Imam As-Syafi’i pernah menyampaikan nasihat kepada muridnya,
“Saudaraku, kalian tidak akan pernah mendapatkan ilmu, kecuali dengan 6 perkara ini. Akan kukabarkan kepadamu secara terperinci, yaitu dzakaa-un (kecerdasan), hirsun (semangat), ijtihaadun (cita-cita yang tinggi), bulghatun (bekal), mulazamatul ustadzi (duduk dalam majelis bersama ustadz),dan tuuluzzamani (waktu yang panjang).”
https://laninalathifa.wordpress.com/2015/07/10/distraksi/
“Surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai.”
Kalau pas lagi rajin baca dengan terjemahannya, kalimat di atas dituliskan begitu banyak. Dengan segala kelengkapan yang ada di dalamnya. Buah-buahan, dan segala bentuk keinginan.
Membuat saya berpikir dalam-dalam. Dalam hidup ini, jika gagal di seleksi kerja, bisa mencoba seleksi perusahaan lain. Bisnis bangkrut, masih bisa evaluasi lalu memulai kembali. Skripsi mundur, masih ada semester berikutnya. Tidak dapat tender proyek, masih bisa mengusahakan dari klien lainnya.
Tapi bagaimana jika gagal itu, adalah gagalnya kita menjadi hamba-Nya yang pantas menghuni surga? Gagal yang akan menjadi seakhir-akhir, dan seburuk-buruknya penyesalan. Tidak ada lagi evaluasi, remidi, juga kesempatan ulang. Tidak, tidak ada dari kita yang ingin menuju ke arah sana.
Meski mungkin kita belum menjadi hafidz Quran, belum menjadi penderma seperti Ustman bin Affan, belum menjadi pendakwah yang terbaik seperti zaman Rasulullah dan sahabat. Tapi masih ada kesempatan untuk kita, agar bisa menjadi hamba yang dicintai-Nya, sedekat, dan semampu yang kita bisa. Insyaallah.
Pikirkan lagi dalam-dalam, bagaimana jika kita gagal menjadi penghuni surga?
Danny Dzul Fikri - Penghujung Ramadan 2019
AMALAN YANG MENYAKITI IBLIS. Rasulullah: ” Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak solat?” Iblis: “Aku merasa panas sejuk dan gementar. “ Rasulullah : “Kenapa? “ Iblis: ” Sebab, setiap seorang hamba bersujud satu kali kepada Allah, Allah mengangkatnya satu darjat.” Rasulullah: ” Jika seorang umatku berpuasa ? “ Iblis: ” Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka. “ Rasulullah: ” Jika ia berhaji?” Iblis: ” Aku seperti orang gila. “ Rasulullah: ” Jika ia membaca Al- Qur’an? “ Iblis: “Aku merasa meleleh laksana timah di atas api. “ Rasulullah: ” Jika ia bersedekah? “ Iblis: ” Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji . “ Rasulullah: ” Mengapa boleh begitu ? “ Iblis: ” Sebab, dalam sedekah ada empat keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai , sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala musibah akan terhalau dari dirinya. “ Raulullah : “Apa yang dapat mematahkan pinggangmu? “ Iblis: ” Suara kuda perang di jalan Allah.” Rasulullah: ” Apa yang dapat melelehkan tubuhmu? “ Iblis: ” Taubat orang yang bertaubat. “ Rasulullah: ” Apa yang dapat membakar hatimu? “ Iblis: ” Istighfar di waktu siang dan malam.” Rasulullah: ” Apa yang dapat mencoreng wajahmu ? “ Iblis: “Sedekah yang diam- diam.” Rasulullah: ” Apa yang dapat menusuk matamu? “ Iblis: “Solat Fajar . “ Rasulullah: ” Apa yang dapat memukul kepalamu?” Iblis: “Solat berjemaah. “ Rasulullah: ” Apa yang paling mengganggumu ? “ Iblis: ” Majelis para Ulama . “ Rasulullah: ” Bagaimana cara makanmu ? “ Iblis: ” Dengan tangan kiri dan jariku . “ Rasulullah: ” Di mana kau menaungi anak -anakmu di musim panas?” Iblis: ” Di bawah kuku manusia. “ Lalu Rasulullah bertanya: ” Siapa temanmu wahai Iblis ? “ Iblis menjawab: ” Pemakan riba.” Rasulullah: ” Siapa sahabatmu? “ Iblis: ” Pezina . “ Rasulullah: ” Siapa teman tidurmu ? “ Iblis: ” Pemabuk . “ Rasulullah: ” Siapa tamumu ? “ Iblis: ” Pencuri. “ Rasulullah: ” Siapa utusanmu? “ Iblis: “Tukang sihir . “ Rasulullah: ” Apa yang membuatmu gembira? “ Iblis: ” Bersumpah dengan cerai. “ Rasulullah: ” Siapa kekasihmu? “ Iblis: “Orang yang meninggalkan solat Jumaat.” Rasulullah: ” Siapa yang paling membahagiakanmu? “ Iblis: ” Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja. “ Diriwayatkan dari Ma’adz bin Jabal ra bahwa Ibnu Abbas ra Dikutip dari Syajaratul Kaun , doktrin tentang peribadi manusia pilihan , Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy -Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al- Hatimi At - Tha’i Al - Andalusia)
(via fizaniqabis)
Teladanilah
(via arifadiono)
Allahu Akbar Allahu Akbar
:( jlebb
allahaljalil.tumblr.com
😢😢😢
Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum meninggal
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi. beliau sangat lemah.
Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah SAW.
Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yang layak di sembah?”
Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, “ Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yang layak disembah.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka.”
Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia.”
Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing2 berkata “Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah”.
Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.
Tiba2 bangun seorang lelaki yang bernama *UKASYAH,* seorang sahabat *mantan preman* sebelum masuk Islam, dia berkata:
“Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa”.
Rasulullah SAW berkata: “Sampaikanlah wahai Ukasyah”.
Maka Ukasyah pun mulai bercerita: “Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah”.
Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama.”
Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: “Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah.”
Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.
Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. “Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah, bukankah Baginda sedang sakit..!?”
Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.
Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: “Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?”
Bilal menjawab dengan nada sedih: “Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah”
Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata: “Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya”.
Bilal menjawab: “Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua”.
Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah. Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: “Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku”.
Rasulullah SAW: “Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah”.
Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
“Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!.”
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: “Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah”.
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.
Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: “Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah”.
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: “Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah” .
Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.
Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. “Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakiti kakek kami, wahai Paman.”
Lalu Rasulullah SAW berkata: “Wahai cucu2 kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dengan Paman Ukasyah”.
Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:
“Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini.”
Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:
“Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah”
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah. Tanpa berlama2 dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.
Kemudian Rasulullah SAW berkata: “Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu.”
Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya,
Ukasyah berkata: “Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu.
Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.
Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah…”
Rasulullah SAW dengan senyum berkata: “Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!”
Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah SAW.
Meski sudah sering membaca dan mendengar kisah ini berulang-ulang, tetap saja kita menangis.
Semoga tetesan air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.
Ketika kamu pertama kali belajar sesuatu, motivasi kamu meningkat. Rasanya skill baru ini tidak sesulit yang orang-orang bilang.
Ini adalah tahap "Hand holding honeymoon".
Setelah berjalan beberapa lama, kamu mulai menemukan masalah-masalah yang sulit dipecahkan. Muncul skenario-skenario yang ngga dijelasin dari text book atau tutorial.
Kamu berada pada "cliff of confusion". Di sini, confidence kamu mulai menurun.
Semakin kamu menggali ke dalam topik yang kamu pelajari, rupanya masalah yang kamu temukan semakin kompleks, sementara petunjuk jalan keluar semakin sedikit.
Di sini kamu mulai frustrasi, hilang arah, dan mungkin putus asa.
Inilah "desert of despair".
Kalau kamu cukup persisten untuk menemukan dukungan dan solusi yang kamu butuhkan, kamu akhirnya akan sampai pada tahap di mana kompetensi dan kepercayaan diri kamu meningkat lagi,
Kamu sudah jauh lebih pandai dari sebelumnya, confidence level kamu berada pada titik yang sehat.
Kamu berada pada tahap "upswing of awesome".
Di awal, eksplor banyak pilihan sumber pembelajaran. Tujuannya untuk mencari pembelajaran yang kamu bisa komit sampe akhir.
Cari temen belajar. Gabung ke komunitas. Tujuannya supaya punya akuntablitas (lebih bertanggung jawab menyelesaikan pembelajaran) dan belajar dari orang lain.
Start small dan bangun kebiasaan belajar. Daripada belajar 1x sepekan, lebih baik belajar setiap hari meski sedikit demi sedikit.
Milikilah tujuan yang jelas dan bener-bener kamu inginkan. Kenapa kamu mau belajar ini? Apa yang ingin kamu capai? Mau jadi orang seperti apa kamu?
Pastikan sumber pembelajaran kamu bisa mengantarkan kamu sampai tujuan. Pelajari dengan kritis kurikulumnya. Cek kredibilitas dan portofolio sumber pembelajaran kamu.
Fokus. Selama belajar, mungkin kamu akan nemu hal-hal menarik lainnya. Kalau kamu masukin tanpa meregulasi diri, itu bisa jadi rabit hole yang membawa kamu semakin dalam, tapi semakin jauh dari jalan utama. Jadi sadari dan batasi sampai sedalam apa kamu mau mengikuti rabit hole itu.
Ikutin best practices. Cari gimana orang-orang di industri melakukan sesuatu dan ikutin aja dulu. Nanti ada masanya kamu bisa bikin cara kamu sendiri yang menurut kamu lebih baik, tapi itu bukan sekarang.
Sekian dan terima kasih.
Sumber gambar.
Pelatihan Management Organisasi dan Kepemimpinan (PMOK) hari ini kacau dan gawat. OMG, Ya Allah kesalahanberasal dari saya sendiri. Saya melupakan bait teralkhir lagu Indonesia Raya , padahal saya adalah pemimpin lagu -_- kacauu kacaau Tuhaan cobaan apa ini :(( dan lagi lagu Mars Rimbawan (JUGA) sedih, malu , kecewa. Semoga PMOK +2 lebih baik ya Allah . Semoga ~~~~
Awal tahun adalah hari yang baru sekaligus perubahan haluan langkah hidup . Dit, harus bisa tenang ini adalah ujian dari Allah . Jangan takut hidup mati rezeki jodoh ada di genggaman Nya. Allah mau lihat usaha didit, Allah mau lihat doa didir dan Allah mau lihat seberapa besar kecintaan didit pada Nya. Jadi Muslimah gak boleh galau ya sayang, ini ujian. Didit insyaallah bisa. Allah selalu di hati Alhamdulillah yaa Allah Allah sayang didit 😇🤗
Hi Dita di tahun 2022 💕
MashaAllah, Allah punya rencana paling baik yaa Dit. Tahun ini Didit sudah menjadi Dosen Tetap di salah satu PT Swasta di Jambi, mimpi Didit satu per satu sudah Allah lihatkan ya Dit.
Didit juga sekarang syrah jadi mahasiswa akhir Doktoral Dit, Didit tau dimana? IPB University Dit, kampus di Pulau Jawa yg pernah didit idamkan.
Didit sudah menikah, berjodoh dengan lelaki yg sabarnya se luas samudera utk Didit. Selalu menjadi Garda terdepan buat Didit dalam hal apapun.
Adik-adik Didit sudah beranjak remaja-dewasa. Mama Alhamdulillah sehat Dit.
Didit,
Selalu bersyukur ya atas nikmat Allah yang sudah banyaaak diberikan ke Didit, jangan fokus dg hal hal yang masih Allah tangguhkan buat didit. Didit berusaha, disiplin, perbaiki diri, ibadah jangan kendor Dit. I Love You 🥺
Ketika kau mencari yg terbaik dengan cara menduakanku. Maka tanpa kau sadari kau telah menunjukkan bahwa dirimu bukanlah yg baik-baik untukku.
(via mbeeer)
Ketika tawa tak terungkap, Hanya degup sunyi yang tersingkap .
-Malam Hujan
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts