Sesederhana ini rasa rindu yang membuncah atas nama "pertemanan". Segalanya menjadi semakin syahdu saat sesuatu bernama "jarak" menjadi penghalang yang manis untuk doa-doa yang menggema di langit. Siapa menyangka, ternyata memang beginilah anugerah Tuhan bernama "cinta" atas nama "persahabatan" - Beribu sujud :)
Masih saya merasa ada yang aneh. Ini tidak tahu kenapa semakin hari semakin saja banyak yang menggajal. Sesak rasanya. Saya tahu ini sedikit banyak karena cerita-cerita itu. Sesak karena banyak sekali yang belum saya tahu. Tapi yang membuat saya geram adalah saya sesak tentang hal yang berbau 'bukan kesederhanaan'. Lalu semuanya mengabur dan itu semakin menempel di sela-sela sel otak yang bodohnya semakin membuat resah dan gelisah. Aaaaah... Jujur saya benci perasaan ini. Perasaan keingitahuan yang entah bagaimana cara mewujudkannya. Bukan hanya sekedar tahu tapi benar-benar ingin tahu. Ya Allah jangan bebankan ketidaktahuan ini menjadi sesuatu yang menggerogoti jiwa. Sungguh, ketidaktahuan ini membuatku sangat lelah. Bagaimana kalau ketidaktahuan ini selamanya tidak terjawab? Apakah saya akan menjadi gila?
Raindrops :') Bogor memang. at Bogor – Preview it on Path.
Semoga menjadi manusia yang semoga.
Cara menentukan seberapa berarti keberadaan kita, barangkali dg memgajukan sebuah pertanyaan ‘apa ruginya dunia ini bila saya tidak ada?’.
Kalau dunia terlalu kejauhan, coba tanyakan: ‘apa yg terjadi pada lingkungan kita seandainya kita tak dilahirkan ke dunia?’.
Kalau kita tak bisa menjawab…
God help our LAPAN
Let us lead you on a journey of our solar system. Here are some things to know this week:
1. Readying OSIRIS-REx for Launch
Our OSIRIS-REx asteroid mission will launch one month from now, and engineers are getting the spacecraft and its rocket ready for action. One major step will be encasing OSIRIS-REx in its fairing, the protective shield where the spacecraft will ride into space.
Learn more about OSIRIS-REx.
2. Be a Planetary Ambassador
Our Solar System Ambassadors Program is a public outreach program for volunteers across the nation, who share the excitement of our space exploration missions and information about recent discoveries with their communities. Think you have what it takes to be a Solar System Ambassador?
Apply starting September 1
3. Cassini’s Grand Adventure
This week, Cassini prepares for the final phase of its grand adventure at Saturn, which will include orbits that take the robotic spacecraft just outside the planet’s spectacular rings. Already, Cassini’s orbital inclination is increasing, and it has sent home some striking photos taken from above the north pole.
See the latest sights.
4. Watch Peak Perseids
August’s Perseid meteor shower peaks for U.S. observers just after sunrise on Friday morning, Aug. 12. Some experts’ predictions include an outburst of up to 150 or 200 meteors per hour at the peak. Will there be an outburst, or even a second peak, as in some past years?
Watch and see
5. Eye in the Sky
Our Mars Reconnaissance Obiter continues its eagle-eye watch on the Red Planet from above. The MRO team released a massive new collection of super-high-resolution images of the Martian surface.
Take a look.
Make sure to follow us on Tumblr for your regular dose of space: http://nasa.tumblr.com
Hey child, girl, woman. Look at this! :)
Karena aku tak sepenuhnya mengerti siapa aku. Maka aku butuh yang bukan aku untuk menyadarkan aku.
NN
Semakin terbukanya akses informasi pada era internet ini (alah-alah bahasaku berasa mau bikin latar belakang skripsi) membuat setiap orang bisa mendapatkan apa saja yang dia butuhkan. Serius, like, Google itu mengakomodasi informasi apapun dengan keyword yang sesuai. Asal jangan cari tahu siapa nama nenek moyangmu. Manalah dia tahu kecuali kau cucu Soeharto yang perpustakaan SD juga penuh sama buku tentang dia. Kebiasaan ngelantur, intinya bukan itu.
Ini entah karena aku semakin tua makannya merasa kebutuhan akan ilmu semakin kuat atau karena emang aku sebodoh itu yang selalu merasa nggak tahu apa-apa atau karena kepalaku yang selalu riuh dan inginnya memikirkan hal yang berfaedah. Ketiganya nggak buruk. Terasa semenjak aku kuliah semester awal kebutuhan untuk men-supply diri dengan sesuatu hal yang baru terus meningkat. Semakin mengkhawatirkan sampai saat ini. Selalu ada di kondisi ‘apa yang sudah kupelajari atau dapat hari ini?’ atau ‘anjir itu orang berasa ngerti segalanya kok aku nggak ngerti apa yang dia omongin ya’ (mostly anak ask.fm which is dia anak politik yang tentu saja aku lemah di ilmu itu tapi terasa cukup tertarik untuk mempelajarinya). Dan jadilah walaupun cuma basic dan effortnya tidak terlalu kuat sampai harus akses jurnal internasional (seperti referensi yang dia gunakan) bahkan cuma akses dari berita-bertia ngehe perpolitikan dalam negeri setidaknya konsepnya dapat.
Ketidaktahuan itu nikmat juga.
Bagi yang betulan sadar bahwa mengisi kepala dengan ilmu adalah sebuah keharusan maka mencari ilmu itu adalah kenikmatan yang sensasional. Ketidaktahuan yang nikmat. Apalagi kalau menyadari bahwa diri jauh tertinggal dari orang seusia kita yang melesat jauh di depan misalnya. Seperti halnya aku yang baru saja ketampar bolak-balik rasanya sama orang-orang yang masuk 30 under 30-nya majalah Forbes. Masing-masing bidang sudah digarap dengan gemilang seperti consumer technology, retail and e-commerce, the art, manufacturing and energy, finance and venture capital, enterprise technology, health and skincare serta media, marketing and advertising. Sedangkan aku di sini menyadari bahwa aku jauh, sejauh-jauhnya tertinggal dan lambat, selambat-lambatnya belajar dari mereka semua. Mungkin bukan penghargaanya yang membuat tertampar, tapi bagaimana orang-orang ‘di bawah 30 tahun’ itu begitu well-informed sampai akhirnya membuat sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Itulah tujuan piramida puncak dari belajar.
Tapi nggak apa-apa. Akan ada saatnya buatku dengan cara yang berbeda. Alhamdulillah aku sudah memulai: menulis. Menulis bagiku adalah salah satu cara untuk memberikan hal yang berguna bagi orang lain. Tidak melulu harus menjejelkan ideologi yang kupunya ke pembaca, justru lebih ke membawa mereka pada berbagai perspektif sampai akhirnya mereka bisa menentukan penyikapan terbaik atas sesuatu yang didapatkannya. Sikap kepoku tentang banyak hal ingin aku bagi juga kepada yang membaca tulisanku. Walaupun masih sangat terbatas ilmunya, tetapi aku coba mengamalkan seperti yang HR Bukhari katakan ‘sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.’ Persyaratan yang mengikutinya adalah ilmunya harus jelas dan pemahaman dari penyampai harus baik. Entah aku sudah memenuhi persyaratan itu atau belum tapi setidaknya dengan menyampaikan suatu hal bisa merangsang siapapun nantinya yang ingin tahu lebih mendalam.
Kondisiku sendiri saat ini masih ingin tahu begitu banyak hal dari semua bidang keilmuan. Mungkin nggak semua. Minus teknik, kedokteran, akuntansi tidak terlalu menjadi minatku dikarenakan ilmu profesi itu terlalu teknis dan aku sudah jauh tertinggal. Tapi seperti sebelumnya yang aku sampaikan, bahwa bisa tahu konsep saja juga sudah menyenangkan buatku. Mungkin spesifik yang sering menjadi concern-ku adalah hal-hal yang banyak menjadi headline atau kategori berita juga seperti politik, ekonomi, kesehatan (secara general), fashion, teknologi minus otomotif, gaya hidup, travelling dan lain sebagainya. Aku memaksakan diri untuk setidaknya tahu secara general tentang hal yang aku sebut di atas. Beberapa cara yang kulakukan untuk membuat pencarian insight ini menjadi menyenangkan adalah: 1. Membaca berita harian (aku baca Kurio karena WSJ bahasanya ketinggian buatku) 2. Follow akun-akun penyedia berita di Twitter 3. Follow orang-orang yang concern tentang apa yang menjadi ketertarikanku (ini bisa di semua media sosial yang kita mainkan, bahkan tak jarang ada beberapa orang yang konsisten aku follow di semua akun media sosialnya) 4. Tonton video bermanfaat (aku paling senang tonton TED, Buzzfeed bahkan serandom Allux) 5. Mendengarkan podcast (biasanya kalau menemukan source yang proper, dia sudah lihai membahas berita apa yang sedang ‘in’) 6. Main pinterest (astaga ini sangat amat kesukaan. Bagaimana melihat infografik-infografik itu disajikan dengan visual yang menyenangkan) 7. Main ask.fm (ini mengacu ke poin nomor tiga yaitu dengan memanfaatkan tanda bintang untuk setiap akun yang kita anggap apa yang keluar dari jawabannya akan mencerdaskan kita) 8. Main instagram (ini sangat penting untuk melatih visual terutama bagi yang suka fotografi spesifik fashion atau travelling) 9. Membaca blog (entah milik so called influencer atau bukan, selama merasa dia worthy dan good enough untuk diambil ilmunya ya baca saja!)
Cara nomor 1-9 rasanya menyenangkan semua untuk dilakukan. Aku menjaga dan memaksa diri untuk terus konsisten mengakses beberapa poin tersebut. Karena sesungguhnya terlalu banyak yang terjadi setiap harinya di saat kita selalu bilang kalau ilmu kita belum ada setetes air laut. Dan ilmu seluas lautan itu bisa kita dapat atau temukan dengan mudah sekarang. Pertanyaannya adalah selalu dan selalu mau atau tidak. Mungkin kalau kita tidak merasa harus mengetahui banyak hal, setidaknya ahli di bidang yang kita pelajari dengan intens seperti jurusan sekolah atau kuliah pun tak apa. Dan kembali menerapkan setetes air di lautan itu. Keingintahuan itu bisa ditumbuhkan secara alami atau dipaksa tumbuh. Sampai pada akhirnya kita ingin membuat diri kita ahli di dalamnya atau hanya sekedar tahu.
Sore pukul segini, kemarin, aku sedang berada di Kedai Makanan cepat saji dan terkantuk-kantuk. Setelah mendengar cerita pribadi dari seorang sahabat baru. Banyak yang kupelajari juga, bahwa saat usia semakin dewasa makan pemikiran objektif itu akan semakin berkembang. Kendati tidak nyaman pada suatu kondisi, tetap tidak boleh pernah mengeluh dan hidup harus tetap berjalan. Dan saya bangga untuknya yang sedang berjuang untuk kestabilan hidupnya. Sore pukul segini, dia sedang resah memainkan ponsel dan berbalas pesan dengan klien yang berpotensial mengacaukan pekerjaannya. Dan pada akhirnya diiringi hujan lebat di Bogor, aku dan dia larut dalam kekesalan pada sang klien itu. Wajah frustrasi karena persiapan kegiatan sesuai permintaan klien itu sudah siap dieksekusi esok harinya, dia malah membatalkan sepihak dengan alasan yang sungguh tidak bisa diterima. Akhirnya karena saya sedikit khawatir karena waktu semakin malam akhirnya saya mengajak untuk pulang. Sebelum pulang, kami mampir ke rumah Manajer teman saya ini untuk menyelesaikan masalah tersebut sekaligus ada urusan pinjam meminjam barang. Di sana, ponsel teman saya diambil alih oleh sang Manajer dan akhirnya beliaulah yang menulis panjang lebar berisi penjelasan serta konfrontasi sikap tidak profesional klien tersebut. Sampai pada akhirnya klien tersebut menelepon! Lalu perdebatan sengit Sang Manajer dengan sang klien tidak terhindarkan. Dan yang saya kagumi dari Sang Manajer adalah ketegasannya saat melakukan negosiasi. Sempat berjalan alot karena sang klien tidak mau mengganti biaya operasional yang sudah digunakan untuk persiapan acara. Padahal pengajuan dana tersebut sudah masuk ke institusi dan kerugian mereka yang sebenarnya jauh lebih besar dari nominal tersebut. Bermain dengan irama, ketegasan tersebut sangat terpancar. Nada-nada yang tegas dan diusahakan stabil serta tidak terpancing amarah ditunjukkan oleh Sang Manajer. Sampai sekitar sepuluh menit berselang, perdebatan masih belum usai. Memainkan kartu mati! Sampai pada puncaknya karena tidak mencapai kata sepakat dari sang klien yang sungguh tak mau rugi dan banyak alasan akhirnya Sang Manajer memainkan kartu mati! Ada satu pernyataan yang pernah disampaikan oleh Sang Manajer tempo lalu yang tidak bisa dibantah oleh sang klien. Aha! Dan akhirnya kesepakatan terjadi dengan sang klien mau mengganti rugi biaya operasional. Pembicaraan berlanjut, sampai pada temanku yang diberi teguran karena terlambat mengirimkan surat penawaran sampai bisa dijadikan senjata untuk melawan dari sang klien. Ini pasti akan menjadi pelajaran berharga juga untuknya. Akhirnya sampai pada waktu aku mengantarnya pulang ke kos, dia bercerita bahwa dia kurang setuju dengan sikap Sang Manajer yang beberapa kali melemparkan klien yang banyak permintaan kepadanya. Dan ternyata dulu pernah ada kejadian yang sama walaupun tidak sampai pembatalan kerjasama. Dan saranku untuknya satu-satunya ya dia harus menyampaikan hal tersebut. Karena mau tidak mau mereka adalah tim yang harus saling bekerjasama terlebih menjadi nama institusi tetap baik. Alasannya adalah karena dia adalah orang yang tidak tegaan untuk menyampaikan kritik. Ini adalah masalah klasik yang biasanya dialami oleh junior. Karakter yang dimiliki oleh individu juga mempengaruhi sikap yang akan diambilnya saat menghadapi masalah. Tapi dalam ranah profesionalisme, kita seharusnya bisa lebih berani untuk menyampaikan pendapat atau masalah yang sama akan terus terulang. Karena terkadang konflik memang mendewasakan bagi mereka yang belajar.
Dapat tamparan habis baca sebuah quotes dari Bapak Stephen Hawking -_- "People won’t have time for you if you are always angry or complaining". Aku yang selalu bermasalah sama diri aku sendiri dengan kebiasaan yang suka marah-marah ngga jelas. Aku yang selalu bermasalah dengan orang disekitarku dengan sifatku. Selalu merasa ngga punya perasaan yang berkualitas sampai pikiran ngga jelas sering gentayangan. Susah ya kalau diri sendiri aja ngga bisa dipercayai. Aku yang selalu takut jadi diri sendiri. Aku yang selalu terbawa emosi. Aku yang tak mau begini terus. Aku yang ingin berubah. Aku yang tak bergerak. Aku yang harus berealisasi! Aku yang semoga selalu dalam semogaku.
Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts