Sebuah perkembangan positif di pekan ini:
Alhamdulillah aku sudah berani tidur sendiri dengan mematikan lampu ruangan kamar.
sebelumnya aku tidak berani tidur sendiri dalam kondisi ruangan gelap karena takut. Padahal aku tahu tidur dalam kondisi ruangan terang itu tidak baik untuk kesehatan, beberapa kali aku mencoba tapi beberapa menit saja pikiranku sudah tidak karuan dan tidurku tidak nyaman, alhasil lampu kunyalakan lagi.
Tapi pekan ini aku berhasil :)) terjadi begitu saja.
Trigger nya adalah masalah jerawat di area sekitar alis dan mataku. saat aku mencari tahu, jerawat di area tsb bisa saja disebabkan karena pola tidur yang kurang baik.
Aku langsung mengamini karena memang cahaya terang membuat mataku bertahan untuk tidur lebih larut.
jadi kuputuskan di hari aku membaca artikel tersebut aku langsung menjadwalkan tidur di awal waktu dan mematikan lampu.
mungkin karena aku punya strong why dan strong will untuk melakukannya, aku tidak takut sama sekali tidur sendiri di kamarku yang gelap. Alhamdulillah :)))
dan yang kurasakan, saat bangun aku jadi lebih fresh dan lebih siap menyambut hari yang sibuk.
for my self, you're doing great job 🥺🥺
Capek banget. haha, capek jadi orang yang tidak dianggap dan terlupakan terus :))
Brief tadabbur of the Quran,1 juz a day with Ustadh Nouman Ali Khan~
If you’re planning to Read & Understand Quran this Ramadan but don’t have enough time to go through the entire text and translation then spare some time & listen to the short explanation of some verses from each Juz per day. It will hardly take 5-10 mins!
Juz 1: https://www.youtube.com/watch?v=pt9fUcL8njY
Juz 2: https://www.youtube.com/watch?v=gWZDVYom3RE
Juz 3: https://www.youtube.com/watch?v=wFsYnwI6zEA
Juz 4: https://www.youtube.com/watch?v=h2kwFI7bKi0
Juz 5: https://www.youtube.com/watch?v=9C6QyjX53cg
Juz 6: https://www.youtube.com/watch?v=KVh-W6CjIOc
Juz 7: https://www.youtube.com/watch?v=tXsMMj7m9tQ
Juz 8: https://www.youtube.com/watch?v=6NFo35g7zo8
Juz 9: https://www.youtube.com/watch?v=2i80milYJAc
Juz 10: https://www.youtube.com/watch?v=RlKDxmw466Y
Juz 11: https://www.youtube.com/watch?v=Btsvfuu2eE4
Juz 12: https://www.youtube.com/watch?v=K1uQ1l4LQFE
Juz 13: https://www.youtube.com/watch?v=eThSNtJe7SY
Juz 14: https://www.youtube.com/watch?v=Vvn2WCO_zPg
Juz 15: https://www.youtube.com/watch?v=3xOK85qRQ_o
Juz 16: https://www.youtube.com/watch?v=WAwI1MvBViE
Juz 17: https://www.youtube.com/watch?v=x9nMCACgvqk
Juz 18: https://www.youtube.com/watch?v=y5YpDilwN04
Juz 19: https://www.youtube.com/watch?v=T_DMb8o32c8
Juz 20: https://www.youtube.com/watch?v=DzSDr5xiGIE
Juz 21: https://www.youtube.com/watch?v=0qAhT7MV0Fg
Juz 22: https://www.youtube.com/watch?v=bFUACCm25ok
Juz 23: https://www.youtube.com/watch?v=PKFc1o8Yvzk
Juz 24: https://www.youtube.com/watch?v=R6XHHcbcitI
Juz 25: https://www.youtube.com/watch?v=iLvV_1JT2Ik
Juz 26: https://www.youtube.com/watch?v=v_zrDh9Ny8g
Juz 27: https://www.youtube.com/watch?v=kvUU1g4i2bk
Juz 28: https://www.youtube.com/watch?v=xJRf_4tojx4
Juz 29: https://www.youtube.com/watch?v=Ugx4MZK3EGQ
Juz 30: https://www.youtube.com/watch?v=9JL09VjJQWE
PS: Please forward and help your fellow Muslims to Understand some portion of Quran this Ramadan, inshaAllah.
Allah reward immensely the person who took the time to compose this message and us too for spreading something beneficial.
Ringkasan dari kajian:
Mengejar Husnul Khatimah.
Oleh Al Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. حافظه الله
﷽
1. BERDO’A KEPADA ALLAH
Do’a Nabi Yusuf عليه السلام,
تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ
Artinya: “Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.” (Yusuf/12: 101).
Do’a yang diucapkan oleh Rasulullah ﷺ,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ المُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ المَسَاكِينِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي، وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufiq agar bisa mengamalkan semua kebaikan, meninggalkan semua kemungkaran dan bisa mencintai orang miskin. Jika Engkau menghendaki bagi hamba-hamba-Mu ujian (fitnah), maka wafatkanlah aku tanpa terkena fitnah itu, dan aku meminta kecintaan-Mu dan kecintaan orang-orang yang mencintai-Mu dan kecintaan kepada suatu amalan yang mendekatkanku kepada cinta-Mu.” (H.R. Riwayat Ahmad no. 22109 dan At-Tirmidzi no. 3235 dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih At-At-Tirmidzi 3/318).
وَأَعُوذُ بِكَ أَن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيطَانُ عِندَ المَوتِ
“Aku berlindung kepada-Mu agar tidak disesatkan setan ketika kematian.” (HR. Ahmad 8667, Abu Daud 1554 dan dishahihkan al-Albani)
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ حُسْنَ الْخِتَام
“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kesudahan yang baik.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 7/138)
2. BERTAKWA KEPADA ALLAH
Takwa secara bahasa adalah penghalang; Engkau mengambil penghalang antara engkau dan Azab Allah. Sedangkan Takwa secara spesifik artinya meninggalkan kemaksiatan.
Allah ﷻ berfirman,
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (al-Maidah/2: 2)
Ibnul Mu’taz berkata: “Tinggalkanlah dosa, baik yang kecil maupun yang besar karena itulah arti taqwa dan berbuatlah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri. Sehingga ia berhati-hati tehadap apa yang ia lihat. Janganlah kamu meremehkan dosa kecil karena gunung itu berasal dari tumpukan kerikil kecil.” (Jami’ul Ulum Wal Hikam oleh Ibnu Rajab, I/402).
Jangan meremehkan dosa, sebagaimana firman Allah ﷻ,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَاَنۡـتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (Ali 'Imran/3: 102)
Imam Ibnu Katsir رحمه الله menyebutkan suatu kaidah ketika menafsirkan firman Allah ﷻ,
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Beliau berkata,
حَافِظُوا عَلَى الْإِسْلَامِ فِي حَالِ صِحَّتِكُمْ وَسَلَامَتِكُمْ لِتَمُوتُوا عَلَيْهِ، فَإِنَّ الْكَرِيمَ قَدْ أَجْرَى عَادَتَهُ بِكَرَمِهِ أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ، وَمَنْ مَاتَ عَلَى شَيْءٍ بُعث عَلَيْهِ
“Jagalah Islam kalian dalam kondisi sehat dan keselamatan kalian agar kalian wafat dalam kondisi Islam. Sesungguhnya Allah yang Maha mulia telah menjalankan sunah-sunah-Nya / kebiasaan-Nya. Barang siapa yang hidup di atas sesuatu kebiasaannya, maka dia akan meninggal dunia di atas kebiasaannya tersebut. Dan barang siapa yang wafat dalam satu kondisi kebiasaan, maka dia akan dibangkitkan dalam kondisi tersebut.” (Tafsir Ibnu Katsir 2/87)
3. SERING MENGINGAT KEMATIAN
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ ditanya oleh seorang dari kaum Anshar,
فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
“Siapakah orang beriman yang paling cerdas?’ Beliau ﷺ bersabda, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan orang yang paling baik persiapannya untuk bertemu dengan kematian, merekalah orang-orang yang cerdas’.” (HR. Ibnu Majah no. 4259 dan dihasankan oleh Al-Albani)
Kematian datang tidak mengenal tempat, tidak mengenal waktu, tidak mengenal sehat ataupun sakit. Contoh: Kisah Nabi Daud عليه السلام yang didatangi oleh malaikat maut dirumahnya,
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Nabi Daud عليه السلام memiliki sifat cemburu yang kuat. Jika dia keluar, dia akan menutup seluruh pintu rumahnya sehingga tidak ada seorang pun yang boleh menemui keluarganya sehingga dia kembali ke rumah.
Di suatu hari, Nabi Daud pergi ke luar. Istrinya lalu mengunci rumahnya. Tiba-tiba ada seorang lelaki berdiri di tengah-tengah ruang rumah. Kemudian istri Nabi Daud bertanya kepada orang-orang yang ada di dalam rumah itu, “Dari mana lelaki ini masuk, padahal pintu rumah telah ditutup? Demi Allah, Daud pasti akan marah.”
Setelah itu Nabi Daud pulang dan terus menemui lelaki yang berdiri di tengah-tengah rumahnya itu. Nabi Daud bertanya kepadanya, “Siapa kamu?”
Lelaki itu menjawab, “Aku adalah orang yang tidak pernah takut kepada para raja dan tidak ada yang mampu menghalangiku?”
Maka Nabi Daud berkata, “Demi Allah, engkau adalah Malaikat Maut. Saya ucapkan Selamat datang.”
Lalu Nabi Daud berjalan dengan cepat ke lokasi di mana dia akan meninggal dunia. Ketika Nabi Daud meninggal dunia, matahari pun terbit. Nabi Sulaiman berkata kepada burung-burung, “Naungilah Daud!” Lalu burung-burung itu pun menaunginya sehingga bumi menjadi gelap.
Nabi Sulaiman berkata pada burung-burung itu, “Peganglah kepak demi kepak.” (Riwayat Ahmad no. 9422)
Menurut para ulama keuntungan dari mengingat kematian, diantaranya adalah:
1. Semangat dalam beramal sholeh
2. Bertaubat kepada Allah
3. Qana’ah
4. SEGERA BERTAUBAT
Allah ﷻ berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (Ali ‘Imran/3: 133)
Ibnu Al-Qayyim رحمه الله mengatakan,
أَنَّ الْمُبَادَرَةَ إِلَى التَّوْبَةِ مِنَ الذَّنْبِ فَرْضٌ عَلَى الْفَوْرِ، وَلَا يَجُوزُ تَأْخِيرُهَا، فَمَتَى أَخَّرَهَا عَصَى بِالتَّأْخِيرِ
“Bersegera untuk bertobat dari perbuatan dosa adalah (wajib fauri) kewajiban yang harus disegerakan dan tidak boleh ditunda. Apabila seseorang menunda tobatnya, sejatinya dia telah berbuat dosa dengan perbuatannya menunda-nunda tersebut.” (Madarijus Salikin 1/283)
5. MEMPERBANYAK AMAL RAHASIA (SIRR)
Di antara amalan yang dapat membantu husnul khotimah adalah dengan memperbanyak amalan sirr, yaitu amalan rahasia yang orang lain tidak mengetahuinya. Maka dari itu, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ تَكُونَ لَهُ خَبيئَةُ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ
“Barang siapa yang mampu untuk memiliki amalan saleh yang tersembunyi, maka lakukanlah.”
(HR. Abu Dawud no. 112 di dalam kitabnya Az-Zuhd dan An-Nasa’i no. 11834 di dalam As-Sunan Al-kubra mauquf kepada Az-Zubair bin Al-‘Awwam t . Disebutkan di dalam Munad Asy-Syihab no. 434 1/267 bahwa riwayat tersebut disandarkan langsung kepada Rasulullah)
Karena di antara sebab orang terjerumus ke dalam suul khatimah adalah melakukan amalan buruk yang tersembunyi. Sebaliknya, orang yang ingin meraih husnul khotimah, hendaknya melakukan amalan baik, yang orang lain tidak mengetahuinya dan hanya Allah ﷻ yang mengetahuinya.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
“Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh salah seorang dari kalian melakukan amalan penduduk surga, sehingga jarak antara dia dengan surga adalah sehasta, lalu takdir mendahuluinya, maka dia melakukan amalan penduduk neraka, lalu masuk ke dalam neraka. Sesungguhnya salah seorang dari kalian melakukan amalan penduduk neraka, sehingga jarak antara dia dengan neraka adalah sehasta, lalu takdir mendahuluinya, maka dia melakukan amalan penduduk surga, lalu masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Majah no. 76 dan disahihkan oleh Al-Albani)
6. BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN UNTUK TIDAK MENZALIMI ORANG LAIN.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata, Nabi ﷺ bersabda,
وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Takutlah kepada doa orang yang dizalimi, karena antara dirinya dengan Allah tidak ada penghalang.” (HR. Bukhari no. 1496)
Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِم
“Tidak ada satu dosa yang Allah segerakan untuk menurunkan hukuman bagi pelakunya di dunia dan yang disisakan di dalam akhirat, seperti perbuatan zalim dan memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Abu Dawud no. 4902 dan disahihkan oleh Al-Albani)
7. BERBUAT BAIKLAH KEPADA ORANG LAIN.
Dalam hidup ini kita berusaha mencari pahala dari sisi manapun yang bisa kita lakukan. Ketika bertemu dengan istri, 'bagaimana kita bisa mencari pahala dengan bermuamalah dengan istri?', bermuamalah dengan anak, berniat mencari pahala dengan menasehati, mengobrol, menemani. Atau ketika bermuamalah dengan pembantu atau ketika bermuamalah dengan teman.
Jangan batasi kebaikan dengan hanya sholat, pergi ke mesjid, mengaji, bersedekah tapi cari pahala dari yang sisi terdekat.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda,
صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السَّوْءِ
“Perbuatan-perbuatan baik akan menjaga seseorang dari kesudahan-kesudahan (wafat) yang buruk.” (HR. Ath-Thabrani no. 6086 dan di sahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ As-Shaghir no. 3795 2/707)
Di dunia ini kita harus punya proyek akhirat yang harus diselesaikan karena kita tidak tahu kapan kematian itu datang. Betapa banyak ulama yang Allah wafatkan dalam keadaan belum menyelesaikan kitabnya, atau sedang merevisi hadist-hadist. Kita? Jangan sampai kita mati, tidak punya proyek akhirat sama sekali, atau lebih buruk lagi? Mati dalam keadaan sedang berbuat maksiat. Na'udzubillah.
📝 @flevr___ | بنت علي
:(((
sebel bangett sama kucing bu koss
ujug ujuh masuk ke kamar, ngambil posisi di kasur dan pipis.
yaAllah, plis atuhlah
bau pipisnya gak enak banget 😭😭😭😭😭
huhu qodarullah wa masya'a fa'al
Harusnya gak usah ngeluh, kan udah kejadian juga
Tapiii, pengen cerita aja gitu, biar rasa sebel kerilis
Ceng : Cong, kamu kan pinter tuh, banyak pengalaman juga, pengetahuan juga oke, kok kamu malah menjadi bodoh di depan banyak orang?
Cong : Terkadang, kita perlu menjadi bodoh untuk bertemu orang Ceng agar kita gak terkesan mengguru.
Ceng : Tapi kan Cong kita hanya membagikan apa pengalaman kita, pengetahuan yang kita punya, toh menurutku itu ga ada salahnya.
Terkadang kita perlu mengosongkan gelas kita terlebih dahulu sebelum kita berjumpa dengan seseorang.
Bukan menjadi bodoh.
Lebih tepatnya hanya saja menutupi setiap apa yang kita miliki. Karena setiap manusia tidak suka diberi saran, kritik dan masukan apalagi diberi tentang ilmu pengetahuan yang terkesan seperti menggurui.
Jadilah manusia yang penuh dengan kerendahan hati serta penuh kebijaksanaan.
Manusia yang berlapang dada menerima saran dan kritik yang membangun.
Manusia yang tak merasa marah jika diberi pengetahuan ataupun pengalaman hidup.
Bukan terhebat ataupun yang tercerdas. Bukan terlemah ataupun yang penuh dengan kebodoha juga.
kepalaku penuh bgt. banyak mikirin kemungkinan-kemungkinan di balik kata Ya dan Tidak.
aku memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan.
Insyaallah aku ingin pulang.
dan aku harus menerima serta bertanggung jawab dengan apapun dampak dari pilihanku yang terkesan impulsif serta tanpa persiapan.
biarkan semesta bekerja untukku. kumohon, aku akan baik-baik saja.
🥺
Salah satu pedang bermata dua yang dimiliki seorang perfeksionis adalah mentalitas “lakukan dengan sempurna, atau tidak sama sekali.”
Di satu sisi, ini membuat para perfeksionis bekerja dengan luar biasa jika mereka memang harus mengerjakan sesuatu. Di sisi lain, ini membuat mereka lumpuh manakala menghadapi sebuah urusan yang nampak besar dan kompleks.
Terbayang-bayang betapa besarnya energi yang mesti mereka miliki untuk membuat urusan besar nan kompleks itu “sempurna”; terbayang betapa tidak sempurnanya kapasitas dan sumber daya mereka saat itu. Stress jadinya.
Beruntung, semasa kuliah, sebuah buku berjudul “The One Thing”, tulisan Garry Keller, mengubah hidup saya yang merupakan seorang perfeksionis ini.
Inspirasi utama yang saya dapatkan dari buku itu adalah: dalam hidup, kita tidak perlu mengambil semua hal, melakukan semua hal, atau menjadi lebih baik dalam semua hal. Seringkali, kita hanya perlu peduli pada satu hal saja, dan itu cukup untuk membuat kita menjadi lebih baik.
Dahulu kala, jika saya membaca buku, biasanya saya ingin merengkuh semua poin yang disampaikan oleh penulis. Terlalu banyak informasi (fakta atau opini) yang nampaknya akan berguna (meski entah kapan dan bagaimana saya akan menggunakan informasi tersebut), yang terlalu sayang jika tidak mampu saya ingat baik-baik.
Agar bisa mengingat informasi-informasi tersebut, sebagian orang menandai bagian-bagian tertentu dengan stabilo. Sebagian lagi menulisnya dalam sebuah catatan, dan lain sebagainya.
Lalu, mari kita bertanya kepada diri kita sendiri, dengan upaya tersebut, memangnya seberapa banyak informasi yang akhirnya berhasil kita ingat? Seberapa sering (atau bahkan, pernah kah?) kita kembali ke tanda stabilo atau catatan kita?
Bagi saya sendiri, jawaban dari kedua pertanyaan tersebut tidaklah membahagiakan.
Alih-alih berusaha merengkuh semua informasi, saya menemukan bahwa jika saya hanya menangkap satu saja informasi yang paling mengesankan bagi saya, lebih besar kemungkinan saya mengingat informasi tersebut dalam jangka waktu lama.
Bahkan, informasi itu tidak sekadar menjadi ingatan “mati”–layaknya kertas yang menyimpan informasi, namun informasi itu tidak berguna bagi dirinya.
Dengan bertanya, “Apa satu hal paling penting dari buku ini?”, saya berhasil menangkap satu informasi yang lalu membekas dan ter-“install” dalam diri saya. Ia menjadi bagian dari diri saya.
Pertanyaan mengenai “Apa satu hal…” ini adalah pertanyaan yang perlu dibiasakan. Jika kita sudah terbiasa, maka kita bisa mengimplementasikannya dari level makro hingga ke level mikro.
Sebagai contoh, jika awalnya kapasitas kita hanya mampu menangkap dan mengingat “satu hal” dari sebuah buku, di tingkatan selanjutnya kita bisa bertanya “Apa satu hal paling penting dari bab pertama?”, lalu “Apa satu hal paling penting dari bab ke dua?”, dan seterusnya.
Efeknya, kita jadi lebih terbiasa “menerawang” benang merah di balik segala sesuatu, di berbagai level.
Kita jadi lebih terbiasa menangkap substansi, tidak terdistraksi oleh hal-hal yang non-substantif.
Ini tidak hanya berlaku pada buku. Ini adalah kebiasaan yang universal, yang bisa diterapkan dalam berbagai konteks.
Ini semua membawa saya pada gagasan bahwa untuk menjadi seseorang yang sangat keren, kita tidak perlu berusaha menelan semua atribut sebuah hidup yang keren.
Misalnya, kita menuntut diri kita untuk memiliki karir yang bagus, karya yang booming, bisnis yang ekspansif, investasi yang bertumbuh, pikiran yang tahu segala hal, dan lainnya di waktu yang sama.
Mengapa? Karena kita akan kewalahan. Jika kita kewalahan, upaya kita akan berumur pendek, tidak berkelanjutan, tidak konsisten. Lalu pada akhirnya kita akan menemukan diri kita belum beranjak jauh dari titik awal.
Alih-alih begitu, beritahukan kepada diri sendiri bahwa kita cukup menjadi 1% lebih baik hari ini dibanding hari kemarin. Itu saja. Lakukan setiap hari.
Jika kemarin menjelang tidur kita habiskan dengan berseluncur di Instagram, hari ini menjelang tidur kita habiskan dengan menonton TED Talks, mungkin?
Jika hari ini saya tidak mendapat asupan pengetahuan baru, maka besok saya akan menghabiskan 15 menit membaca Blinkist, dan seterusnya.
Cukup satu persen saja perubahan kecil yang kita lakukan untuk diri kita di satu hari, lalu kita kunci perubahan tersebut di hari-hari setelahnya. Bayangkan, berapa persen perubahan yang akan terjadi pada diri kamu setelah satu tahun?
Selamat bertumbuh 1% lebih baik setiap hari!
Overwhelmed nyari kado lahiran dari seminggu ya lalu:"
“Tidak menjadi apapun juga tidak masalah. Tidak dikenal orang juga tidak masalah. Tidak diakui keberadaannya juga tidak masalah. Tidak dihormati juga tidak masalah. Justru bisa bersembunyi dari perhatian banyak orang malah lebih leluasa dan santai”
— Gus Baha
jangan takut bermimpi. mimpi itu yang buat kita terus bergerak dengan penuh makna.
yg namanya mimpi itu gratis, tapi untuk mewujudkannya perlu perjuangan.
jika suatu saat mimpi tak dapat terwujud, setidaknya kita sudah berusaha