If you don't design your own life plan, chances are you'll fall into someone else's plan. And guess what they have planned for you? Not much.
Jim Rohn
Disaat semuanya menjadi semakin kacau. Lalu siapa yang harua bertanggung jawab atas ini semua? Penghambaan diri yang terlalu parah menjadi penderitaan tak berkesudahan. Entah bagaimana lagi ini cara memulai atau mengakhirinya. Memulai hal yang baru. Mengakhiri semuanya.
Masa muda menjadi seperti ini. Lingkungan yang benar-benar tak mampu diungkapkan kekacauannya. Tak ada sama sekali semangat untuk berjuang. Semangat untuk apapun. Gerak untuk menjadi apasaja. Selain diriku yang sekarang.
Terlambat. Aku sudah jatuh padamu. Jatuh pada pesonamu. Entah itu teraih atau tidak. Itu bukan kuasaku. Tugasku hanya mensyukuri jatuh yang menjadi pertanda masih ada detak.
NN
Membaca dan bepergian. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa yang dibaca adalah sebuah kebenaran. Reflektif.
ALLAHU AKBAR. Listen and feel it.
Ada sebuah kata-kata yang ehm... saya lupa dapat darimana, sepertinya dari salah satu buku Salim A Fillah. Kira-kira kata-katanya seperti ini, 'Aku bukan tak sabar, hanya tak ingin menanti. Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran. Karena terkadang penantian membuka pintu-pintu syaitan.' Berangkat dari kata-kata yang membuat saya berpikir sejenak itu, mungkinkah kalau ketakinginan untuk menanti tersebut berkaitan dengan apa yang menjadi permasalahan sejak jaman purba, cinta? Anggap saja iya. Maka penantian yang dimaksudkan sepertinya berkaitan dengan obyek yang akan memaknai kata terakhir di alinea satu tersebut. Lalu masalah penantian tersebut dikorelasikan dengan hal-hal destruktif tentang seleksi-seleksi yang dilakukan oleh individu untuk membuat patokan tentang bagaimana seharusnya rupa obyek yang datang di akhir penantian. Maka, Itulah mengapa seharusnya penantian itu tidak dilakukan. Sering kita bilang tentang takdir untuk mengaitkannya. Misal yang paling umum adalah 'jodoh sudah diatur, kita tinggal nunggu aja.' Kata menunggu yang disinonimkan dengan penantian adalah perilaku pasif yang lebih mendekatkan diri pada sebuah inersi. Penantian itu adalah kepasifan. Jadi, Memutuskan untuk tidak melakukan penantian adalah memutuskan untuk berhenti bersikap pasif. Dalam artian memutuskan adalah kesabaran bermakna kalau itu adalah langkah-langkah awal menuju suatu keaktifan. Memutuskan untuk meninggalkan belenggu-belenggu kediaman untuk mulai membenahi diri dan juga bersabar dalam proses yang dapat meningkatkan kualitas diri. Dalam kalimat di atas juga disebutkan bahwa terkadang penantian membuka pintu syaitan. Itu berarti kalau tindakan pasif adalah erar kaitannya dengan kemalasan. Dan sifat itu adalah hal yang paling tidak benar. Karena kemalasan sangat dekat dengan kebodohan. Mari kita berhenti menanti. Mari bersabar untuk tak menanti.
Suka pada seorang ibu yang menumbuhkan anaknya dengan ilmu. Manjawab berbagai hal yang selama ini dianggap lumrah dengan ilmu. Karena payahnya seorang ibu dalam belajar untuk membesarkan anaknya adalah manifestasi dan investasi tersempurna bagaimana anaknya akan bersinar nantinya.
nauraini
Rasa yang membuncah ini harus aku mintai pertanggungjawaban pada siapa? Ini bukan rasa tentang apa yang banyak menjadi perbincangan kebanyakan manusia pada usiaku. Ini rasa tentang yang tak aku tahu apa namanya. Rasa yang tak tahu bagaimana aku harus menghadapinya, terlebih melepaskannya. Kenapa melepaskan? Karena sungguh ini bukan rasa permen cups a cup atau es krim hula-hula yang sering dicecap. Ini tentang rasa yang sama sekali tanpa deskripsi. Setidaknya aku yang belum pernah merasakan buncah ini sehingga tak mau sok tahu mengartikannya. Kalau boleh, aku cuma ingin bagaimana rasa ini bisa lepas. Iya, lepas. Lepas dan tak pernah datang lagi. Atau datang di saat aku sudah mampu memahami dengan proses yang entah bagaimana di depan nanti. Biarkan rasa ini lepas dan tetap menjadi tanya yang ditunda jawabnya.
Hati-hati di Jalan, Yah. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga ditabahkan dalam menghadapi ujian sakit. Dan semoga di angkat derajatnya oleh Allah menjadi seorang Aulia :) Terimakasih atas kesuperanmu. Insyaallah pesan-pesanmu akan aku jalankan dan istiqomahkan. Doakan aku, Yah. Semoga cepat sembuh ^^
Dapat tamparan habis baca sebuah quotes dari Bapak Stephen Hawking -_- "People won’t have time for you if you are always angry or complaining". Aku yang selalu bermasalah sama diri aku sendiri dengan kebiasaan yang suka marah-marah ngga jelas. Aku yang selalu bermasalah dengan orang disekitarku dengan sifatku. Selalu merasa ngga punya perasaan yang berkualitas sampai pikiran ngga jelas sering gentayangan. Susah ya kalau diri sendiri aja ngga bisa dipercayai. Aku yang selalu takut jadi diri sendiri. Aku yang selalu terbawa emosi. Aku yang tak mau begini terus. Aku yang ingin berubah. Aku yang tak bergerak. Aku yang harus berealisasi! Aku yang semoga selalu dalam semogaku.
Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts