Maa Syaa Allah

maa syaa Allah

The 17th Ramadan Marks The Anniversary Of The First Battle In Islam, The Battle Of Badr.
The 17th Ramadan Marks The Anniversary Of The First Battle In Islam, The Battle Of Badr.
The 17th Ramadan Marks The Anniversary Of The First Battle In Islam, The Battle Of Badr.

The 17th Ramadan marks the anniversary of the first battle in Islam, the Battle of Badr.

Masjid al-Areesh is located near where the battle took place, and the masjid is built on the spot where the Prophet ‎ﷺ pitched his tent and commanded 313 soldiers in battle.

More Posts from Quraninyou and Others

4 years ago

Seakan-akan aku melihat Ramadhan... lalu kusapa ia, "Hendak kemana dikau?"

Dengan lembut seakan-akan dia berkata, "Aku harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. Tolong sampaikan pesanku kepada setiap muslim:

Sesungguhnya syawal telah tiba, salam dan terima kasihku untuknya karena telah menyambutku dengan suka cita. Aku tidak tahu apakah tahun depan ia masih menyambutku lagi atau tidak?

Jika tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi, maka aku berharap ia bisa menyambutku dengan lebih baik lagi, dengan penuh tilawah dan shalat malam.

Aku sangat sedih jika mengingat penyambutannya yang kurang berkenan di hatiku. Masih terlalu banyak canda, perkataan yang sia-sia, serta waktu-waktu yang terbuang tanpa arti.

Akan tetapi, semua sudah berlalu dan terlanjur. Semoga setetes air mata yang pernah berlinang dari kedua matanya karena takut tidak bisa menyambutku dengan baik, menghapuskan kesalahan-kesalahannya dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.

Bergembiralah dengan keimanan dan semangat baru dalam beribadah. Janganlah sepeninggalku ia terjerumus kembali ke dalam kemaksiatan.

Semoga masih tetap merindukan kedatanganku di tahun-tahun mendatang...

Sampai ketemu di pintu Ar-Rayyan..."

ーEngkau Ramadhan Hendak Kemana, Ustadz Firanda Andirja حفظه الله

3 years ago

Did you know that the Angels dont have the virtue of reading the qur'an even though they wish to do that, but Allah have kept this virtue and gift only for us and jinn to read it, thats why anytime when we you start reciting the qur'an, the angels start listening  to your recitation and coming closer to you, and that’s one of the things which Allah honors children of Adam over the angels. 

5 years ago

Allah yang Jauh Lebih Merindukanmu

Pernah nggak sih kita merasa saat kita sedang futur. Saat kualitas dan kuantitas tilawah dan murajaah menurun. Saat derap langkah kaki menuju masjid untuk memenuhi panggilannya terasa berat. Saat sekedar mengeluarkan sepuluh ribu untuk bersedekah terasa susah. Saat berniat menghadiri majelis ilmu justru merasa malas. 

Saat itulah kita sebenarnya sadar. Kita sadar makin menjauh dariNya. Percaya atau tidak pasti akan senantiasa ada perasaan bersalah di dalam jiwa ini. Tapi entah mengapa kita berusaha melawan perasaan jujur tersebut. Kita seolah membohongi diri kita sendiri bahwa kita butuh refreshing. Ah iya, daripada datang kajian mending jalan-jalan, sekali-sekali lah. Lalu lantas bukan lagi sekali namun berkali-kali. Ah, ntar dulu deh tilawahnya, masih sibuk ada tugas. Hingga akhirnya kita tak menyentuh Al-Quran sama sekali. 

Lantas tiba-tiba pernah nggak sih merasa lalu datang aneka kesulitan. Lalu datang waktu yang kita rasa disia-siakan. Seharusnya plan kita ini, tapi nyatanya begini. Seharusnya mau belajar tapi malah ngantuk. Seharusnya target hari ini selesai tugas itu nyatanya sampai seminggu belum selesai. 

Lalu kita justru menyalahkanNya. Kok teman saya yang kayaknya ga pernah shalat tapi dapat nilai bagus. Sementara saya yang shalat dan beriman kepadaNya justru mendapat hasil dibawah mereka. Di saat kita menyalahkanNya, tanpa sadar kita bukan semakin dekat. Namun justru semakin jauh dariNya. 

Lalu Allah lagi-lagi memberi kesulitan. Tak seperti biasanya semangatmu menurun, padahal kamu bilang kamu sudah refreshing untuk jalan-jalan. Padahla kamu juga sudah menyeleseikan tugasmu, namun semangat dan motivasimu entah mengapa hilang. 

Kamu tidak sadar bahwa segala kesulitanmu, segala kesia-siaan waktumu, segala kegagalanmu adalah isyarat dariNya bahwa Allah begitu merindukanmu. Allah rindu dengan tilawahmu, yang barangkali masih terbata-bata, masih kesulitan mengeja A-Ba-Tsa, dengan tajwid dan makhrijul huruf ala kadarnya, tapi kamu selalu berusaha keras menyelesaikannya. 

Allah begitu merindukanmu, ketika mendengarmu sebagai hamba yang meminta ini itu terlalu banyak, namun Allah begitu mendengarkanmu dan mensetting waktu kapan akan mengabulkan doamu. 

Allah begitu merindukanmu, ketika kamu mengikuti majelis ilmu, walau kamu di dalamnya terkantuk-kantuk, namun usahamu untuk tetap terjaga, membuat malaikat tak kuasa menahan diri untuk mencatat amal kebajikanmu. 

Allah begitu merindukanmu, manakala kau justru menyalahkanNya atas apa yang terjadi, namun Ia tak pernah langsung mengazabmu, hanya saja memberimu isyarat - isyarat yang lain agar kamu memahami. 

Ya, Allah begitu merindukanmu. Tak terhitung sudah isyarat-isyarat yang disampaikan kepadamu.  Sekarang, apakah kita benar-benar merindukanNya?

5 years ago

Dialog - Orang Baik

Adik : Mas, kenapa memilih jadi orang baik? Seringnya kelewatan baik malah. Bukannya yang ada kadang disakiti, sering merugi, dibayar juga nggak. Hehe

Kakak : Iya betul. Tapi memilih jadi orang nggak baik juga sama aja. Sadar nggak sadar, yang sakit malah diri sendiri, yang dirugikan diri sendiri juga. Kalau kamu mencari orang baik tapi sulit untuk menemukan, ya nggak ada salahnya untuk coba menjadi apa yang kamu cari tadi. Biar nanti memudahkanmu juga, karena biasanya juga akan dipertemukan dengan orang-orang baik lainnya. Dan satu lagi.

Apa itu Mas?

Nggak semua orang bisa cukup terbuka untuk meminta bantuan orang lain. Entah karena nggak enakan, kurang nyaman untuk membagi beban, dan bermacam penyebab dibelakangnya. Jadi bisa saja ada orang yang sangat terbantu oleh pertolongan yang kamu tawarkan. Meski bentuk terimakasih yang mereka berikan, mungkin hanya terdengar sepertinya terimakasih yang seperti biasa. Tapi kamu tidak tahu seberapa dalam rasa terimakasihnya.

5 years ago
Al-Hajj Malik Al-Shabazz رحمه الله (Malcolm X) Was Martyred On February 21st, In 1965.

Al-Hajj Malik Al-Shabazz رحمه الله (Malcolm X) was martyred on February 21st, in 1965.

May Allah grant him the highest of ranks in Jannah.

5 years ago

Renungan Pribadi Soal Takwa

Disclaimer: ini bukan tulisan edukasi tentang konsep takwa. Ini sepenuhnya refleksi pribadi saya. Tidak disarankan untuk menjadikannya referensi. Mohon diproses dengan pikiran sendiri, tidak ditelan bulat-bulat. Jika tergelitik, silakan lakukan penelitian dan perenungan sendiri.

* * *

Pasti kita udah sering denger terminologi “takwa”.

Kalau ditanya apa itu takwa, kebanyakan orang akan menjawab: “Menaati segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya.”

Saya ngga pernah puas dengan definisi itu. Maaf ya, izinkan saya jujur secara brutal, definisi itu normatif dan ngga inspiring. Ngga menggugah selera untuk bersemangat mendapatkannya. (Pahami bahwa saya bukan bilang takwa itu ngga menarik, tapi pemaknaan/penafsiran kita atas konsep takwa yang belum memuaskan).

Iya, menurut saya, kalau sesuatu itu penting menurut sunnatullah (atau hukum alam, versi bahasa universalnya), maka secara alamiah pasti kita akan tertarik ke arah sana. Maka, saya curiga, jangan-jangan ada definisi yang lebih dalam, lebih menggugah, lebih membuka kesadaran daripada yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Misalnya, siapa sih orang waras, berakal yang dalam hidupnya ngga pernah bertanya “Kenapa aku ada?”, “Untuk apa aku ada?”, “Apa yang penciptaku inginkan dengan menciptakan aku ke alam ini?”. Saya percaya ini pertanyaan yang universal, yang kalaupun ngga diajarkan di sekolah, secara alamiah kita akan mempertanyakan ini, cepat atau lambat.

Pertanyaan-pertanyaan itu penting. Mereka akan mendorong kita mencari Tuhan, memahami diri kita, mencari petunjuk dari Sang Pencipta–yang semua jawabannya sudah dipersiapkan oleh Allah untuk kita temukan. Karena itu, Allah sudah tanamkan stimulusnya berupa rasa penasaran yang instingtif. Kita tertarik untuk mengenali pencipta kita secara alamiah.

Nah, takwa itu disebutkan di berbagai ayat Al-Quran, menjadi tujuan dari berbagai perintah–yang salah satunya puasa di bulan Ramadhan, maka pastinya penting. Kalau penting, pastinya insting alamiah kita akan bereaksi secara positif (tergugah, terinspirasi) jika kita memahaminya dengan cara yang seharusnya.

Temuan Saya Akan Makna Takwa

Singkat cerita, saya menemukan definisi takwa yang memuaskan bagi hati saya. Saya menemukannya dalam tafsir Al-Quran “The Message of the Quran” karya Muhammad Asad. Definisinya:

Kesadaran akan kemahahadiran-Nya dan keinginan seseorang untuk membentuk eksistensinya berdasarkan kesadaran ini.

Atau sederhananya, takwa adalah “kesadaran akan hadirnya Allah”.

Buat saya, definisi ini lebih memuaskan daripada yang selama ini saya terima. Coba kita tempatkan kedua definisi takwa dalam konteks perintah puasa Ramadhan.

Dalam definisi takwa pertama, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam definisi takwa kedua, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan agar kita selalu sadar akan kehadiran Allah.

Kita tempatkan juga kedua definisi takwa itu dalam konteks ayat permulaan Al-Baqarah.

Dalam definisi pertama, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Dalam definisi kedua, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang sadar akan kehadiran Allah. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Gimana?

Apa lebih bisa dipahami? Apa lebih membuka kesadaran? Apa lebih menggugah? Kalau buat saya, iya banget.

Contoh Implementasi Pemaknaan Takwa

Ketika berpuasa, kita bisa aja minum atau ngemil di siang hari, selama ngga ada manusia yang liat. Tapi yang menahan diri kita apa? Kesadaran akan hadirnya Allah, yang mungkin ngga begitu kita ingat kalau kita ngga puasa.

Ketika berbuka, kita seneng banget tuh, kita berdoa sebelum berbuka, “Ya Allah, terimalah puasaku dan segala amal ibadahku hari ini”. Lagi-lagi, kita distimulasi untuk menghadirkan kesadaran bahwa apa yang kita lakukan ini disaksikan oleh Allah.

Dari situ, sebenarnya kita bisa lihat bahwa menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (khususnya shaum Ramadhan) adalah jalan menuju kesadaran akan kehadiran Allah.

Dengan syarat, ketaatan dalam perintah dan larangan-Nya dilakukan dengan benar ya: kalau shalat khusyu’, kalau puasa ikhlas (mindful, aware, niat dari dalam hati), kalau sedekah bukan untuk ngebuang recehan.

Nah, kesadaran akan kehadiran Allah juga akan memperkuat kemampuan seseorang untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (”Oke, mau menghadap Allah nih, masa’ aku shalat pake baju bekas bobo?”). Jadi, saya pikir ini seperti continuous feedback loop.

Tips Mengasah Kesadaran Akan Kehadiran Allah

Oke, meskipun ini perenungan pribadi, karena ini dipublikasikan maka saya tetap harus bertanggung jawab menutupnya dengan baik.

“Mengasah kesadaran akan kehadiran Allah” adalah closing yang berat, tapi paling engga saya bisa bagikan beberapa usaha saya untuk melatihnya.

Pertama, bangun mental model hubungan antara kita dan Allah yang lebih personal. Alih-alih berpikir bahwa kita cuma satu makhluk yang ngga signifikan dan mungkin ngga Allah pedulikan karena Dia “sibuk” dengan alam semesta dan manusia lain yang istimewa, ingat bahwa Allah juga Maha Dekat, Maha Tahu, Maha Mendengar, Maha Menyayangi, Maha Memperhatikan sehingga kamu bisa berkomunikasi secara personal dengan Allah.

Dia tidak seperti manusia yang kalau banyak kerjaan pusing dan skip, Dia menunggu kamu untuk datang kepada-Nya. Berkomunikasi, berterima kasih, meminta maaf, berharap, menangis.

Ingat juga bahwa Dia available setiap waktu, ngga cuma di waktu shalat–misalnya. Lagi kerja, lagi ngasuh anak, lagi beberes rumah; lagi senang, lagi marah, lagi sedih; kamu bisa berkomunikasi dengan Allah tentang hal seremeh apapun.

Kedua, pahami bacaan dan doa-doa dalam ibadah. Iya, misalnya bacaan shalat, coba dipahami. Caranya jangan cuma baca artinya secara keseluruhan, tapi pelajari kata per kata.

“Rabbi”–wahai Tuhanku, “ighfirli”–ampuni dosaku, “warhamni”–sayangi aku, “wajburni”–cukupilah aku, “warfa’ni”–tinggikan derajatku, “warzuqni”–berilah aku rezeki, “wahdini”–berilah aku petunjuk, “wa’afini”–sehatkan aku, “wa’fu’anni”–maafkanlah aku.

Bisa pelajari juga akar katanya, misal “ighfirli” dari kata “ghafara”, yang artinya “mengampuni”, asal maknanya “menutup”. Wah ini bisa didalami lebih jauh lagi, silakan cari sendiri ya.

Sedikit belajar Bahasa Arab, biar setiap kita mengucapkan doa dalam shalat, hati kita tahu betul kita sedang berkomunikasi apa dengan Allah.  Biar setiap beristighfar, bertasbih, bertahmid, hati kita benar-benar mean it.

Ketiga, sering-sering mikirin what this life is all about. Bayangin setelah membaca ini kamu terkena serangan jantung lalu meninggal, kamu ngerasa siap apa engga? Kalau engga, kenapa? Karena ngga ada amal yang bisa dibanggakan? Kalau gitu itu PR kamu, segera bikin amal yang bisa kamu banggakan saat dihisab nanti.

Atau karena banyak dosa? PR kamu adalah taubat + mengubur dosa-dosa dengan amal baik yang banyak.

Kalau ingat bahwa kita belum siap dihitung amal dan dosanya di hadapan Allah, kita jadi bisa melihat apakah karir, bisnis, investasi yang kita upayakan itu adalah sarana mempersiapkan diri atau menjadi distraksi dari apa yang benar-benar penting.

Coba bikin daftar yang harus kamu siapkan agar jika suatu hari kamu terbaring di rumah sakit, sadar ga lama lagi kamu akan mati, hati kamu ngerasa tenang dan siap menghadap Allah, seperti yang dideskripsikan di Al-Fajr:

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”

Misalnya, jika profil kamu adalah seorang ayah dan suami:

1. Sedekah rutin untuk anak yatim (misalnya ini amal andalan kamu) 2. Istri dan anak yang siap ditinggalkan secara mental dan bertekad untuk menyusul saya di surga (melanjutkan berbagai amal sholeh sepeninggal kamu) 3. Rumah untuk anak dan istri biar mereka punya tempat bernaung 4. Passive income untuk menafkahi keluarga meski saya ngga ada, biar mereka ngga susah dan menyusahkan orang lain (3 dan 4 sekilas materialistis, tapi tujuannya bernilai amal sholeh)

Itu daftar simplistik dan contoh aja.

Poinnya adalah sering-sering melatih diri kita mengingat apa yang paling esensial dalam hidup (yaitu siap ketika sudah saatnya kita menghadap Allah) dan mengkalibrasi terus menerus kesibukan kita supaya selalu dalam kerangka membuat Allah ridha sama kita.

So, mari kita membangun, mengasah, dan menjaga kesadaran kita akan ke-Maha-Hadiran Allah.

Wallahu’alam.

5 years ago

Kak minta tips dan saran agar bisa lemah lembut pada ibu juga agar tdk meninggikan suara kepadanya ketika marah:')

1.Belajar menerapkan kedua hal yang dipertanyakan ini.

2.Ingat-ingat kalau ridho terbesar ada dalam do'anya, pahala yang besar jika kita memuliakan/membahagiakan orangtua. Begitu pula sebaliknya.

3.Ibu sudah bersedia berkorban nyawa di detik-detik beliau melahirkan anak-anaknya.

5 years ago

Khawatir

Jangan-jangan sebab Allah memberikanmu rezeki yang banyak saat ini ditengah kelalaian dan banyaknya maksiatmu agar segera terpenuhi semua hak rezekimu di dunia, kemudian segera Allah matikan kamu agar cepat dihisab dan dibalas semua amalmu di dunia. Setiap bayi yang lahir di dunia sudah Allah tentukan kadar rezekinya, tidak akan ditutup usianya sampai terpenuhi dan sampai padanya tentang jatah rezekinya.

Maha suci Allah yang telah menyembunyikan segala bentuk kemaksiatan yang tersembunyi darimu, dan sangat durhakanya kamu jika Allah telah menutupi aibmu lalu kamu meneruskannya seolah semua baik-baik saja. Kamu sendiri tau bahwa dunia ini sekarang sedang tidak baik-baik saja, sedang sakit dengan makin serakah dan angkuhnya manusia, beruntung jika masih ada orang baik disekitarmu, barangkali kamu merasa tenang sebab masih adanya dia.

Mulailah berpikir soal rezeki yang sekarang ada padamu, jangan-jangan batas rezeki yang Allah berikan padamu akan mencapai akhirnya, dan kamu akan mulai ditanya soal darimana mendapatkannya dan untuk apa. Padahal, baju yang sekarang kamu pakai pun akan ada masanya ia ditanya. Semuanya.

Usiamu ada limitnya, rezekimu ada batasnya, kekuatanmu ada lemahnya, jangan sombong dan angkuh apalagi merasa aman dari apa yang kamu miliki sekarang.

Mari menepi sejenak, mengevaluasi usia kehidupan dan perbekalan, beruntungnya kamu bisa menghirup napas Ramadhan, tapi semua akan sia-sia jika kamu melewatkannya tanpa usaha untuk kembali. Kembali pada hati, kembali bagaimana menyikapi bahwa hidup ini adalah untuk beribadah. Tunduk pada-Nya tanpa tapi.

Ramadhan dan ampunan

@jndmmsyhd 

  • ayesha-smiles
    ayesha-smiles liked this · 5 months ago
  • ridofy
    ridofy liked this · 1 year ago
  • ramzankhan5
    ramzankhan5 liked this · 2 years ago
  • yaqub123456789
    yaqub123456789 liked this · 3 years ago
  • crookedghostauthorwinner
    crookedghostauthorwinner liked this · 4 years ago
  • th23j
    th23j liked this · 4 years ago
  • masaii6
    masaii6 reblogged this · 4 years ago
  • stranger--x
    stranger--x reblogged this · 4 years ago
  • stranger--x
    stranger--x liked this · 4 years ago
  • s-fulani
    s-fulani liked this · 4 years ago
  • khansahabs-world
    khansahabs-world liked this · 4 years ago
  • psychmajorprobz
    psychmajorprobz liked this · 4 years ago
  • starnettle
    starnettle liked this · 4 years ago
  • flaggada
    flaggada liked this · 4 years ago
  • solihatriumiyatus
    solihatriumiyatus liked this · 4 years ago
  • sydnwr
    sydnwr reblogged this · 4 years ago
  • sydnwr
    sydnwr liked this · 4 years ago
  • mabamboo
    mabamboo liked this · 4 years ago
  • huzni
    huzni liked this · 4 years ago
  • mennaabulnasr-blog
    mennaabulnasr-blog liked this · 4 years ago
  • aown-ahmad
    aown-ahmad reblogged this · 4 years ago
  • aown-ahmad
    aown-ahmad liked this · 4 years ago
  • mmf12345678
    mmf12345678 liked this · 4 years ago
  • iamsanajamal
    iamsanajamal liked this · 4 years ago
  • fads-caamudi
    fads-caamudi liked this · 4 years ago
  • brokendreamsandpyramidschemes
    brokendreamsandpyramidschemes liked this · 4 years ago
  • thinkofitasablessing
    thinkofitasablessing liked this · 4 years ago
  • dg-fragments
    dg-fragments liked this · 4 years ago
  • sdralexanders
    sdralexanders liked this · 4 years ago
  • subzi
    subzi liked this · 4 years ago
  • abdeelaziz
    abdeelaziz reblogged this · 5 years ago
  • abdeelaziz
    abdeelaziz liked this · 5 years ago
  • un-volumen-cristalino
    un-volumen-cristalino liked this · 5 years ago
  • samjampotato
    samjampotato reblogged this · 5 years ago
  • pinned-on-a-noticeboard
    pinned-on-a-noticeboard reblogged this · 5 years ago
  • pinned-on-a-noticeboard
    pinned-on-a-noticeboard liked this · 5 years ago
  • saffirah666
    saffirah666 liked this · 5 years ago

40 posts

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags