Middle August so rainy
What’s up for August? How to spot Mercury, Venus, Mars, Jupiter and Saturn, as well as the and the annual Perseid meteor shower.
Here are some highlights in this month’s nighttime skies as picked by astronomer Jane Houston Jones from our Jet Propulsion Laboratory.
Spot Venus, Mercury and Jupiter and the moon low on the western horizon about 45 minutes after sunset from August 4 through 7. On August 11, look in the south-southwest sky for a second planetary dance as Mars and Saturn are high and easy to see and they are joined by the moon.
The famous and reliably active Perseid meteor shower peaks in the morning hours of August 12. The moon, which paired up so nicely with Mars and Saturn on the 11, is bright enough to blot out some of the meteors, but lucky for you it sets about 1 a.m. on the morning of the 12, just at the peak time for the best Perseid viewing.
But wait, there are more planets, dwarf planets and an asteroid visible this month! Uranus and Neptune and dwarf planet Ceres are visible before dawn in the southern sky. Uranus is visible through binoculars but Neptune and Ceres require a telescope.
Watch the full August “What’s Up” video for more:
Make sure to follow us on Tumblr for your regular dose of space: http://nasa.tumblr.com.
Above Man’s war-wracked world a veteran throng Of singing spirits gather in the air Called from the Poets’ Heaven to take their share In Right’s impending victory over Wrong. Far in their van the Eagle Eye of Song Looms o’er Ravenna, where he died, and where He saw God’s Freedom in the dazzling glare Of visions, which to every race belong. Him his redeemed, united Italy —Her Alps new crowned with Monza’s iron band, Her Hadria wedded with her Doge’s ring —Hails as the Prophet-Bard of Liberty; And bids the free of every tongue and land Join in her Ave, and their tribute bring.
I always ask wonder why birds stay in the same place when they can fly anywhere on the earth. Then I ask myself the same question.
Harun Yahya
The difference between a successful person and others is not a lack of strength, not a lack of knowledge, but rather a lack of will.
Vince Lombardi
Sesungguhnya ini sangat menampar!
Sunset -
Millenials, entah dalam konotasi yang negatif atau positif tapi memiliki jalur kehidupan yang memang unik. Ada yang hidup untuk mencari eksistensi dan pengakuan dan ada yang hidup untuk egois saja, memikirkan celah sekecil mungkin untuk bisa memberi egonya makan tanpa harus nampak di permukaan.
Ada satu pola yang terlihat bagi 'sesungguhnya' mayoritas millenials (yang kuikuti) bahwa tidak ada ketertarikan membagi lebih apa yang seharusnya bisa bermanfaat. Seolah membagi yang berbeda akan menghadirkan cibiran orang. Lalu mereka yang sebetulnya luar biasa bersinar justru tidak pernah repot menampakkan betapa pribadinya sungguh cerdas dari pikir dan polahnya. Hanya ada sesembahan artifisial yang berlomba-lomba diperlihatkan.
Justru yang menghadirkan hal yang bermanfaat bukan dari orang yang benar kita butuhkan ilmunya. Terkadang yang menunjukkan sesuatu yang bermanfaat adalah orang yang menurut pandangan kita berada jauh di atas level kita. Sampai perlu mendongak untuk coba mengkhayalkan atau mengangankan ada di posisi itu. Dan permasalahan yang terjadi selanjutnya adalah orang-orang pada level tertentu ini mencoba mengimitasi sesuatu yang tidak menjadi kesehariannya tetapi yang mereka lupa itu adalah pekerjaan orang yang berada di level atas. Tanpa sadar setiap hari yang dilakulan oleh manusia-manusia ini adalah mendongak.
Di saat mulai lelah dengan manusia artifisial ini dan mendongak sudah menjadi keahlian, kemudian ada bertubi-tubi sebentuk manusia lain yang datang dalam sosok yang begitu nyata. Terasa dekat dan realistis dengan kehidupan kita. Tetapi dengan perbedaan nasib yang sungguh sangat berbeda di saat akses yang dimiliki sebenarnya sama. Manusia-manusia yang penuh pengakuan ini kemudian menjadi satu komunitas yang masif dan membuat sebagian orang lainnya (yang sama atau merasa sama visinya) akan terus-terusan mendongak.
Membiasakan diri melihat sesuatu yang nampak luar biasa di mata kita akan berbahaya saat kita mulai resisten dan merasa itu hal yang biasa, di saat sebenarnya kita dari awal mendongak sampai merasa biasa saja itu tetap tidak melakukan apa-apa. Kita bisa saja mengelompokkan orang-orang yang begitu sureal sampai ke kelompok orang yang seolah masih bisa kita samai walaupun kondisinya jauh di atas kita. Asal kita tetap konsisten mendongak. Lalu mengikuti apa-apa hal paling masuk akal yang bisa kita ikuti. Kelompok yang begitu sureal biarkan tetap menjadi inspirasi, karena tidak pernah dipungkiri bahwa mereka adalah chandelier yang membuat ruang gerak kita menjadi terang dan nampak indah.
Kalau kita tidak hanya terpana dengan chandelier itu dan tetap berjalan menuju ruang temaram yang indah dan hangat, mendongak tidak apa-apa. Nyatanya memang chandelier itu yang membuat mudah semuanya. Atau harus dikatakan trigger karena setidaknya dia yang merasa bahwa kita pantas berada di satu ruangan dengan dekorasi yang indah.
Dapat tamparan habis baca sebuah quotes dari Bapak Stephen Hawking -_- "People won’t have time for you if you are always angry or complaining". Aku yang selalu bermasalah sama diri aku sendiri dengan kebiasaan yang suka marah-marah ngga jelas. Aku yang selalu bermasalah dengan orang disekitarku dengan sifatku. Selalu merasa ngga punya perasaan yang berkualitas sampai pikiran ngga jelas sering gentayangan. Susah ya kalau diri sendiri aja ngga bisa dipercayai. Aku yang selalu takut jadi diri sendiri. Aku yang selalu terbawa emosi. Aku yang tak mau begini terus. Aku yang ingin berubah. Aku yang tak bergerak. Aku yang harus berealisasi! Aku yang semoga selalu dalam semogaku.
Fill this beautiful month with these beautiful act of worship to gain His Blessings..<3
Menulis mungkin memang ekspresi diri yang membuat bahagia. Seharusnya tidak terbelenggu apapun. Banyak kebebasan yang bisa menjadi privilese seseorang dalam menulis. Tapi, saat berada dalam posisi membandingkan antara karyanya dan karya orang lain akan muncul persepsi baik dan kurang baik. Lalu, saat dirinya berada dalam kondisi kurang baik seharusnya adalah mencari pertolongan dengan membaca lebih banyak buku. Bukan mencari pembenaran dengan kuantitas yang membaca sama dengan kualitas isinya. Padahal dia sendiri sadar kalau itu hanya penyangkalan.
nauraini
Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts