The difference between a successful person and others is not a lack of strength, not a lack of knowledge, but rather a lack of will.
Vince Lombardi
Sesungguhnya ini sangat menampar!
Aku baru saja selesai membaca novel yang di dalamnya memuat cerita tentang kekaguman pada sosok Paulo Coelho, penulis supermega best seller The Alchemist. Jujur saja aku belum pernah membaca bukunya. Tapi dengan membayangkannya saja aku langsung jatuh hati pada penulis asal Brazil itu. Bahkan sekarang aku mengikuti akun instagramnya dan tidak berfikir dua kali untuk selalu me-screenshoot saat ada posting terbaru darinya.
Apa yang membuat Coelho menjadi hal yang menarik malam ini? Yah, tentu saja karena sesuatu dari dia membangunkan suatu kesadaran baru bagiku. Passion. Saat aku selesai membaca novel itu hatiku resah dan pada akhirnya memutuskan sesuatu tanpa pikir panjang. Skip. Urusan ini biar hanya aku yang tahu. Dan Allah. Tapi hal lain yang menjadi keputusanku adalah aku harus melakukan sesuatu. Untung saja aku memang sudah menemukan apa sesuatu yang kuinginkan. Ya, menulis. Aku akhirnya melakukannya. Menulis sebuah cerita dari aplikasi penampung cerita. Aku hanya ingin memulai menghalau segala kekhawatiran bahwa aku tak bisa melakukan apa-apa. Dan jujur saja aku baru menulis sedikit. Satu part. Tapi kalian tahu bagaimana rasanya? Luar biasa. Ada rasa tak biasa yang berdegub dari dalam dada. Sebuah sensasi yang menyenangkan. Oh, begini rasanya melakukan sesuatu dari apa yang kita senangi dan ingini. Baiklah, mari menjaga konsistensi. Semua letupan di dada ini senantiasa berirama. Hei, doakan aku semoga langkah memulai ini menuai sesuatu yang bermanfaat.
Tidak ada pagi yang dilewati tanpa resah. Apalagi hari-hari yang setiap harinya membuat kontak langsung dengan media sosial. Pasti ada resah setelahnya. Resah ini dalam artian baik sepertinya. Mungkin sebagai awalan aku akan menceritakan bahwa aku adalah pengguna aktif media sosial. Semua media yang trending, aku hampir menggunakannya walaupun kebanyakan hanya sebagai penikmat dan bukan sebagai konten kreator.
Dan resah itu, pagi ini dan pagi-pagi sebelumnya berwujud Ranitya Nurlita, Gita Savitri Devi dan Alamanda Shantika. Ketiga orang yang sangat terasa karismanya karena menjadi orang-orang yang peduli dengan isu sosial di sekitarnya. Dimulai dari Kak Lita, sapaan Kak Ranitya, aku mengenalnya pertama kali saat melakukan sebuah pekerjaan dan beliau menjadi mentor. Saat dijelaskan begitu banyaknya prestasi beliau terutama di bidang lingkungan yang ada di benakku adalah suatu hari nanti aku juga ingin seperti dirinya. Menjadi orang yang sebegitu pedulinya dengan bumi yang dipijaknya. Beliau adalah inisiator #ASEANReusableBagCampaign. Tidak sulit untuk menjadikan Kak Lita sebagai role model karena sifatnya yang humble dan suka berbagi ilmu serta pengalaman. Dan untuk hidupnya yang selalu dinamis dan terlihat selalu ada saja yang dikerjakan aku iri dengan itu. Rasa iri yang ingin aku pertahankan. Terlebih tentang hatinya yang penuh kepedulian itu, aku sangat iri. Senang rasanya pernah memiliki kesempatan berinteraksi dengan beliau. Maaf ya Kak Lita, aku mau izin memilihara rasa iri ini biar setiap harinya tetap termotivasi agar suatu saat nanti bisa seperti kakak.
Tentang Gita Savitri. Pasti nama yang sudah tidak asing. Dari semua konten Gita sudah pasti yang banyak digemari adalah Youtube dan instagramnya. Untukku, Youtube dan Blognya. Aku suka bagaimana Gita selalu tanpa tendeng aling-aling menyampaikan opini dengan cara yang objektif. Dan yang membuatku kagum adalah tentang bagaimana dia selalu mengajak orang untuk bermanfaat untuk orang di sekitarnya. Peka terhadap isu sosial dan selalu toleransi. Sebenarnya dari yang kulihat sudah banyak anak muda yang memiliki pemikiran sekritis Gita, tapi bedanya masih sangat jarang yang speak up. Banyak anak muda itu hanya eksis di golongannya saja padahal potensinya begitu besar untuk membawa perubahan. Tidak sedikit juga anak Indonesia yang kuliah di luar negeri dan punya keresahan yang sama dengan Gita, tapi mereka tidak memvisualkan apa yang ada di kepala mereka seperti yang Gita lakukan.
Baru beberapa hari yang lalu aku tahu tentang Alamanda Shantika, tapi lupa dari mana awalnya. Alamanda bagiku juga adalah seseorang yang hebat dengan idealisme yang kuat. Bukan hanya karena dia mampu membawa sebuah start-up terbesar di Indonesia menjadi sangat maju tetapi adalah bagaimana dia memanfaatkan momen dengan kejayaan itu untuk membuat dampak yang lebih besar. Kibar. Adalah organisasi nirlaba yang fokus untuk membatu pengembangan startup digital di Indonesia dan saat ini sedang fokus dalam Gerakan 1000 Start-up Digital. Masih teringat jelas dalam speech-nya di Kibar bahwa saat ini driver Go-Jek dimana Alamanda sebelumnya menjadi VP-nya sebanyak 250ribu orang. Dan sebanyak orang itu adalah tulang punggung keluarga. Secara tidak langsung bahwa dengan adanya Go-Jek, Alamamda bisa memberi makan begitu banyak orang di Indonesia. Begitulah yang dia tanamkan dalam dirinya bahwa kalau ada 1000 start-up, bukan tidak mungkin 255 juta penduduk Indonesia akan terpenuhi kebutuhannya. Itulah yang akhirnya membawa Alamanda untuk meninggalkan Go-Jek dan beralik ke Kibar. Tentang menjadi peduli untuk orang lain.
Resah ini semakin membanjiri diri. Berpikir dengan cara apa bisa berguna bagi orang lain. Berpikir bagaimana caranya bisa menjadi salah satu sosok perempuan terutama pemuda Indonesia agar memberikan dampak positif bagi sekitar. Kebanjiran yang menyenangkan. Kebanjiran resah.
Katakanlah Aamiin atau Like, jika ketiga doa ini adalah doa Anda juga … 1. Tuhan, mampukanlah aku untuk membahagiakan orang tuaku dengan studi yang baik dan karir yang cemerlang. 2. Tuhan, lebih kuatkanlah aku di atas kemalasanku agar segera kuselesaikan studiku dengan baik. 3. Dan Tuhan, biarlah aku tak tahu masa depanku, tapi bantulah aku sampai di masa depan yang damai dan kaya. Aamiin
Mario Teguh (via marioteguh)
Aamiin ;)
Ahlan wa Sahlan ya Ramadhan. Mohon maaf atas segala khilaf. Semoga barakah selalu menyertai umat Muslim di seluruh dunia. Aamiin. 😊 – View on Path.
Beautifully waiting -
nyeeees :')
Kalau di Indonesia, gajah lucu begini pasti di incar kemudian di bunuh dengan tidak berperikemanusiaan -_-"
Elephant and Calf, India Photo: Sandesh Kadur
BUKA BERSAMA WITH AKU ALIM (Anak Kumpulan IA5)
satu hari lagi yang cukup membahagiakan bisa melewati.ramadhan dengan senyuman :') Teman yang masih seperti dulu. Canda. Ceria. Tawa. Nyaman. Lepas. Ah, ini sangat membahagiakan dengan satu hari bersama mereka :D ini sebuah kenangan yang menjadi lembaran manis perjalanan. Bahwa, ada sesuatu.yang patut untuk diperjuangkan :') Aku berjuang untuk melingkar bersama kalian lagi, duhai penyejuk :D
Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts