How many times do I have to tell you, Vic? Never expecting someone abundantly!
It’s not literally their fault, unless they promise for nothing. Here here I tell you to do better:
1. Make your points clear to avoid misunderstanding and unnecessary assumption from both parties.
2. Giving trust is not a crime. Some people deserve trust but some of them could ruin it. So, keep checking to assure they’re in a right track, but do not be aggressive. They need a space too.
3. Forgiving is ok, yet if they break more than once, you’d better think do they deserve the second chances.
3. Separate personal and professional matters.
4. The world does not revolve around you, put yourself in their shoes.
5. Any situation could happen in a blink of your eye, so keep calm. Then, anticipate what you can control.
Selasa pagi tiba-tiba merasakan ada sakit di bagian tenggorokan kiri. Untuk menelan sakit dan terasa mengganjal. Sial, kenapa lagi?
Sakitnya makin menjadi setelah meeting dan ngomong aja nggak nyaman? Hm.. Mungkin dengan minum teh tawar hangat bisa menghilangkan sakitnya ya.. Ternyata enggak T_T
Rasa mengganjal makin melebar. Awalnya di bagian kiri bawah, menjadi menyeluruh. Menelan makin susah. Jadi takut dan cemas, akhirnya aku putuskan untuk WFH dan berencana ke klinik nanti malam.
Malam pun tiba, suaraku serak dan lebih pelan. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa aku diduga radang dan kena virus. Saat ia cek leherku, tidak ada benjolan di leher. Misal tidak ada perubahan, dua hari lagi aku harus ke sana lagi.
Dua hari tidak ada perubahan dan aku ingin segera sembuh, akhirnya aku ke RS Mayapada. Dengan suaraku yang hilang, aku ke sana menjelasakan kronologi dan gejala yang kurasakan.
Dokter THT memeriksa dengan menggunakan metode endoskopi. Telinga, hidung, dan tenggorokanku jadi target periksanya. Beliau menemukan ada pembengkakan di amandel kiri dan bengkak di pita suara. Ini semua akibat dari kelelahan dan asam lambung yang sudah naik ke tenggorokan. Tak hanya menyarankan untuk izin sakit dan fokus istirahat, ia sangat merekomendasikan agar aku puasa ngomong (vocal rest)
Dok, sungguh aku ingin sekali ambil izin sakit tapi tugas yang harus kulakukan cukup banyak. Akhirnya kuputuskan untuk WFH saja, walau sejak aku sakit, waktuku bekerja hanya lebih dari lima jam saja.
Sekarang hari Sabtu. Pagi-pagi suaraku masih hilang tapi lucunya sejak berantem sama Mama di kos (ya gegara ceramah kebersihan) suaraku langsung pulih hingga sekarang. Hanya saja batuknya sudah lebih sering dibanding kemarin.
Aku harap, situasi dan kondisiku sekarang dan nanti lebih baik, sehingga aku tidak perlu dapat injeksi sebagai bentuk tindak lanjut tindakan dari dokter.
Saranku, tidur yang cukup dan makan tepat waktu. Next-nya aku mungkin akan menulis bagaimana aku bisa membayar medical treatmentku yang habis dua juta dengan asuransi.
Sebentar ya.. Aku lagi capek
i wish... I would not have meet this person everyday. The situation always resembles to the hurtful past I had. A thing that I could forgive and against to. Everyday I pray, I could empower myself without remembering my past. No, I should not have blamed it. I am responsible to myself.
I can forgive and living the life peacefully. Should I be brave.
Ingrid Bergman in Stromboli (1950) dir. Roberto Rossellini
I was praying my period would come faster, therefore I should not be fasting.
Today God has granted my wish. Not the period, but I'm not fasting due to my health issue. I suppose I am catching cold right now. A bit upset because this is not my prior intention.
Work from home (WFH) menjadi kebiasaan baru sejak pandemi covid menyerang. Aku jadi suka ngerjain kerjaan di kamar tidurku. Ternyata hal ini nggak baik, justru malah memicu stress.
Apa yang bisa aku lakukan?
1. Memindahkan ruangan kerja
2. Kamar tidur hanya menjadi ruang istirahat, harus stress-free biar suasanya enak ya bund
Sedang asyik menikmati keseloan Yogyakarta, tiba-tiba dapat kabar Bendungan Hilir (Benhil) terkena banjir. Tingginya sudah sepaha orang dewasa.
Berbagai skenario muncul di kelapa eh kepala. Dari skenario kos tergenang sampai skenario yang akan terjadi saat saya tiba di Jakarta. Konon, Benhil kawasan langganan banjir, jadi, tidak heran lagi. Tapi momen Jakarta banjir di awal tahun ini cukup mengundang reaksi gaduh. Banjir kali ini juga "menular" ke Bekasi, Tangerang dan Bandung. Pada tanggal 1 Januari, teman ayah menelepon bahwa ia harus kembali ke Bekasi dari lawatan di Yogyakarta karena banjir di rumahnya sudah mencapai 20 sentimeter. Tak lama kemudian, sahabat saya mengabarkan bahwa kompleks perumahannya aman dari banjir, namun tidak di area kakak iparnya. Kakak iparnya harus dievakuasi. Kabar ular yang ikut berenang di Bekasi bukan isapan jempol belaka karena tak jauh dari sana, sudah ditemukan ular-ular kecil berenang bebas santuy.
Tak kalah pentingnya adalah sorotan media perihal kebijakan naturalisasi sungai yang dianggap gagal. Singkatnya ada perbedaan pendapat antara Anies Baswedan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP). Menurut Anies, titik hulu menjadi fokus penyelesaian masalah (ini sebelum banjir terjadi). BNBP tidak sependapat karena permasalahannya bukan di hulu atau hilir, melainkan hulu dan hilir. Dua titik itu yang harus diselesaikan bersama-sama.
Saya sebagai penumpang di Jakarta hanya bisa berdoa, semoga banjir di semua titik bisa surut supaya kami bisa beraktivitas lagi. Ya meskipun menurut BMKG mengatakan bulan Februari dan Maret puncak-puncaknya hujan, tapi semoga kita berada di lindungan Sang Kuasa. Aamiin.
Two advices that I read about restoring our reputation at work:
1. Underpromising - overdelivering
2. Act like a best employee of the month.
Ive got many plans in my head and already wrote a few in my agenda, for instance listing down actions item in next week.
A past indeed a past. Let’s work it out and be a great performer, Vicky!
I only need time to stop.
I have zero courage to face tomorrow.
Vicky, you’re a responsible person, right?
Let’s set things straight: finish what you’ve started and plan out what needs to be accomplished before the holiday.
Your fear is tied to the things you’ve delayed—unfinished tasks. Have courage.
Trust the process; Allah will guide you
She/ her; A quiet one with loudest mind. Uttering any thoughts and recounting.
86 posts