Privilege
#meynarathought
" masya Allah yaa dia, nda segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk membeli buku sebanyak itu, koleksinya juga masya Allah :) sekelas kitab riyadush sholihin, siroh-siroh islami, dan semacam itu. Kerenna di' ( keren ya ) "
Begitulah komentar takjubku pada sosok teman yang paling rajin membeli dan mengoleksi buku, jenis buku yang ia koleksi pun tidak ada yang bergenre "kentang", semuanya berdaging dan bergizi untuk dibaca.
" ya wajarlah, dia kan punya budget untuk hal begituan. Kita juga bisa seperti dia jika kita mau. Sayangnya, jangankan menabung uang untuk membeli satu kitab... mengelola uang bulanan agar bisa cukup untuk satu bulan saja sudah alhamdulillah " teman yang sedari tadi mengobrol denganku memberikan tanggapannya.
Iya juga fikirku.
______
( 2014 )
" wah masya Allah...hebat yaa keluarga gen halilintar ini, sudah keliling ke berbagai negara lho, sebagian besar anak-anaknya punya bisnis masing-masing juga, mereka bersaudara pada keren-keren pokoknya "
" ya wajarlah, mereka kan orang kaya. Ya gampanglah keliling dunia dan buka bisnis "
Privilege...oh privilege.
Setiap orang tak spesial
Ada 7 milyar lebih penduduk bumi. Aku dan kamu hanyalah buih dari lautan manusia. Tanpa kita, dunia akan tetap berjalan sebagaimana adanya. Tak ada yang spesial dari kita.
Lalu ada yang kemudian kita sebut dengan nilai. Manusia memberikan nilai pada tiap orang yang mereka tahu dan kenal. Kamu bisa bernilai penting bagi sebagian orang, lalu tak penting bagi orang lain. Namun yang utama, kamu harusnya spesial untuk dirimu sendiri. Bernilai tinggi.
Update.
Okay itu hanya perasaan suka yang hanya numpang lewat saja 🤣 now udah biasa lagi 🥰🥰
suka dalam diam
menyukai dia secara diam-diam, hanya Allah dan aku yang tahu kalau aku punya perasaan seperti ini untuknya.
aku diam-diam penasaran tentangnya, tapi tidak bisa bertanya apapun perihal dia... Karena aku tidak ingin memperlihatkan perasaanku ini pada siapapun walau secuil kecil.
ketika ada yang sedang menceritakan dia, walau ekspresiku biasa saja tapi... di dalam lubuk hatiku aku antusias mendengarkannya.
dan ketika ada yang tiba-tiba menyebutkan namanya langsung di depanku, dengan terpaksa aku harus berkata "tidak mengenalnya"
biarkan.
biarkan aku terus menyukainya dalam diam seperti ini, hingga perasaan ini lebur dengan sendirinya.
karena mungkin saja, dia telah terikat dengan seseorang yang telah menjadi belahan hidupnya, menjadi tanggung jawabnya.
aku ingin perasaan yang tidak seharusnya hadir ini segera lenyap dan pergi. kumohon segera pergi.
semoga tidak ada lagi momen berpapasan secara kebetulan dengannya, tidak ada lagi pandangan mata yang bertemu satu sama lain, tidak ada lagi suaranya yang tertuju kepadaku.
N.
salah satu kejadian sedih hari ini yang pengen aku tulis.
dia, rekan yang bertugas bersamaku menjaga pintu gerbang. saat jam tugas tadi dia gak dateng. aku bertugas sendiri, aku coba chat siapa tau lupa, tapi tidak dibalas. padahal centang dua.
aku kira bakal sedih banget bertugas sendirian. kasian kan aku gak ada temennya. tapi bu M peka banget mau nemenin :)) masyaallah.
pas pulang, dia lagi duduk deket mesin ceklok. pas aku dateng tiba-tiba jadi pendiem. gak nyapa. padahal sehari-hari bertugas bersama 😂 aku coba tanya, di jawab pake suara kecil dan singkat. oh yaudah.
di pinggir jalan, aku lagi nunggu angkot dan dia lewat. aku tau dia udah lihat aku. aku sapa, tapi dia pura-pura lihat kedepan, alias pura-pura gak lihat aku. wkwkw.
aku miris. miris banget sama diriku sendiri.
akhir-akhir ini perlakuan orang-orang ke aku kok jadi berbeda ya. :(
jujur, sesedih ini diperlakuin kayak gitu oleh manusia.
kalau banyak yang kayak gitu ke aku. berarti yang salah aku dong. berarti ada sesuatu di aku dong. tapi jujur aku gak merasa gak melakukan apapun. aku hanya jadi diriku sehari-hari yang seperti biasanya.
tapi kenapa tiba-tiba orang cuek sama aku ya?
aku sampe kepikiran, apa yang salah di aku?
mungkin emang banyak yang salah, aku aja yg gak nyadar.
poor me.
أفلا يتدبرون القرآن
آداب تلاوة القرآن👇
jalanan yang sangat akrab dan kukenali. Ini jalan menuju rumahku!
kenapa aku tiba-tiba berada di sini?
aku terdiam beberapa detik dan mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. walau ini terasa sangat aneh, aku bahagia karena aku pulang. Alhamdulillah.
Dengan setengah sadar aku segera berlari ke rumah, tempat hangat di mana keluargaku berada, tempat di mana aku melupakan kesepianku sejenak, tempat di mana aku tenggelam dalam riuh keramaian. tempat di mana aku merasa, aku ada.
Aku melihat mama sedang mengurus dua keponakanku yang masih balita. Mama duduk di sebuah kursi. Dan di saat inilah aku sadar bahwa semua ini hanya mimpi, hanya hayalan bawah sadarku saja, realitanya sekarang aku sedang tidur di atas kasur kamar nomor 8 yang berjarak ratusan kilometer dari rumah.
Aku menangis tersedu. "Ma maafkan aku ma", aku berulang kali merengek pada mama, memohon belas kasih, memohon maaf sebanyak-banyaknya. Air mataku terjatuh dengan derasnya, air mata yang terasa begitu nyata.
Mama tertawa, bahkan tawa renyah yang menenangkan hati itu belum pernah kulihat sebelumnya. "tidak apa-apa nak, tidak apa-apa."
Aku bangun dari tidurku. Dan memang semuanya hanya mimpi.
Aku tak tahu apa maksud dari mimpiku. Kuharap hanya sebuah bunga tidur. Kuharap mimpiku hanya memberikan sinyal bahwa aku rindu. sangat rindu.
Karena entah mengapa aku jadi takut. perasaan takut ini membuat aku merapalkan doa,
Ya Allah, tolong jaga mama, tolong jaga mama, tolong jaga mama.
Ya Allah, tolong panjangkan umur mama, tolong pertemukan kami pada pertemuan yang indah.
Ma, aku rindu ma, tolong jawab panggilan video call dariku. kenapa nomor whatsapp mu tidak berdering?
Ma, aku sayang mama :(((
akhir cerita dari proses ta'aruf kemarin.
sesuai dengan prediksiku, prosesnya tidak berlanjut.
karena alasan suku. hehe.
yaa background suku dan bagaimana kita dibesarkan menurutku adalah salah satu variabel yang sangat harus dipertimbangkan. kalau siap dengan perbedaan silakan lanjut, kalau tidak ya cari another option.
he deserve better. halo kak! walau hanya mengenalmu melalui perantara, walau tidak bisa stalking akun IG mu karena di private, walau tidak bisa berkunjung ke akun linkedmu karena disana akan terlihat jelas siapa saja yang melihat profilmu, walau belum pernah saling berbicara langsung, jujur aku sangat bersyukur mengenal kakak melalui biodata yang dikirimkan oleh perantara. Aku tahu kakak orang yang baik, insyaAllah akan mendapat jodoh yang sepadan dengan kakak, biiznillah 🌸
Karena dari awal sudah nothing to lose, jadi sedikitpun aku tidak merasa kecewa. ini adalah pengalaman ta'aruf pertamaku. dari sini aku sadar masih sangat banyak yang harus aku pelajari dan aku persiapkan. ta'aruf pertama ini semacam titik balik untuk aku mengupgrade ilmu seputar rumah tangga dan pernikahan. karena punya ilmunya saja belum tentu melalui rumah tangga dengan lancar , apalagi kalau belum punya ilmunya. jadi, belajar tentang pernikahan itu harus sejak masa sendiri jangan saat jodoh sudah di depan mata baru mau belajar. hehe.
untuk jodoh di masa depan, datanglah di saat yang tepat ya 💐
Hari ini jalan kaki jauh banget :)
Jadikan aku butuh tali untuk melengkapi bahan ajar les privat, kalau ke toko perjahitan cem victory kayaknya gak akan keburu karna bukanya jam 10 an, sedangkan jadwal les privat anaknya jam 10 juga. Jadilah pagi-pagi main kepasar Astana Anyar, siapa tau nemu tali sepatu yakan. Di pasar banyak jenis jajanan yang bikin ngiler, dan kue pukis jadi pilihanku untuk sarapan pagi ( kue pukisnya di keep dulu di tas, gak langsung dimakan ditempat ). Aku jalan sampai keujung tapi nihil, gak ada satupun yang jualan pertalian gitu. Tiba-tiba muncul ide untuk nyari ke Tegal Lega, aku memutuskan untuk mencoba rute baru yang belok ke arah kopo...harusnya sih lewat jalan astana anyar yang udah pasti tau arahnya aja, tapi gatau tadi sok-sokan pengen berpetualangan aja hehe. Oke, perjalanan dimulai dengan modal jalan kaki saja. Semakin menjauh dari pasar, dan aku hanya mengikuti instingku saja. Disini aku nyesel banget gak bawa handphone, setidaknya google map bisa spill rute dan posisi aku sekarang ada dimana, ditambah jadi was was juga karena ngerasa ngabisin waktu dijalan. Aku bener² ngerasa udah capek jalan dan masih belum tau posisiku disebelah mana wkwkwk, udah kayak anak ilang dan kesasar, tapi aku sih cuek aja. Daaan betapa bangganya aku setelah sejauh itu akhirnya aku bertemu dengan patung 3 harimau putih yang menandakan aku sudah sampai di tegal lega. MaasyaAllaah.
Di tegal lega, berjejeran penjual baju thrifted ( atau baju bekas import ). Beberapa kali tergoda ingin belok ke lapak thrifted, tapi fokusin tujuan lagi untuk nyari tali sepatu karena aku berburu dengan waktu. Alhamdulillaah, kayak nemu harta karun akhirnya nemu juga yg jualan tali sepatu 🤭
Setelah membeli tali sepatu tersebut, aku melipir dulu ke tempat duduk, melepas penat berjalan kaki dan menikmati kue pukis yang tadi kubeli di pasar. Dengan mata awas aku memperhatikan orang sekitar, jangan sampai ketemu sama orang yang aku kenal deh...kalau iya bakal malu bangeeet, kalau orang yang gak dikenal ya cuek bebek aja hehe.
Banyak banget kenangan di tegal lega ini, aku lebih sering main kesini sendirian :). Beberapa kali main bareng teh Mela, Dzah Maya, dan teh Vio... tapi ternyata aku lebih sering main sendiri karena aku lebih nyaman sendiri.
Makasih Tegal Lega untuk hari ini.
Aku anak rumah tangga yang tak pandai memasak
Aku kesal dan mengeluh jika orang-orang rumah mendapukku sebagai koki utama untuk makan malam keluarga. Bukan...bukannya aku males hyung, tapi karena aku insecure dengan ketidakmampuanku untuk menyenangkan lidah-lidah costumerku. ya ampun, aku sudah membayangkan masakanku tidak akan melewati indra pengecap mereka dengan sopan.
Saat aku memasak, ada saja kekurangannya. Nasi yang lembek, Ikan goreng yang gosong, sayur tumis yang over kuah, gorengan perkedel yang susah dikunyah saking kerasnya. Ehmm macam-macam. Dan rasa hambar adalah citarasa khas untuk semua jenis masakanku.
Aku hanya bisa mengomel sambil memasak, " gapapa nih orang-orang rumah makan masakanku ? Kan gak enak, kan hambar :( ".
Mama hanya menanggapi, " ya gak akan bisa enak kalau gak belajar, gak dilatih ".
Bahkan caraku memotong sayuran pun masih kena protes mama, " ya Allah ndah, motongnya jangan kecil-kecil gitu, tapi seperti ini..apa salahnya nak bertanya ".
Kupikir untuk memotong sayuran, aku bisa memakai insiatif dan instingku sendiri saja. Yaaa tapi ternyata inilah buktinya aku memang kurang dibidang memasak.
Tapi sebagai anak rumah tangga, aku tidak bisa menghindari pekerjaan rumah yang satu ini. Walaupun di sore hari aku sudah mengerjakan cucian piring yang banyaknya masya Allah, tetap saja tugas memasak makan malam tidak sah jika bukan aku yang mengerjakan, pasti suka dapet kodean tuh " wah udah jam berapa nihh makan malem belum ada ", yesss kadang aku masak kalau udah mendekati jam 9 malem, tadinya ngarep kakak yang ngerjain tapi tetep kaan wkwk. Fyi, untuk sarapan dan makan siang aku bebas tugas karena di jam tersebut aku sedang sibuk-sibuknya mengajar di kelas online-ku ( jadi wajar aja kalau aku yang diharapin untuk masak makan malam emang, wkwk gimanaa sih aku 🤣😂😂 )
Tapi beberapa hari yang lalu, aku dapet teguran halus dari Allah lewat IG-TV nya si eteh geulis Ghaida Tsurayya, pokonya dari video si teteh aku diingetin kalau kegiatan memasak itu juga sebuah ibadah, bayangin seberapa banyak pahala yang kita hasilkan saat orang-orang rumah memenuhi kebutuhan primernya ( baca : makan ) dari hasil jerih payah kita, itu berarti kita memenuhi salah-satu tujuan kita diciptakan, yaitu menjadi orang yang bermanfaat. Apalagi menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga dekat sangat dianjurkan kan ? :). Hmmm... bener juga, selama ini aku suka mengomel saat memasak, ya mana mungkin bakal dinilai ibadah. Hiksss. Akutuu jadiii merasa bersalah sepenuhnya sama orang-orang rumah, karena gak membuatkan mereka hidangan yang dibuat dari hati. Ya Allah faghfirlii.
Dan sejak saat itu, aku bertekad ingin mahir dibidang memasak, yaaa paling tidak aku bisa menguasai basicnya. Tiap masak aku banyak bertanya dan belajar, dan mencari tahu apa saja kesalahan² memasak yang biasa kulakukan sehingga tidak ada kemajuan....daaan tadaaa akhirnya kemampuan memasakku improved. Walaupun gak beda jauh sama yang udah-udah 😂 kadang masih suka hambar , kadang masih suka aneh juga rasanya.
Well, betapa indahnya perjalanan belajar yang landasannya berorientasi akhirat. Semangat! Semangat !!!
kamis, 22 Juni 2023
Hanya bisa menyabarkan hati ketika diperlakukan kerdil oleh orang yang udah dianggap temen "deket".
aku selalu jadi pendengar yang baik buat dia, mendengarkan ceritanya dengan antusias dan sampai habis. tapi dia denger ceritaku sampai setengah jalan aja udah pasang muka malas 🙃
dia selalu ingin tampil di depan, ingin mendapatkan sorotan, ingin menyelesaikan semuanya dengan tangannya, tapi akhirnya jadi kewalahan sendiri, ujung ujungnya ngeluh lagi kan ke aku.
aku dengan diriku yang sudah seringkali terlupakan dan tidak dianggap, aku selalu menahan semuanya, aku ngalah, aku turunkan egoku. karena dia partner kerjaku, aku harus baik-baik terus, harus ngikutin apa yang dia mau, harus setuju dengan pendapatnya, harus mengalah.
harus pasang topeng setebal mungkin, walau hati seringkali teriris dan terusik, aku memilih untuk mengalah saja.