Tidak ada sudut yang terjamah dan membentuk sebuah derajat dari hiruk pikuk yang senantiasa menjadi rutinitas primer di sore hari. Tidak pula kota yang bahkan sampai hitungan yang tak terhitung lagi mendekap erat dan meminta detak yang sama. Seolah tak perlu ada mata lain yang memandang, otak lain yang memproses informasi dan mulut-mulut yang membicarakan. Hanya ada aku dan kota persinggahanku yang masih kupertanyakan arti sebuah kenyamanan pada tiang menjalar berwarna hitam yang semrawut menghalangi pandang pada langit biru. Aku bertanya dengan menciptakan hening karena seperti keanehanku yang biasanya, yang tak mau ada umat lain yang tahu. Aku ingin menciptakan hening hanya sendiri untuk berdialog melalui mantra hujan yang menjelma elegi, meskipun tidak selalu, dan menjadikan aku semakin melankolis ingin memaknai setiap sudut yang mulai tamak ingin kujamah. Aku ingin menciptakan hening. Mungkin aku harus mulai mengheningkan cipta.
"Ya Allah, tolonglah aku dlm mengingat-Mu, dlm bersyukur kpd-Mu & dlm mlakukan ibadah yg baik kpd-Mu."
HR.Abu Dawud
Believe in yourself! Have faith in your abilities! Without a humble but reasonable confidence in your own powers you cannot be successful or happy.
Norman Vincent Peale
Bunuhlah setiap waktu kosong dengan ‘pisau’ kesibukan! Dengan cara itu, dokter - dokter dunia akan berani menjamin bahwa Anda telah mencapai 50% dari kebahagiaan. Lihatlah para petani, nelayan, dan para kuli bangunan! Mereka dengan ceria mendendangkan lagu - lagu seperti burung - burung di alam bebas. Mereka tidak seperti Anda yang tidur diatas ranjang empuk, tetapi selalu gelisah dan menyeka air mata kesedihan
dikutip dari Buku Laa Tahzan, Dr. ‘Aidh al-Qarni (via titismaulanti)
They were indeed happy.
(via sagitaninta)
this (again) :)
Kutitipkan senandung rindu ini bersama angin yang suci. Atmosfer yang bersih kabut gelap semoga bergegas mengecup pipi Bapak dan Ibuku untuk untaian rindu yang mendalam ini. Rindu untuk rumah yang selalu memberi kehangatan. Rindu untuk derai tawa adikku yang nyaring. Rindu untuk surau dekat rumah yang selalu memancarkan cahaya illahi. Rindu yang semoga lekas menjadi derai doa untuk penguat langkah kaki di perantauan ini...
Manusia memang pandai bermelankoli Menciptakan dramatisasi tentang betapa rupa hidupnya yang boleh jadi bangga akan sebuah ketepurukan lalu kebangkitan Hipokritis dan suka berteori dengan egosentris yang meletup
Ada masanya atau memang akan sering terjadi bahwa manusia bergelimpang kecerdasan tapi tak tercerdaskan Filsafat dianggap dewa dan tak jarang dinafikan padahal ia adalah adhesi dari semua elemen yang dijalani Kalau ia menjadi agung, lalu bukankah tindak seringnya tak akan diimbangi dengan akal? Pantas saja.
Tidak hanya nawalapradata yang harus dibalut oleh filsafat kelas tinggi Bahkan manusia yang mengenal sistem kasta pada kondisi terendah pun bukan kah bijaknya membawa nafas filsafat untuk menjaga harga dirinya? Tepian ilmu tidak hanya dari Teori René Descartes Cukup akal disertai pikir yang dianugerahkan Tuhan untuk menyertai kebijakan
Bukan kah itu yang selalu diagungkan manusia sejak penciptaan pertama?
Ahlan wa Sahlan ya Ramadhan. Mohon maaf atas segala khilaf. Semoga barakah selalu menyertai umat Muslim di seluruh dunia. Aamiin. 😊 – View on Path.
Ini INDONESIA :')
2.131302°N, 115.613742°E Malinau Regency, North Kalimantan, Indonesia
photo by Joxerra Aihartza
Living isn't quite the same You said to me, it's runnin' away. To get up and leave to learn how to breathe again... – Preview it on Path.
We’re no longer living the life of thievery our stolen glances subjected us to. If I wrap the present around myself tightly enough, I can pretend that you’ve never existed, that the shaky and yet so honest idea of us was never conceived.
I’ve erased my past to eradicate you (via multa--paucis)
So much alike and distance can't be broken
Pantai is a good way to see sunset -
Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts