Bagaimana menurutmu, jika aku tidak dapat jatuh cinta dengan adam lainnya selain dirimu? Bagaimana?
Pernah gak ngerasa kalau kita adalah orang yang tidak siap. Tidak siap untuk terrjatuh, tidah siap untuk sakit, takut untuk susah, ingin selalu aman, hidup selalu enak, gak mau ribet, gak mau ikut hal apapunbyang membuat lelah. Pokoknya mau cari aman aja. Pernah gak?
Kayak gak bisa naik motor karena takut jatuh, takut luka, takut mati . Kalau hidup hanya selalu mencari aman, apa hal menarik dari hidup yang bisa kita bgikan? Apa makna perjuangan yang bisa kita kenang nantinya? gak ada. Palingan kita hanya bercerita tentang hidup yang biasa-biasa, yang tidak berani mengambil resiko dalam menghadapi apapun.
Kaidah penting dalam hidup: sejauh apa kita berusaha menjauhkan diri dari apa yang Allah haramkan, sejauh itu pula Allah akan membuat kita menikmati apa yang Allah halalkan
Dr. Khalid Al-Khilawiy (via udashidiq)
"Setiap keputusan dalam hidup adalah resiko , dan setiap mengambil keputusan berarti telah mengambil resiko terbesar"
-Sang Pemenang
Kalau kamu tak mampu tinggalkan kesan yang baik dalam hati manusia, jangan pula kamu menanam dalam hati mereka kesakitan yang tak mampu dia lupai.
- Hukama. (via bawahlangit)
Semuanya ditakdirkan disini, Semuanya berawal disini. Mengenal orang baru mengenal karakter mereka mengalahkan ego berusaha mencari jalan terbaik dalam mengambil keputusan untuk kesepakatan bersama dan Menemukan cinta yang baru, cinta yang nantinya insyaallah akan kusimpan dalam doa dan mengikutsertakannya dalam setiap mimpi dan cita ku. .
Baiklah :D terimakasih nasehat nya :)
Yang utama lagi utama didepan mata kita hari2. Itu lah amanah yang dipertanggungjawabkan. Benda yang paling berat bukannya bukit atau batuan gunung ganang tetapi yangg paling berat adalah memikul amanah. Ambillah peluang setiap hari untuk menjadi muslim yang lebih baik daripada semalam..
:((( ya Rabb
Jika engkau dapati debu pada mushafmu, maka debu di dalam hatimu lebih banyak lagi...
Seperti kata pepatah lama “tak kenal maka tak sayang”, pada Ramadan kali ini saya akan melanjutkan serial mengenai sahabat Rasulullah yang sempat saya mulai beberapa waktu silam. Jika pada saat itu saya menuliskan 29 Sahabat, kali ini saya akan mencoba mencuplik kisah-kisah keempat khalifah sepeninggal Rasulullah. Lagi-lagi, apa-apa yang saya sampaikan di sini hanya berupa ringkasan. Saya sangat menyadari keterbatasan pengetahuan saya mengenai perkara ini. Jika teman-teman merasa kisah-kisah para sahabat Rasulullah itu menarik, tentu bisa mencari sumber lain yang yang lebih lengkap. Oh iya, literatur yang saya gunakan untuk tulisan ini adalah “Tarikh Khulafa” karya Imam As-Suyuthi. Selamat berkenalan, selamat menjalankan ibadah Ramadan.
Di antara sahabat-sahabat yang lain, Abu Bakar adalah salah satu orang yang paling memahami Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah mengutus Amr bin Ash sebagai komandan dalam suatu ekspedisi perang. Ikut dalam rombongan itu Abu Bakar dan Umar. Ketika mereka sampai ke medan pertempuran, Amr memerintahkan kepada pasukan untuk tidak menyalakan api. Mendengar hal ini, Umar marah dan dia mau mendatangi Amr bin Ash. Abu Bakar kemudian mencegahnya. Ia mengatakan kepada Umar bahwa Rasulullah tak akan menjadikan seseorang yang tak mengerti strategi perang sebagai komandan.
Syahdan, Rasulullah berkhutbah di depan khalayak ramai, “sesungguhnya, Allah yang mahaagung telah memberikan pilihan kepada seorang hamba antara dunia dan akhirat. Lalu hamba itu memilih apa yang ada di sisi Allah.”
Mendengarkan kalimat-kalimat itu, Abu Bakar langsung menangis, “kami menjadikan anak-anak kami dan ibu-ibu kami sebagai jaminan,” ujarnya sesenggukan.
Tentu sahabat yang lain merasa heran dengan tangisan Abu Bakar. Mereka tidak merasakan ada hal yang aneh dari apa-apa yang disampaikan Nabi. Selang beberapa waktu, barulah para sahabat mafhum mengapa Abu Bakar menangis. Yang dimaksud hamba itu tak lain dan tak bukan adalah Rasulullah sendiri. Dan memilih apa-apa yang ada di sisi Allah berarti kebersamaan dengan Rasulullah tak lama lagi.
Meskipun menangis paling awal bahkan ketika Rasulullah meninggal dunia, ia memberikan tanggapan paling baik ketika kabar itu menjalar ke seluruh Medinah: Rasulullah wafat. Hari itu, Medinah begitu mencekam. Umar yang selalu bertindak dengan pikiran yang lurus bahkan tak bisa menerima kenyataan bahwa Rasulullah telah meninggal. Dengan tegas ia berkata, “Rasulullah tidak mati.” Ia yakin, Rasulullah akan bangkit kembali. Ia bahkan mengancam orang-orang yang menyebarkan berita kematian Rasulullah.
Pada kondisi seperti ini, Abu Bakar kembali menunjukkan kedekatannya dengan Rasulullah. Kedekatan yang membuatnya sangat paham: Rasulullah adalah manusia biasa.
Setelah melihat jenazah Rasulullah, ia pergi menenangkan Umar. Abu Bakar berkata, “Perhatikanlah, barangsiapa menyembah Muhammad, Muhammad telah meninggal, dan barangsiapa menyembah Allah, Allah Mahahidup, tidak akan mati.”
Ia kemudian menukil surat Az-Zumar ayat 30, “sesunguhnya kamu akan mati dan mereka akan mati.”
Abu Bakar menambahkan lagi surat Ali Imran ayat 144, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun. Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
Mendengar itu, semua sahabat menangis tersedu-sedu. Umar bahkan mengaku, sebelum Abu Bakar membaca ayat-ayat tersebut, ia seolah-olah tak pernah tahu bahwa ayat-ayat itu ada. Setelah Abu bakar menyelesaikan ayat-ayat tersebut, Umar barulah bisa menerima wafatnya Rasulullah.
Lakukanlah Sholat Tahajud
Dan pada sebahagian malam hari lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra’ : 79)
Ialah sholat Tahajud dimana keutamaannya mendekati sholat lima waktu. Dilakukan di sepertiga malam dengan syahdu. Ketika yang lain terlelap, kita justru bangun untuk memohon dan mengadu. Kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Tahu. Karena hanya di saat ini Allah turun dan mengabulkan do'a. Di saat ini pula Allah mengampuni siapa yang meminta.
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts