Pondok Mertua Indah š
Pandemi di tahun 2019 menyebabkan tidak bisa kemana-mana #dirumahaja . Tahun ini memang jatah untuk berlebaran di rumah mertua karena tahun kemarin sudah di rumah ku. Rasanya berbeda? Iya sangat berbeda biasanya suasana kampung halaman yang dingin dan asri sedangkan disini sangat panas karena berada di daerah pantai. Belum lagi disini ada 3 kurcaci kecil yang masih berumur 3-5 tahun yang sedang super aktif berlari-lari dan berteriak keliling rumah hahah. Kadang jika kepintarannya muncul seisi rumah dibuat gaduh belum lagi dengan cuaca yang panas kebayangkan?
Tahun ini juga dimana memasuki tahun ke tiga dari status sebagai mahasiswa PMDSU semoga Allah berikan kelancaran selalu dalam menjalaninya. Kehidupan kuliah dan menikah memang berbeda tidak ada kaitannya, mungkin berbeda dengan teman-teman yang telah memiliki anak, kehidupan kuliah akan sedikit ketat karena adanya buah hati yang harus diperhatikan. Namun aku tidak terlalu. Mungkin karena aku termasuk manusia yang gampang nyaman haha dirumah mertua pun serasa rumah sendiri . Tak jarang bangun tidur pun lebih siang dari mertua karena malam harinya bergadang entah itu membaca jurnal entah hanya untuk browsing2 dan berselancar di dunia maya.
Yang berbeda dari kuliah sambil menikah adalah tidak selalunya kita tinggal bersama orangtua, harus bisa tahan berpisah untuk menjemput pahala dengan berdamai untuk mengikut suami serta lebih aman dan terjaga dari fitnah. Alhamdulillah segalanya harus kita syukuri apappun kondisi kita saat ini . Yang single, yang sudah menikah , yang baru menjadi ibu semuanya adalah sbg bentuk kecintaan Allah terhadap kita. Allah tidak pernah salah dalam meletakan amanah kepada hambaNya.
Tulisan ini sebenarnya ingin sekali saya keep, tidak saya sebar luaskan pada banyak orang. Kenapa? Karena menurut saya ini salah satu tips jitu utk lolos LPDP š
Tapi mengingat bangsa ini memang sangat membutuhkan gelombang anak muda yang bisa membangun dan membesarkan bangsa Indonesia tercinta, maka saya post di akun tumblr ini. Mungkin sudah banyak yang pernah baca ya? Tapi saya tak urung berbagi. Selamat membaca, selamat membangun! š
ANDA MEMANG PINTAR, TAPIā¦
Dalam tiga hari kemarin saya kembali berkesempatan mewawancarai pelamar beasiswa LPDP di Jakarta. Ini kali yang kedua saya mewawancarai mereka, setelah di Kupang beberapa bulan yang lalu. Ada perbedaan besar antara karakteristik pelamar di Jakarta dan Kupang. Exposure terhadap informasi, pengetahuan terhadap isu-isu kekinian, dan āmimpiā pelamar di Jakarta rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pelamar di Kupang. Cara menilai diri dan menyampaikan keinginan juga berbeda, dan hal inilah yang ingin saya tulis kali ini.
Pelamar di Jakarta, dengan latarbelakang dari perguruan-perguruan tinggi terkenal, punya āmimpiā yang tinggi. Ekspresi mereka kira-kira seperti ini: āSaya punya kemampuan akademik tinggi, saya layak untuk bersekolah di Eropa, Australia, atau Amerika, dan dengan bekal pendidikan itu, saya akan membangun Indonesia!ā. Self-esteem mereka tinggi, dan dengan nilai tinggi tersebut, mereka juga memasang target yang tinggi.
Bagus. Anak-anak sekarang memang harus didorong untuk melompat setinggi mungkin, lalu kembali untuk memberikan kontribusi bagi bangsa ini. Sayangnya, saya melihat ada yang kurang.
Saya sulit menjelaskannya dengan singkat tentang apa yang kurang tersebut, tetapi intinya antara self-esteem yang tinggi dengan apa yang kelak akan dikontribusikan seperti ada gap. Tidak nyambung. Beberapa pelamar yang bisa dengan lancar menceritakan rencana studinya, tapi mereka kesulitan untuk merangkai cerita itu dengan penjelasan yang logis tentang bagaimana mereka kelak dapat berkontribusi. Contoh: ada yang ingin belajar tentang renewable energy (RE) dan kelak ingin berkontribusi membangun infrastruktur RE untuk melistriki Indonesia bagian timur. Ketika ditanya caranya bagaimana, dia bilang dia akan membuat perusahaan RE dan membangun pembangkit-pembangkit mikrohidro di sungai-sungai di pedalaman Papua dan Maluku, lalu dengan itu dia bisa melistriki desa-desa. Oh come on boys, sebaiknya kalian turun ke bumi dan melihat realitas yg ada.
Inti pembicaraan saya adalah, self-esteem tinggi yang tidak diikuti dengan kontekstualisasi hanyalah asesoris tak bermakna. Potensi yang dimiliki seseorang hanyalah bernilai dan bermakna ketika menemukan saluran yang pas: bagaimana potensi itu bisa membawa kebaikan bagi lingkungannya. Meski anda pandai, tapi kalau tidak bisa bermanfaat, ya hanya cocok untuk jadi asesoris pajangan saja :D
Dan di sinilah poin yang paling penting: kontekstualisasi potensi hanya bisa dilakukan dengan kerendahan hati (humble). Kerendahan hati diperlukan untuk bisa melihat potret lingkungan sekitar dengan jernih dan mengidentifikasi apa yang mereka perlukan. Kerendahan hati akan menumbuhkan empati dan pemahaman terhadap lingkungan, dan dari sini baru kemudian bisa lahir solusi-solusi yang masuk akal, realistis, dan implementable. Tanpa kerendahan hati, yang ada hanyalah āakuā, perspektifnya adalah āsudut pandangkuā. Dari fokus yang keliru, bagaimana bisa muncul solusi yang efektif?
Kepercayaan diri yang berlebihan (overconfidence) juga tidak baik, karena itu bisa āmembutakanā dan membuat tidak mampu menerima saran yang baik. Dalam interview, kadang pewawancara melihat bahwa keahlian yang akan dipelajari sebenarnya tersedia di dalam negeri, tetapi pelamar ngotot untuk ingin bersekolah di luar negeri meskipun sudah diberi pengertian. Mau belajar manajemen teknologi tepat guna kok sampai ke Oxford, Inggris. Pewawancara sebenarnya oke-oke saja jika memang ada argumentasi yang solid untuk kengototan itu, tetapi kalau ngototnya semata didasari oleh kepercayaan diri bahwa āsaya layak sekolah di LNā atau hanya dengan alasan ādengan sekolah di LN saya akan mendapatkan wawasan baruā, itu yang tidak bisa diterima. Ingat ya mas dan mbak, beasiswa LPDP itu berasal dari duit rakyat.
Jadi bagi para generasi muda yang akan melamar beasiswa, rendahkan hati anda. Lihatlah problem-problem di sekitar anda, lalu refleksikan ke dalam diri dan bertanyalah, apa yang bisa anda lakukan. Selanjutnya, buatlah rencana yang logis dan realistis. Memang, kalian pasti belum bisa membuat rencana yang rinci dan lengkap dengan segala kompleksitasnya, tetapi menempatkan diri kalian beserta potensi yang kalian bawa pada konteks permasalahan, lalu berikan yang terbaik yang kalian miliki, itu sudah cukup. Kami bisa kok, melihat dan menghargai usaha seperti itu. Kembali ke contoh di atas, setelah kalian balik dari luar negeri membawa ilmu tentang manajemen RE, ceritakan saja bahwa kalian akan bergabung dengan LSM yang bergerak di bidang energi untuk rakyat dan bersama-sama dengan mereka mencari cara yg lebih baik untuk memberikan akses listrik yang lebih baik bagi masyarakat. Sesederhana itu saja sudah cukup bagi kami untuk bisa melihat bagaimana kelak anda akan berkontribusi.
Intinya, LPDP tidak mencari sosok-sosok muda yang pintar saja. Yang dicari LPDP adalah insan muda yang pintar dan mampu menggunakan kepintarannya untuk membantu bangsa ini. Satu hal lagi. LPDP juga perlu diyakinkan bahwa pelamar memang benar-benar tulus dan serius dalam menyiapkan kontribusinya. Urusan meyakinkan ini juga tidak mudah, karena memerlukan bukti, sementara kontribusi baru akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam kondisi seperti ini, yang kemudian dilihat adalah track record, konsistensi pola, dan gesture.
Kalau bilangnya kelak ingin membangun sarana kelistrikan bagi masyarakat pedesaan tapi tidak punya pengalaman dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, ya jelas sulit bagi siapapun untuk percaya. Kalau inginnya menjadi dosen tetapi saat wawancara menunjukkan pola-pola komunikasi yang tertutup, ya jelas orang akan meragukannya. Dan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi bicara kadang juga bisa menunjukkan ketulusan dan keseriusan seseorang.
Jadi sebenarnya studi lanjut (apalagi dibiayai beasiswa) itu adalah sebuah kegiatan yang seharusnya dirancang sebagai bagian dari perjalanan hidup. Studi lanjut bukanlah kegiatan sambilan atau sesuatu yang bisa dilakukan mumpung ada kesempatan. Ia perlu disiapkan. Ia perlu didukung oleh pola-pola kegiatan sebelumnya yang konsisten. Dan ia perlu ditindaklanjuti dengan kontribusi nyata bagi bangsa.
Jangan sampai LPDP menganggap pelamar memandang beasiswa sebagai kesempatan untuk āunpaid leaveā atau ājalan-jalan gratisā. Jika seperti ini niatnya, percayalah, studi lanjutnya tidak akan berkah, karena beasiswa LPDP hakikatnya adalah amanah dari seluruh rakyat Indonesia.
Ditulis oleh: Pak Lukito Edi Nugroho, salah seorang dosen JTETI UGM yang menjadi pewawancara LPDP.
Sumber : Human Development
Kamu apa adanya, kamu sederhana, kamu unik, lucu. . Kamu membuat aku belajar kesederhanaan dan ikhlas dalam menghadapi segala permasalahan hidup. Terimakasih kamu. Alhamdulillah dipertemukan dengan teman seperti ini.
this will save you so much time! (and make you look like a pro lol) (hereās the link!)
Ya Allah⦠Jika dia baik untukku, baik untuk keluargaku..Jadikanlah dia imamku
Ya Allah.. Jika dia yang mampu membahagiakanku dunia dan akhirat janganlah Engkau jauhkan dia darikuā¦
Ya Allah⦠Jika dialah yang dapat membawa aku ke jalanMu, satukanlah hati kami sampai akhirat..
Ya Allah.. Jika aku adalah rusuk kirinya, jadikanlah aku pelengkap dirinya, pendamping paling setia, wanita yang dia cinta, isteri yang dia banggakan dan ibu terbaik untuk zuriat-zuriat kami.
Ya Allah.. HambaMu yang jahil ini meminta, ya Allah. Berikanlah dia kebahagiaan, kesihatan, kejayaan serta kasih sayangMu. Andai telah tertulis dia bukan untukku, kurniakanlah dia seseorang yang baik untuknya, dan bahagiakanlah mereka , ya Allah.
Ya Allah⦠Aku tidak tahu sejak bila aku mencintainya. Juga bagaimana untuk berhenti menyayanginya. Telah aku cuba melupakan tapi bayangannya tetap ada. Hati ini tetap juga menyanjung dia.
Ya Allah.. Karena kelemahan dan kekuranganku, aku serahkan semuanya padaMu. Jika mencintainya inilah, yang terbaik untukku, ridhailah. Semoga cinta ini adalah karenaMu, ya Allah. Semoga cinta ini membawa aku dekat denganMu. Dan semoga cinta sesama insan ini menyedarkan aku untuk selalu mengisi hati ini dengan cinta terdalam padaMu dan kekasihMu.
Amin Ya Rabbal Alaminā¦
These are some techniques I use when Iām having a panic attack.
Iām no expert, but they seem to help me out, so maybe theyāll help you out too.
"Ketika kata tak bisa lagi menguak seberapa banyak dosa mu hai anak muda. Datang. . Mari datang padaNya,Ia tak akan bosan mendengar rengekan mu . Aku tahu , karena aku rasakan itu."
-seorangyangmerasasangatberlumurdosa-
Banyak hal yang ingin aku lakukan saat ini. Banyak hal yang wajib aku kerjakan saat ini. Tetapi aku adalah manusia yang terkadang lalai, tidak fokus kepada tujuan ku . Aku ingin keluar dari kondisi ini. Ingin segera melangkah walaupun hatiku sedang terluka parah. Semoga langkah awal yang berat ini nantinya diringakanNya. Semoga pikiran ini selalu positif, meskipun jalan di depan terlihat berat dan penuh tanjakan. Karena aku telah berjanji akan memberikan kebanggaan bagi kluargaku, semoga tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat kelak . Aamiin. . Ya Allah bantu aku.
Senin, 14 Januari 2019
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, begitupun datangnya hari ini. Beruntung Allah masih memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri dan hidup yang tidak teratur sedikit sulit. Beberapa hari belakang adalah masa tersulit bagi diriku sebagai seorang pelajar. Beberapa hari kebelakang aku seperti kehilangan tujuan dan arah. Padahal begitu banyak yang harus aku selesaikan dengan baik. Berungtung Allah masih memberiku kesempatan untuk hidup dan bermanfaat. Aku sangat tidak bergairah untuk melakukan apapun beberapa hari kebelakang, jadwalku pun berubah siang tidur malam bangun. Astagfirullahāaladzim sungguh Ya Allah aku malu sebagai mahluk ciptaanMu.
Sebagai seorang pelajar yang harus dilakukan adalah belajar. Belajar setiap hari untuk mengisi hati dan pikiran, jangan biarkan setan mengatur hidup kita akibat kita tidak dapat mengatur hidup. Mulai hari ini hal yang harus dilakukan:
Bergegas, tinggalkan kenyamanan dibalik selimut dan keindahan mimpit yang tidak akan menjadi nyata tanpa usaha.
Selalu bergabung dengan manusia-manusia lain yang memiliki tujuan yang sama. Jangan selalu mengurung diri di kamar, pergilah ke luar dan lihat betapa banyaknya pasang mata yang telah terjaga demi kebermanfaatan mereka sbg hamba.
Ibadah merupakan kunci, apabila ibadah turun frekuensi kedekatan denganNya berkurang maka hidup akan tidak tentu arah. Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu. Luruskan kembali niat perbaharui setiap harinya jangan sampai kehilangan niat membuat karena niat merupakan koneksi seluruh tubuh dengan segala tindakan yang akan dilakukan.
Berolahraga , bergerak jangan pasif.
Makan segala yang baik yang berasal dari bumiNya.
Hidup sederhana, saling mencintai menebar kasih sayang sesama manusia. its time to change the bad habbit . Malu dengan atribut muslimah yang ku kenakan apabila aku tidak bermanfaat dan hanya berlindung dibalik selimut.
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAWā” Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts