada dirimu sendiri. Tapi juga ke anak-anakmu nanti, juga ke kedua orang tuamu,
Semakin dewasa. Kita semakin realistis. Bahwa mimpi kecil kita dulu untuk menjadi superhero itu tidak mungkin. Kita juga tidak akan memiliki kekuatan super. Sekarang, lihat diri kita. Selami baik-baik. pejamkan mata.
Sudah berapa banyak keputusan yang diambil, kamu tidak menyesalinya kan? Meski jalannya ternyata serumit ini. Konsekuensinya pun membuatmu tak bisa tidur nyenyak, beberapa waktu terakhir. ©kurniawangunadi
Apabila niat kita menjemput ridha Allah, pastikan semuanya diproses dengan cara yang baik. Apapun nanti ketentuan Allah di akhir, insyaAllah itu jawaban yang terbaik.
Banyak-banyaklah berdoa, supaya Allah kuatkan dan mampukan langkah kita, menjaga setiap niat baik yang ada. Sebab kita tahu, perjalanan ini tidaklah mudah, namun, bukan berarti kita tak mampu melewatinya. Allah yang akan mampukan.
Seringkali pencarian kita terlalu jauh dan mengharap kesempurnaan. Padahal sejatinya, menikah adalah tentang penerimaan dan tak pernah berhenti untuk belajar.
Bukankah tujuan kita sebagai hamba ialah terus berusaha menjadi lebih baik?
Pena Imaji
““They always say time changes things, but you actually have to change them yourself.””
—
notes <3
Dunia di genggaman. Ia bisa lepas seketika atau lari dari sela-sela. Sebatas itu an sich maksud dari “di genggaman”. Datang dan perginya hanyalah soal waktu—tak perlu ada ratapan di situ. Materi bukan untuk dikejar, tapi sekadar gulali kehidupan. Tak manispun, ia tetap berjalan, bukan? Tapi, jika kita mematrinya di hati, kegelisahanlah yang menjadi bayang-bayang. Adakah yang lebih buruk dari berkawan gelisah?
Beberapa hari terakhir saya mendapatkan jawaban atas pertanyaan besar dalam kepala atas apa yang sedang saya rasakan selama satu tahun belakangan. Tepatnya ketika keterburu-buruan masuk dalam hidup, terburu-buru yang tak jelas memburu apa dan kejar-kejaran yang juga tak jelas mengejar apa serta kesibukan yang juga tidak jelas menyibukan diri untuk apa dan siapa. Sangat mengenaskan hidup seperti ini.
Setiap hari merasa super sibuk, setiap hari hingga merasa tidak memiliki waktu, setiap saat penat, setiap saat merasa depresi atas sesuatu yang bernama ketidaktahuan. Ketidaktahuan atas apa yang disibukan dan apa yang membuat penat serta depresi.
Hidup yang sangat tidak jelas, tidak utuh dan tidak terarah. Padahal banyak hal yang harus terselesaikan. Padahal selalu “sibuk”. Tapi sibuk yang seperti apa? Ternyata kesalahan yang sering saya lakukan adalah saya lupa untuk sabar dan sadar. Saya tidak sadar atas apa yang saya lakukan, kesibukan yang saya lakukan, bukanlah prioritas hidup saya. Pekerjaan yang saya lakoni bukanlah sesuatu yang saya lafalkan dan saya ambil hikmah daripadanya melakinkan hanyalah aktivitas yang sekedar aktivitas, sekedar aktiv raganya namun tidak hatinya. Hal tersebut ternyata membuat lelah dan lemah.
Mindfulness atau kesadaran, utuh dan penuh harus dilakoni setiap saat. Niat dalam hati jua harus dilafal setiap hari, harus terus di baca dan ingat berulang-ulang agar hidup tidak hilang arah. Ketika pengemudi hilang kemudi, hilang arah maka kau akan mudah mengikuti arahan jalan orang lain yang bukan tujuanmu, Andita 2020
Tantang di babak main sambut semai kelas ibu profesional di awali dengan menggali potensi yang ada pada diri setiap calon warga kampung komunitas. Meskipun terlambat untuk mengerjakan namun sangat menyenangkan mengisi setiap lemabaran dalam tugas kali ini. Nyesel banget baru ngerjain di detik-detik akhir, semoga ke depannya dapat on time mengerjakan setiap lembaran tugas yang diberikan :)
#babakmain1orientasi #lembarmain1 #sambutsemai #kampungmainkomunitas #komunitasibuprofesionalbogor
Bismillahirrahmanirrahim
Mahasiswa Doktoral Tahun ke-III
Sudah selesai submit jurnal internasional belum?
Sudah ujian kualifikasi , kolokium dan seminar belum?
Penelitian tahun akhir dan semoga juga menjadi tahun terakhir studi Strata 3 di IPB University. Banyak hal yang menjadi impian dan cita-cita tapi aktualisasi diri belum sebesar mimpi yang dipunya, tekad belum bulat jadi wajar kadang gampang banget ngerasa hilang motivasi. Seharusnya, semakin bertambah tanggungjawab, semakin besar amanah, semakin tinggi jua semangat dan ghirah untuk mewujudkannya.
Tapi yang namanya setan akan selalu menggoda manusia. Alih-alih memberikan banyak kenyamanan dan hampir lupa bahwa berjuang tidak ada yang mudah dan tanpa perjuangan.
kadang kepala kita terlalu ramai dan terlalu sibuk sendiri sampai lupa kita sedang apa dan ingin apa di dunia ini. Kita begitu mudahnya dikelabui bahkan oleh diri sendiri. Alih-alih menyalahkan hal ini dan itu, mengurusi diri sendiri saja terkadang masih kalah.
dasar aku
Pernah gak ngerasa kalau kita adalah orang yang tidak siap. Tidak siap untuk terrjatuh, tidah siap untuk sakit, takut untuk susah, ingin selalu aman, hidup selalu enak, gak mau ribet, gak mau ikut hal apapunbyang membuat lelah. Pokoknya mau cari aman aja. Pernah gak?
Kayak gak bisa naik motor karena takut jatuh, takut luka, takut mati . Kalau hidup hanya selalu mencari aman, apa hal menarik dari hidup yang bisa kita bgikan? Apa makna perjuangan yang bisa kita kenang nantinya? gak ada. Palingan kita hanya bercerita tentang hidup yang biasa-biasa, yang tidak berani mengambil resiko dalam menghadapi apapun.
Pondok Mertua Indah 😛
Pandemi di tahun 2019 menyebabkan tidak bisa kemana-mana #dirumahaja . Tahun ini memang jatah untuk berlebaran di rumah mertua karena tahun kemarin sudah di rumah ku. Rasanya berbeda? Iya sangat berbeda biasanya suasana kampung halaman yang dingin dan asri sedangkan disini sangat panas karena berada di daerah pantai. Belum lagi disini ada 3 kurcaci kecil yang masih berumur 3-5 tahun yang sedang super aktif berlari-lari dan berteriak keliling rumah hahah. Kadang jika kepintarannya muncul seisi rumah dibuat gaduh belum lagi dengan cuaca yang panas kebayangkan?
Tahun ini juga dimana memasuki tahun ke tiga dari status sebagai mahasiswa PMDSU semoga Allah berikan kelancaran selalu dalam menjalaninya. Kehidupan kuliah dan menikah memang berbeda tidak ada kaitannya, mungkin berbeda dengan teman-teman yang telah memiliki anak, kehidupan kuliah akan sedikit ketat karena adanya buah hati yang harus diperhatikan. Namun aku tidak terlalu. Mungkin karena aku termasuk manusia yang gampang nyaman haha dirumah mertua pun serasa rumah sendiri . Tak jarang bangun tidur pun lebih siang dari mertua karena malam harinya bergadang entah itu membaca jurnal entah hanya untuk browsing2 dan berselancar di dunia maya.
Yang berbeda dari kuliah sambil menikah adalah tidak selalunya kita tinggal bersama orangtua, harus bisa tahan berpisah untuk menjemput pahala dengan berdamai untuk mengikut suami serta lebih aman dan terjaga dari fitnah. Alhamdulillah segalanya harus kita syukuri apappun kondisi kita saat ini . Yang single, yang sudah menikah , yang baru menjadi ibu semuanya adalah sbg bentuk kecintaan Allah terhadap kita. Allah tidak pernah salah dalam meletakan amanah kepada hambaNya.
Apa jadinya jika ada orang yang sholat namun hatinya tidak lembut? Apa jadinya jika setelah selesai berdzikir tidak mampu membuat hatimu tenang? Apa gunanya semua kalimat yang kau ucapkan dan apa gunanya setiap gerakan yang kau lakukan? Bukankah hanya sia-sia belaka?
Selepas sholat harusnya menjadikan hatimu tenang, menjadikan hatimu tunduk kepada Allah. Mungkin tidak semua bacaan sholat yang kita pahami sehingga tidak ada yang meberikan bekas di dalam dada? Atau sholat hanya dijadikan sebagai pelepas hutang agar kewajiban berguguran?
Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu” ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
(Allah Maha Besar)
Iftitah Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila. (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang). Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin. (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik) Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin. (Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam). Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin. (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya. Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim) (Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang) Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam) Arrahmaan, Arrahiim (Maha Pengasih, Maha Penyayang) Maaliki, yaumiddiin (Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali) Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin (Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan) Ihdina, asshiraathal, mustaqiim (Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus) Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim (Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka) Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin. (Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat) Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali. (Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani) Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa : “Rasulullaah SAW, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu “Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim) “Apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”. Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan : Rabbanaa, lakal, hamdu (Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji) Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du (Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya) (Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW. Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu. Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya) Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii wahdinii, wa ‘aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku) Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim). Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i. Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan : Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah. (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk) Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. (Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan). Assalaamu ‘alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya). Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh). Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. (Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah). Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu. (Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan : Assalaamu ‘alannabiy (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi). Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya. Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa, aali muhammad. (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, shallayta, ‘alaa ibrahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Wa ‘barikh alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad. (Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, baarakta, ‘ala ibraahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid. (Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
————————————————————————————————————————-
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
“Surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai.”
Kalau pas lagi rajin baca dengan terjemahannya, kalimat di atas dituliskan begitu banyak. Dengan segala kelengkapan yang ada di dalamnya. Buah-buahan, dan segala bentuk keinginan.
Membuat saya berpikir dalam-dalam. Dalam hidup ini, jika gagal di seleksi kerja, bisa mencoba seleksi perusahaan lain. Bisnis bangkrut, masih bisa evaluasi lalu memulai kembali. Skripsi mundur, masih ada semester berikutnya. Tidak dapat tender proyek, masih bisa mengusahakan dari klien lainnya.
Tapi bagaimana jika gagal itu, adalah gagalnya kita menjadi hamba-Nya yang pantas menghuni surga? Gagal yang akan menjadi seakhir-akhir, dan seburuk-buruknya penyesalan. Tidak ada lagi evaluasi, remidi, juga kesempatan ulang. Tidak, tidak ada dari kita yang ingin menuju ke arah sana.
Meski mungkin kita belum menjadi hafidz Quran, belum menjadi penderma seperti Ustman bin Affan, belum menjadi pendakwah yang terbaik seperti zaman Rasulullah dan sahabat. Tapi masih ada kesempatan untuk kita, agar bisa menjadi hamba yang dicintai-Nya, sedekat, dan semampu yang kita bisa. Insyaallah.
Pikirkan lagi dalam-dalam, bagaimana jika kita gagal menjadi penghuni surga?
Danny Dzul Fikri - Penghujung Ramadan 2019